Saturday, November 2, 2024

surat cinta untuk 2024

 


mungkin, kita telah membuatnya jadi terlalu sederhana, atau bahkan terlalu rumit. pertemuan demi pertemuan yang selalu aku tunggu dengan begitu mendebarkan dan hati hati. menatapmu sekian lama dan jatuh hati, walau tak pernah berani. 

selang waktu berlalu dan akhirnya keberanian itu muncul, sedikit demi sedikit. memenuhi hati dan perasaan hingga sesak. aku telah lupa bagaimana rasanya, tapi aku mengingatnya sebagai hal yang paling mendebarkan dan menyenangkan. 

jatuh cinta denganmu juga adalah hal yang paling mudah di muka bumi. meskipun beberapa teman telah mengingatkan untuk hati-hati. tapi kupikir aku terasa begitu memahami dan mengenal semua inci hatimu yang lembut dan menenangkanku. bagaimana kau melihat dunia dengan begitu getir dan keras, aku hanya ingin berada di sampingmu dan menentangmu, bahwa masih ada hal hal yang baik yang akan datang untukmu, bersamaku.

sialnya, ternyata semua prasangka dan kehati-hatian itu akhirnya benar, meskipun untuk alasan yang sama sekali berbeda dari apa yang aku perkirakan. 

sampai gelap muncul dan yang ada hanya jeda yang panjang dalam diam dan pertanyaan pertanyaan yang tak lagi mampu dijawab. ternyata, ini lah akhirnya. 

ketika semuanya harus berhenti dan berakhir. meski kata kata telah dimuntahkan dan penjelasan demi penjelasan panjang, tak mampu membuat kita mampu memahami. atau selalu salah mengartikan. hati tak lagi bisa menerima dan memaklumi. dan kupikir kau telah menyerah, pada akhirnya. dan akhirnya, akupun telah ikut menyerah.

mungkin jalan kita hanya dituliskan untuk bersinggungan sebentar, dan memaknai ulang beberapa hal. menambah pendewasaan dan pemahaman, bahwa kita kadang tak pernah benar benar paham. dan ada hal hal yang harus dilepaskan ketika hal itu tak lagi berhasil. mungkin, ini juga ujian, bahwa perasaan yang ada takkan pernah hilang, hanya melantun ke langit jadi doa-doa yang paling baik. 

semoga kita berdua menjadi orang yang berbahagia. dengan atau tidak bersama. semoga kita menemukan jalan kita masing-masing dengan teman dan pendamping yang jauh lebih baik, jauh lebih mengerti, jauh lebih gigih berusaha, jauh lebih mampu mencintai diri kita, dengan semua kurang dan ketidaknyamanan, dengan kesalahan, dengan seluruh, dengan sepenuhnya.

saturday, 2/10/2024

the closure for better ending

beberapa hal datang dengan mengejutkan, berpindah dari hal hal yang baik. beberapa sudah diduga, tapi hidup kadang punya element of suprise. bahkan ketika kita merasa sudah belajar dari yang telah lewat. selalu ada lagi yang terlewat. hal hal yang tidak terduga itu tetap datang dan membuat kita merasa gagal. 

tapi hidup juga selalu punya cara untuk memberitahu kita buat jadi orang yang lebih besar lagi. bahwa semua hal yang gagal adalah hal hal yang tak lagi bisa dielakkan. kita hanya harus menjalani hidup, lagi.

penutupan yang aku inginkan akhirnya datang. hal hal yang aku terka, ternyata juga memberikan ketenangan sekaligus kegelisahan lagi. memang manusia tidak akan pernah ada kata puas, tak akan pula ada kata selesai dan cukup. hanya diri sendiri lah, yang harusnya bisa mempertahankan diri sendiri itu.

belajar menutup pintu jendela yang melukaimu, meskipun pemandangannya begitu indah.

perasaan yang datang tak pernah direncanakan dengan baik, manusia hanya melakukan hal hal yang saat itu dianggap hal yang paling baik dan masuk akal. tapi ketika semuanya berbalik, tidak ada lagi yang bisa dilakukan. semuanya aku kembalikan, ke semesta. ke hidup itu sendiri. bahwa aku hanya penumpang dan penunggang. semuanya aku serahkan kembali pada pemilik hidup.

menjadi sedih dan berlarut larut juga membuang waktu, seperti hanya menyesali hal hal yang telah terjadi. hidup untuk masa depan dan kesempatan yang belum lewat. memperbaiki diri karena mungkin itulah satu satunya yang bisa dan mampu kita lakukan. 

dikecewakan dan ditempa gagal, tapi akhirnya memilih untuk berdamai pada hal hal yang tak lagi ada dalam genggