Tuesday, September 24, 2024

Omni Loop (2024)


Entah mengapa, film-film time travel selalu membuatku termenung dan berandai-andai, apa yang harus aku lakukan berbeda dalam hidup, apakah yang menjadi kesenanganku, apa yang akan kita pilih seandainya waktu diulang, kita bisa mengulang-ulang waktu. menonton film omni loop mengingatkanku rasanya menonton about time (2013) saat pertama kali. 

memvisualisasikan tokoh utama yang tak puas, dan mengulangi waktu dan berusaha memecahkan masalah 'sepanjang hidupnya' dengan mengulangi waktu, sampai ia puas. tapi nyatanya, semua tetap akan berakhir sama. seperti kesimpulan dan resolusi yang berusaha dikemas dalam film ini pula. pada akhirnya, kita harus belajar melepaskan. apa yang kita punya sekarang, adalah apa yang terbaik versi diri kita sekarang, sebanyak apapun kita mengulangnya. mungkin itu juga 'keinginan' penulis untuk menutup cerita bertema sama. tak mungkin pula mengambil hikmah dan moral story bahwa; ternyata kita punya versi hidup yang lebih baik dan menyenangkan di luar sana kalau saja kita tidak mengambil keputusan yang buruk saat itu. haha. tentu filmnya akan jadi menyedihkan.

****
138/366

hiduplah untuk hal hal yang kecil

hiduplah untuk hal hal yang kecil. kucing pemarah menggemaskan yang menunggumu memberinya makan setiap hari. bangun tidur yang selalu berat tapi lagu lagu yang mengantarkanmu beberes yang menyenangkan hatimu. cahaya pagi yang menyilaukan, kopi yang entah bagaimana menyegarkan matamu. pesan dari teman yang menunggumu di kopishop terdekat, sekedar ingin lari dari pekerjaan atau menceritakan hal hal bodoh. bacaan yang menarik yang membuat hidupmu yang membosankan menjadi lebih menarik, drama korea yang membuatmu menangis tersedu sedu, padahal kau telah lupa kapan terakhir kau menangisi hidupmu itu. 

hiduplah untuk hal hal yang kecil. pekerjaan yang menunggu. bos yang menuntut waktu dan perhatianmu, deadline yang datang setiap hari, tenggat laporan yang menunggumu tiap bulan, orang-orang yang menggantungkan pekerjaannya di pekerjaan yang kau lakukan, hal hal yang kau buat mudah untuk orang lain. 

hiduplah untuk hal hal yang kecil. nasi goreng yang enak di kopishop kecil yang baru kau temukan beserta teman-temanmu. teman yang selalu mengabarkan dan tak sabar menceritakan harinya denganmu. teman yang mencarimu tiap ada kesempatan agar meramaikan meja.

hiduplah untuk hal hal kecil. senyuman yang tak bisa kutahan tiap kau mengirimiku pesan untuk bertemu denganmu satu kali lagi. hal hal yang mungkin tak akan pernah aku tau tentang semua yang ada di kepalamu, semua keputusanmu yang mungkin tidak akan pernah aku pahami. semua tanda tanya dan teka teki besar. atau entah aku yang sudah tau dan tak mau mengerti. selama masih ada kau di sekitar, semuanya terasa baik baik saja. pada ketidaktauan, pada ketidakpastian yang kau tawarkan dan harapan yang tidak pernah ingin kau berikan. 

hidup untuk hal hal yang kecil. kebahagiaan kecil hari ini. pada besok yang belum diketahui dan jadi misteri. tapi hari ini, bertahan pada hal hal kecil dan menyenangkan itu. cukup. dan mungkin, besok kita sampai. dan semua harap dan keinginan itu, akhirnya tercapai.

137/366

untuk hari yang baru

 


selalu ada kesempatan, harapan pada lembar yang baru. disisipkan pada langkah yang terjungkal. bagaimanakah caranya hidup dengan selamat. sedang otak memutar cara dan berkhianat untuk hanya sekedar bertahan dan berpegang, pada hal hal yang nyaman dan mematikan.

untuk hari yang baru yang tak akan pernah benar benar kita mulai. untuk keragu-raguan yang merupakan insting pertama kita untuk tak terjun langsung ke alam yang tidak diketahui. untuk perasaan gundah, bimbang dan tak tenang yang menghantui sepanjang jalan yang kita lewati. 

rasanya buntu saja. penghabisan jalan dan waktu yang telah berdetak pada detik terakhir. petualangan yang tak mungkin lagi kita mulai dari awal. penyesalan, kekecewaan dan keputusasaan, pada keringat terakhir yang tertumpah di percobaan.

mungkin kita harus menemukan ceruk dasar lobang terpentok hingga tak ada lagi jalan selamat. hingga satu satunya pilihan hanya menetap pada ceruk gelap yang telah membuat kita mampu bertahan dan melanjutkan hidup.

suatu saat akan datang matahari yang membuat kita lupa pada panas yang pernah datang terlalu terik, dan hujan yang terlalu kencang membuat kita menggigil. dan semua duka termaafkan. hari terganti, dan kita mulai semua dari awal lagi.

136/366

Monday, September 16, 2024

yang tidak berharap, yang tidak kecewa

harapan muncul di kehidupan manusia seperti sebuah keniscayaan, alamiah pada keinginan manusia dan hal hal yang dilakukan. tentang bagaimana seutuhnya manusia menghindari penderitaan, maka secara naluriah, tentu yang harus dihindari pertama adalah; harapan. karna jika harapan itu sumber kekecewaan, maka mungkin yang tidak berharap lah, yang tidak akan kecewa. pendekatan pemikiran yang menggantungkan diri pada kemandirian berpikir, melepaskan ikatan emosional yang muncul dari hubungan antar manusia yang kadang begitu kompleks, walau terlihat sederhana. 

ekspektasi muncul dari ego yang terikat pada masa depan atau masa lalu, yang menjadi standar dan dasar penilaian kita menilai masa sekarang. menciptakan ilusi ilusi bahwa kebahagiaan itu tergantung pada hal hal yang bisa kita raih, keinginan keinginan yang kesampaian. Hal hal pada faktor eksternal di luar kendali, yang tidak bisa kita pegang, dimana kita biarkan hal hal yang sementara itu mejadi letak kebahagiaan. kemudian, betapa sulitnya melepaskan keinginan keinginan yang kita ketahui bukan menjadi kendali kita itu, sebagai acuan dan tujuan yang bisa mempengaruhi kebahagiaan. tentu harusnya kita dapat melepaskan harapan yang berlebihan itu, untuk dapat menikmati momen untuk tak terjebak dan berlarut larut dalam kekecewaan. 

maka mungkin, hanya yang tidak berharaplah, yang tidak akan kecewa. tapi, apa menariknya tak lagi punya harapan, maka telanlah kekecewaan itu. dan memilihlah, untuk tak begitu merasakan terluka oleh kekecewaan itu. karna mungkin benar, pain is inevitable and suffering, is optional. so, choose the most compatible way of living. and please, be happy in all the process.

Wednesday, September 11, 2024

mimpi baru

seperti sel sel tubuh yang beregenerasi, kadang manusia, dengan ide ide yang bermunculan, harapan-harapan terpendamnya. juga butuh mengupdate dan memperjelas tujuan, keinginan keinginan yang muncul di benaknya. cara cara yang berubah untuk menikmati hidup satu kali lagi. berbenturan dengan realitas, jatuh dan dipadamkan apinya. 

kemudian seperti matahari pagi yang datang merekah kembali. semangat akan menyiram rumput-rumput jalanan yang liar dan berlipat ganda. harapan itu akan muncul sedikit, kemudian disirami kembali. mimpi mimpi dan rencana baru harus kembali disusun dari awal. 

selalu ada jalan untuk memulai kembali. belukar yang belum kita pangkas dan benahi, untuk melihat jalan setapak pada dunia baru yang belum kita jelajahi. dimulai dari antah berantah. dan melampaui yang tak diketahui. 

134/366

Tuesday, September 10, 2024

yang tergenang, yang terkenang

aku tau dia akan menertawakan semuanya, hal hal kecil yang istimewa untukku. menghabiskan malam mendengarkan ceritanya. duduk di sofa dan menonton film yang telah dia tebak alurnya. masih perjalanan yang jauh untuk mendapatkan hatinya, katanya. untukku semua duniaku berputar pada porosnya, sedang ia tak akan mau repot repot, menanggung duniaku. 

dari awal telah dikatakan, semua yang akan menjadi akhir dari perjalanan. semua rahasia cerita telah dibocorkan di awal. semuanya akan sia-sia. 

kadang kadang aku masih keras kepala sedikit, berharap perasaan perasaan hangat yang aku rasakan dari dirinya. tulus dan akhirnya sedikit mau berupaya, membalas genggaman tanganku. tapi salahku terlanjur fatal, dan hanya aku, yang tenggelam sendirian. mungkin dari awal ia memang tak pernah benar benar melihatku. dan semua kata kata yang tak ingin ia katakan, dan semua kepedihan yang ia tawarkan, akan benar benar ia berikan. aku harusnya percaya. 

setiap kata dan usaha telah aku upayakan, berharap ada jalan yang terang, di ujung lorong gelap panjang, yang susah payah aku lalui sendirian. tapi ia menutupnya, hingga tak ada lagi cahaya, yang akan membantuku menggapai permukaan.

akhir yang telah ia duga, dan sedikit aku duga. datang bersandar dan memaksaku melepaskan semua harap dan keinginan. apa yang untukku, tak akan melewatkanku. apa yang bukan untukku, pada akhirnya akan meninggalkanku. hanya saja, kali ini tetap saja kehilangan itu datang. seperti rongga rongga kosong yang menyesakkan perasaan. ingin menyesal dari awal agar tak menyambut perasaan itu datang, tapi semua upaya terbaik telah aku lakukan, dan aku tak akan pernah, jadi orang yang akan menyesali semua yang telah terjadi. aku telah berjuang, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. di pertempuran yang tak akan pernah aku menangkan, aku takkan pernah memaksakan kemenangan itu datang. waktu yang tepat akan ada di depan, dan pada ingatan-ingatan yang tergenang, dan menggenangi malam malam panjang dan sendirian. aku akan kembali melanjutkan perjalanan.

133/366

pertemanan dan hal hal yang di luar dugaan

mungkin menarik, jika kita bisa melihat bagaimana hidup membentuk karakter seseorang, apa preferensinya, kesukaannya, hal hal yang ia benci. mungkin hidup terdiri dan tersusun dari hal hal kecil yang biasa, yang mengantarkan kita pada hari ini.

pengalaman unik sesuai dengan kapasitas otak dan hati kita untuk mencernanya. sulit untuk pada akhirnya menghakimi seseorang, karena kita tak akan pernah benar benar tau, beban apa yang sedang ditanggungnya. 

tapi pada akhirnya, kita wajib memikul beban kita sendiri-sendiri, wajib menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, sebelum kita menyelamatkan orang lain. beberapa orang datang di hidup kita, membawa masalah- seperti kata Sartre yang kadang kuamini- Hell is other people. Tapi, seperti keniscayaan munculnya neraka- akan muncul pula antitesis dari itu- Heaven on other people's too. Kukira persahabatan kecil kecilan dan interaksi yang berharga bisa jadi penyeimbang neraka. Saran orang luar, dari Eagle's view- masukan yang melihat hal hal yang tak bisa kita lihat karena terlalu ada di depan mata. Orang luar yang tak punya kepentingan apa-apa, hanya komentator kadang juga berharga, berfungsi melihat kita secara utuh, dari latar belakang masalah hingga profil. Kehadiran beberapa orang menjadi begitu berharga di dalam kehidupan kita. Kepadanya kita membagi sedikit beban di pundak- ataupun sebaliknya. Untuk sekedar berkelakar, mengoblok-gobloki, kadang membuatnya terasa jauh lebih ringan. Beberapa hal yang harusnya kita pertimbangkan- yang kadang luput juga jadi masukan yang berharga.

dalam hidup, banyak yang harus terus menerus kita renungkan, kita perbaiki, kita carikan solusi dan jawaban- apa yang harus kita lakukan selanjutnya? karena pada akhirnya kita tak akan pernah lulus menjalani kehidupan dengan baik dan benar. kita hanya wajib mencoba. mengeliminasi kegagalan dan memiliki harapan, selalu bisa meningkatkan harga untuk diri sendiri, menaikkan pleasure- meminimalisir derita dan mempersempit neraka. dan berdoa, kita akan sanggup bertahan melalui semuanya. 

132/366

Sunday, September 8, 2024

hari yang baik, hari yang buruk

beberapa hari yang baik pernah begitu berkesan. sehingga kita jadi lapar, terus terusan menginginkannya terjadi kembali. beberapa hal jadi kita paksakan, memutar otak, agar hari hari itu kembali menghampiri kita. berpikir dari yang benar hingga curang, hanya untuk melepas rasa lapar, akan ingin mengulang kembali hari hari yang indah, hari hari yang gemilang. 

kemudian meteor menabrak dan kesadaran pulih kembali. bangun dari mimpi mimpi yang terlalu manis, nyata, tapi tak akan lagi ada. ternyata hari hari baik itu datang sebagai berkah dan anugerah, bukan yang bisa kita tuntut. dan kita harus sehari demi sehari, belajar melepaskannya pergi. 

bertemanlah dengan hari hari buruk yang biasa, sepi dan kesibukan yang kadang jadi begitu menjemukan dan tak menarik. bertahanlah dengan hari hari buruk. pada gilirannya, hari hari baik akan datang tanpa kita paksa, tanpa kita tuntut, tanpa kita duga. 

ternyata percuma memaksakannya, percuma pula menahan, menarik dan mengurungnya untuk tetap tinggal. biarkan hari hari baik itu pergi, agar ia tetap jadi hari yang baik dan menyenangkan. sebagai fitrah, sebagai anugerah. kemudian bersabar dan bertahanlah. yakinlah kalau besok, ia akan datang lagi dengan bentuk bentuk yang lain. menyerahkannya pada kekuatan yang begitu besar, yang tak akan mungkin kita tolak.

kita hanya pengelana, sedang semua telah diatur semesta. mungkin bisa melakukan sebaik-baiknya, sewaras-warasnya. hasil akhir tak ada yang tahu akhirnya. tugas kita hanya menjalani hidup, di buruknya, di baiknya. di tengah-tengahnya ada doa yang akan selalu dipanjatkan, di sepertiga malam. berharap mampu bertahan, dan di sela pertahanan itu. semuanya dilancarkan, semuanya dikuatkan. 

131/366

Saturday, September 7, 2024

mengisi kekosongan

selalu ada ruang untuk ketidakpuasan, ruang untuk berkembang. perasaan perasaan janggal yang menusuk perut. ingin jadi apa esok hari? mimpi mimpi apa lagi yang ingin dikejar? kesia-siaan apa lagi yang ingin dibuang dalam hidup? bagaimana lagi cara menemukan kebahagiaan pada hal hal kecil yang punya makna? bagaimana cara mengisi kekosongan kekosongan?

berdiskusi dengan beberapa teman mengenai gelombang kesepian dan kesedihan ini. ternyata memiliki segalanya juga tidak berarti tidak ada ruang kosong itu. punya rumah yang cukup ramai, pergaulan yang nampaknya tak pernah sepi, kesibukan kesibukan. 

memang tiap orang punya kosong dan sepinya sendiri. tiap orang harus memetakan dan memahami dirinya sendiri untuk bisa beranjak dari ruangan gelap dan kosong itu. perasaan perasaan yang harus diisi. beberapa mungkin memilih untuk menjalaninya dengan mematikan rasa itu. dan melanjutkan hidup. 

tampaknya beban terasa sedikit ringan jika sedang beruntung, menemukan orang yang bisa kita ajak berdiskusi tentang itu, orang yang telah mengenal diri kita dan memahami siapa diri kita, kira-kiranya. dan mendengarkan keluh kesah- dan jika beruntung, mengalami dan sedang berusaha mengatasi hal yang sama.

apalagi yang akan kita cari di hidup ini hari ini dan besok?

130/366

Friday, September 6, 2024

cinta dan kemungkinan kemungkinan

mungkin, aku begitu menginginkannya hingga menginginkannya dengan sempurna, tanpa cela dan menggila. mungkin aku begitu menginginkannya sehingga mampu bermimpi dengan mustahil. mungkin aku begitu menginginkannya sehingga harapan harapan itu terlalu klise untuk jadi kenyataan.

mungkin pula aku menginginkannya dengan sederhana, sesederhana pesan pesan manis pembuka pagi dan pengantar tidur. sesederhana pesan yang selalu dikabarkan ketika pikiranku berkelana dan kalut tentang keberadaanmu yang entah dimana. atau videocall panjang menenangkan semua kekhawatiran yang bergejolak di kepala.

mungkin aku menginginkan ia yang akan selalu menanyakanku ketika tak lagi mengunggah instastory, mengkhawatirkanku ketika memasang lagu dengan lirik galau pada foto secangkir kopi, mencari cariku di setiap waktu, tapi juga begitu memahami ketika aku mulai bosan menumpahkan semua cerita. 

mungkin aku menginginkan ia yang begitu menginginkanku dengan gila, menjagaku dari semua, menelponku setiap waktu, mengkhawatirkan bajuku yang sedikit terbuka, memarahiku pulang malam dan berteman dengan pria. melarang semua kegemaranku yang menjauhkanku darinya.

mungkin aku menginginkan ia yang begitu kaku, selalu salah tingkah dan tak bisa berkata kata di depanku. memujaku dengan semua kemampuan yang ia punya yang tak pernah membuatku terkesan. tapi ia akan selalu ada di ujung telepon, siap sedia menemani sepi dan bimbangku. bertanya tanya tentang perasaan dan keinginanku. berupaya, membahagiakanku, dengan hal hal kecil yang ia ingat, di setiap percakapan. 

mungkin aku menginginkan ia yang mungkin tidak akan pernah ada untukku. takkan terlalu panjang memikirkan perasaanku. takkan mampu berdiskusi dengan panjang. takkan pernah memuaskan dahagaku, sekaligus memunculkan pertanyaan pertanyaan yang tak akan pernah aku dan ia jawab. mungkin ia tidak ada disana. 

mungkin aku menginginkan perasaan yang lebih sederhana, diterima, dipahami, diperhatikan, diseriuskan, diperlakukan dengan benar- benar seperti hal hal yang umum dan lazim. mungkin aku menginginkan hal hal yang klise dan membosankan seperti ikatan dan komitmen yang akhirnya membawaku pulang. dan rumah yang akan jadi tempatku pulang.

mungkin aku menginginkan perasaan sayang. sayang untuk akhirnya terlewatkan, sayang untuk disakiti dan ditinggalkan, sayang untuk disia-siakan, sayang untuk diacuhkan, sayang untuk tak diperhatikan.

mungkin aku menginginkan kemungkinan kemungkinan yang harus tetap ada. pilihan pilihan yang semakin membingungkan dan menyesatkan.  labirin yang memutarkanku kembali pada pertanyaan pertanyaan dan tak bisa menemukan jawaban. tapi aku telah terlanjur tersesat. dan berharap, kemungkinan-kemungkinan itu, akhirnya akan membawaku pulang.

129/366

Thursday, September 5, 2024

hidup yang tenang, hidup yang menang

menikmati hidup, satu kali lagi. di satu kesempatan tambahan. mengulangi waktu dengan pemahaman tambahan tentang hal hal yang telah membenturkan kepala kita dengan begitu keras. kemudian kita melupakan semuanya, dan mulai dari awal lagi. 

mulai menikmati duduk di taman kecil samping kamar itu sambil menerawang dan menikmati kekosongan, mulai menikmati kopi hitam tanpa gula, dan kopi kopi manis yang mulai membuat kepala nyeri. mulai berhenti berkomentar pada hal hal yang klise. mulai tak membutuhkan validasi pada argumen argumen kosong. mulai tak perduli pada omongan dan anggapan orang-orang yang tak berarti, sekedar lewat di hidup.

kemudian mulai mengapresiasi orang orang yang tertinggal. masih memilih untuk menetap dan menemani kita menjalani hari demi hari dengan sabar, dengan penuh upaya untuk memahami kita dan tak berusaha mengubah diri kita. orang-orang yang meluangkan waktunya dan mengapresiasi diri kita. orang-orang yang mau melihat siapa kita sebenarnya. mau mendengarkan cerita kita, mengerti keinginan keinginan sederhana, remeh temeh dan hal hal kecil. 

orang orang yang melihat kita, apa yang kita lalui dan apa yang sedang kita jalani. dengan atau tidak kita katakan, mereka melihat sulitnya, senangnya, bingungnya, bodohnya, gamam dan bimbangnya. kemudian yang meluangkan waktu mendengarkan, memberikan kata kata yang terasa seperti pelukan.

beberapa takut jadi terlalu tua untuk banyak hal, tapi mungkin hidup baru dimulai, ketika kita benar benar mulai melihat, apa yang penting, apa yang punya arti, kita mulai sedikit paham tentang diri sendiri. mulai tak mendengarkan terlalu banyak dari luar, mulai mendengarkan diri sendiri, mulai melihat ke dalam, memperdalam pemahaman tentang diri sendiri. mulai menyaring apa apa yang mau kita tuju di hidup, apa apa saja yang menyenangkan dan ingin kita nikmati. kemudian memutus rantai apa saja yang memberatkan hidup, yang mengaburkan pandangan, yang membebani perasaan, yang membelenggu kita, membuat langkah terasa jadi lebih berat, membuat kesedihan berkali kali lipat.

mungkin kita memulai hidup, ketika keberanian itu akhirnya muncul dan memenangkan diri kita sendiri. bahwa tak akan ada yang benar benar perduli dan membuatmu bahagia, selain dirimu sendiri. bahwa semua orang hanya gema. dan kau selama ini hanya bercengkrama dengan dirimu sendiri. 

yang lain hanya perpanjangan tangan, tentang bagaimana kau mencintai dirimu. orang-orang yang kau genggam saat ini, adalah dirimu, adalah bagaimana kau melihat dirimu dan mencintai dirimu. 

hidup yang tenang, ternyata adalah hidup yang kau menangkan. dengan gagah berani, dengan mencintai dirimu sendiri, dan dunia akhirnya berputar, memutari porosmu.

128/366 

Monday, August 26, 2024

idealisme

sejauh mana idealismu akan mengantarmu pada ruang-ruang sunyi dan keterasingan. hasrat yang menggelora muncul entah darimana. kutemukan muaranya kadang hanya pada sepi dan keinginan mengisinya dengan hal hal yang beresonansi dengan diri bagaimanapun caranya. kita hidup dengan membawa jejak dan pengalaman masa lalu yang menapaki kita tumpuk pada resolusi resolusi kompleks yang akan mengikuti kita sepanjang perjalanan. bayangan dari diri sendiri yang tak akan mungkin dapat dilepaskan sebagai resiko keberadaan kita. 

dimanakah kita harus menyimpan kegelisahan, rasa ketakutan, serta sepi yang kadang memanggil dan menggema di sudut sudut hati, bagaimanakah caramu mengatasi kegelisahan, perasaan sepi dan kemurungan yang mengantarkan kita mengingat kembali setiap kehilangan yang menggoreskan lubang lubang yang membuat kita sesak bahkan untuk menghembuskan napas.

kemanakah kita mencari kekuatan, alasan alasan untuk lebih kuat bertahan hidup dan bergembira. atau menambal perasaan puas yang tak mungkin akan pernah sempurna kita dapatkan. bagaimana kita menambal perasaan kosong yang tak akan pernah terisi oleh kesibukan, oleh orang orang yang akan membuat kita bosan, pada akhirnya. atau pada kegagalan kegagalan kita bertahan pada hal hal yang sudah tak lagi mampu kita jalankan. 

sejauh apa kita mampu bernegosiasi dalam hidup, meredam semua amarah, kejengkelan serta keputusasaan menjalani hidup? masih percayakah kita pada esok yang masih akan berjalan jauh lebih baik dari hari ini. dan kebahagiaan, akan datang lagi singgah menghibur hari hari kita yang sepi. atau semua kereta telah pergi dan pada akhirnya kita telah terlewat. masih adakah kereta terakhir yang akan mengantarkan kita pada apa yang telah lama kita inginkan, kita cita-citakan. 

atau akhirnya kita harus bernegosiasi dan mengambil kesempatan peruntungan di kota kota lain dimana semuanya, akan kita mulai lagi dari awal. berharap takkan lagi tertinggal, pada ketidakpastian dan hal hal yang tak selesai. 

127/366

Saturday, August 24, 2024

be[kerja]

riuh berita politik dan huru hara dunia luar sedang gonjang ganjing di negeri ini. aku, yang saat ini sedang kembali mengikuti pendidikan dan tinggal di asrama dan berusaha menyerap teori teori tentang bagaimana cara bekerja yang lebih baik lagi. rasanya menjadi mentah melihat dunia luar yang gragas dan brutal. kemana saja ide kritis nan heroik yang rasanya jadi naluri tiap orang-orang kelas pekerja. keinginan dan hasrat untuk menjadi berdampak, menyelesaikan masalah yang tak selesai sepanjang tahun. gelora untuk jadi penolong, menjadi perpanjangan tangan ketika diri sendiri mustahil menolong begitu banyak orang. memulihkan luka yang digores sedikit demi sedikit. berharap semua bergerak serentak, di jalurnya masing-masing.

selalu ada ruang untuk mengkritisi dengan keras, selama tak menjadikannya berbalik arah dan menghantam celakanya sendiri. selalu ada ruang pula untuk pergantian pemain dan mengupayakan sedikit lebih baik lagi. niat yang tulus untuk menjadi solusi dari masalah masalah, yang bisa diselesaikan dari tangan sendiri. 

pada kekuatan yang besar, muncul pula tanggung jawab yang besar itu. maka mulailah bertanggung jawab dengan hal hal kecil, memperhatikan dan mempertimbangkan hal hal kecil yang mungkin suatu saat, akan jadi akar hal hal yang besar. konon katanya, bagaimana kau melakukan hal hal kecil, adalah cermin, bagaimana kau akhirnya akan melakukan hal hal yang besar. 

126/366

Tuesday, August 20, 2024

untungnya, hidup terus berjalan

seperti kerikil kerikil 
yang harus membuat kita jungkir balik 
dan tersandung berdarah darah. 

pada akhirnya 
kita akan memilih
tujuan yang telah lama 
kita nantikan. 

seperti awan gelap 
dan badai yang kita tau
akan datang
pada akhirnya 
kita akan pulang 
pada perlindungan

seperti banyak derita yang telah lewat
bahagia akan singgah sebentar
dan kita kenang
sepanjang hari nanti

seperti hidup yang terus berjalan
meninggalkan semua di belakang

tak gentar dan maju dengan doa doa
yang kita rapalkan
agar tetap bernyali 
menjalani hidup

seperti patah yang berkali kali lagi
kita menolak dan tumbuh
satu kali lagi

125/366

Sunday, August 18, 2024

hidup dan hari hari yang terus berjalan

kesenangan tak akan bertahan terlalu lama, hal hal yang spesial, tak akan jadi spesial, jika tak datang lagi hari-hari biasa, atau yang buruk yang membuatmu berharap besok tak ada lagi. harus bertahan di hari hari yang berat, menjalani lagi hari hari yang berat, seperti kemarin. hal hal yang rasanya tak lagi sanggup aku tanggung.

tapi, hidup harus terus berjalan, kenyataan yang datang dengan pahit- atau yang menyenangkan sedikit yang melipur lara. kembali menggali gali lagi bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan kecil yang cukup-untuk amunisi bertahan. menemukan kesenangan pada bacaan bacaan menarik. opini opini yang bagus di koran, artikel yang menarik, atau terlibat pada grup chat yang selalu berkelakar. 

harus terus memulai dari awal lagi. dari puing puing yang sudah runtuh berkali kali, sampai tak ada bentuknya. setidaknya bangunan itu masih berdiri, pada badai dan gempa. melindungi hati yang kecil mungil dan cengeng itu. 

mungkin tidak harus jadi keras kepala menjalani hidup, mendapatkan semua yang diinginkan, mungkin harus terus ikhlas, setelah upaya upaya yang kau tau bisa kau lakukan. setidaknya sudah berusaha, mengupayakan yang terbaik dari diri kita di hari ini. dan bersyukur pada pahit pahit yang kali ini terasa. semua hal adalah pelajaran demi pelajaran. baru lulus ketika nafas sudah berhenti. sementara itu hidup akan terus berjalan, dan menerpamu, hari demi hari. setidaknya, telah melakukan apapun untuk bertahan, hari ini. semoga besok bisa akhirnya maju, dan melangkah sedikit.

124/366

Thursday, August 15, 2024

bulan yang baik

playlist lama itu masih terputar, 
sama seperti tahun tahun kemarin. 
kopi dan matahari yang menerawang 
dari jendela itu 
masih di tempat yang sama. 
aku pun masih disini, 
entah sampai kapan. 

hari hari yang telah lewat, 
sudut kota dengan hujan yang sama, 
perasaan perasaan yang tergenang. 
setiap hari kota menjadi baru. 
setiap hari kota menjadi bertambah kaya. 
ingatan ingatan baru, 
gema gema baru, 
perayaan demi perayaan
merayakan hidup
merayakan pergantian musim

sudut sudut baru yang baru terlihat. 
benang benang merah panjang 
tak kasat mata yang menuntun perjalanan.

kalau saja, 
kalau saja kemalangan itu tak pernah datang, 
kita takkan pernah benar benar sampai, 
ke tujuan. 

kalau saja 
kepedihan itu tak mengikis pori pori, 
sel baru takkan punya kesempatan 
untuk berganti. 

kota demi kota, 
musim demi musim, 
hati demi hati. 
semuanya benar benar berbeda, 
sekaligus sama. 

agustus kali ini, 
agustus yang lalu. 
hidup kita yang dulu, 
yang kini dijalani. 

siapa yang benar benar tahu?

123/366

Tuesday, July 16, 2024

the lightning star

once upon in a darkest night
its the warm day after heavy rain
after the lightning with a storm
there would be a short, beautiful poem
i would remember vividly 
its blackened my eyes, my whole soul
would make me wondering about it
time after time

the match lighter sit on a desk
with a dark night's view
a long long void
a bored tired question

can we survived this
or we will just meet as a star's fault
soon to be micro dust in the whole galaxy
or we can finally lighting the whole sky
exploding the substance
soon to be one of the star
completing the constellation

743
122/366

Tuesday, July 9, 2024

the hopeless poetic morning rumbling

from the younger, earlier innocent me, i learned the hard way that having attachments just make you sort of weak, there is nothing we can hold into this world, or we can be sure of. just like people's commentary, very biased and subjective. while as a absurdist and nihilist, i always challenged my self to not having much needs. the minimalism tend to makes me not pressured for doing anything at all cause its all wasted.

on the contrary, i find it difficult to have simple satisfaction, the anger just around the corner to blow up. the pressed emotion and feelings just one trigger away to blown on the wrong place. but day by day, i find the catharsis make me a complete stranger. maybe finally, its all what we need in this little world. another reason to hold on, another task to follow, another feeling to digest, no matter how bad it feels on your stomach. to keep going on even the world's keep crumbling again and again. and then you changed.

finally, not like you expected, you survived. with all things completed and just fine, except your sanity, your willingness and your naivity to survived. its all now just surviving. or you just kinda losing it and lose the grasp of uncertain reality you dont want to connect anymore.

but a bright day have that way to makes you having that little silly smile and hope, filling your chest. even after the rough storms. and i kinda hate all that. i hate the changing season that makes me have that willingness to live again, to feel again. maybe i want to go back crawling and rotten. maybe i dont want all the world's offers and just wanna feel nothing.

tuesday, july 9th 2024
121/366

Monday, July 8, 2024

the blooming hearts

 


it's the summary of our transcript conversations for almost 36 days. the awkward and silenced meetings, the weird conversations, drunk text and getting blocked twice. the train of thoughts, the contemplations, the contemplative afterthoughts. at first, i find it difficult and felt so nervous. the questions keep coming up, the uncertainty, the feeling of question my self for doing this. the unbearable question he is not answering, his unavailable state. 

i started the bid at 100% sure to jumped to the pool till the infinity loop and wandering, not knowing where to land or how deep is the hole. and then my feet feel the cold water, giggling, but never changed my mind. cause the anomaly is, the more i know the risk, the more i want to let myself drawn. the digging never be this deep before. the unusual connection and, i dont know, the level of understanding. it never cease to amaze me, on the same time, never make me this shaky and questioning my whole existence. lol.

maybe im to exaggerate, i ever madly in love before, the instant dopamine rush, the excitement and continuous joy. but this one is kinda built different. can we really know the concept of the right one, in this universe, even i kinda questioning the concept of true love, or destined soulmate. but i think this one just build different than before, i just feel the instant connection, the compatible fit to my shoes. 

when i was younger, maybe i would picture myself, being madly in love by constantly admiring my partner, keep meeting each other in sweetest way as possible, having a constant and unstopabble chatting about the little things, the cuter ways. but when im getting older, the idea just changed for me. i would love to be something else rather than some guy's obedient woman. would love the idea to be fully myself, blooming as a whole person's package. and then, the madly in love parts will be something more stable, the reliable partner, the comfortable companion, with little sparks that always lighting up the whole city. 

so maybe now i just craving for the soft sparks, consistent updates meeting, quality conversations, wiser decision we can made on our adulthood, debating our different perspectives and work it out to learn about each other day by day, and enjoying each other's company. love once be a life-threat for me, the unreliable commitments, the lies, the unsupportive, and by meeting him, i finally can find the anti-thesis. of course its not all bright and perfect, but everything else wouldnt matter for now.

sunday, 07/07/2024
120/366

Sunday, July 7, 2024

the unlocked character

saturday, 6 july 2024

would tell everyone we meet at elementary school but it just a quick, blurry moments, just remembering your face, seems very familiar dozen years later. heard about you on the next circle of the friend of a friend. already heard about your problems later.

and then on a random day, while i'm meeting with someone. i just see you in front of me. you just sit there, at diantara coffee, looking right in front of me. and we just look at each other. on a not really short moment while im on a day break from office while waiting my current bf before, and you seems wait for your friends too. 

it feels like, a signal from the universe that we are destined to meet each other again after the short memories on the elementary school. the invisible string theory that makes your characters unlocked before this. maybe universe push us to have another extraordinary journey before we are ready to meet each other. 

before this, i felt like the past relationship just uncompatible, the anxiety to have several 'almost' serious boyfriend whos younger for the almost ten years. it just feels not really right for me, to be the older one on a relationship. and then the dynamics, the gap, the lifestyle, the little habits. 

when all of the equations just makes sense when you meet someone who have a smiliar life * i think. besides your past, that adding your extra values from my experience. i always have that itch and worriedness about how i start a family, having a child, how i can be finally the one who taking care of my own family. but you, on the opposite, kinda have a faith on that and already desired to having that. it feels like your positions, your perspectives, completed the idea of my well being. 

you may not a perfect person, kinda annoying and cold, sometimes. but i kinda have that senses its not all you. you just a complete set of a dark storm and bright day combined. so i'll take what i can get on every season. i dont know where this is going, even you seems sure, but also in doubt too, like me. but i try to have no high expectation, just cherish every moments, and keep learning, keep knowing, keep making efforts to know each other for this past few months. wherever we are going, i just feel glad. meeting you and get to unlocking your characters on this thirty two levels. 

119/366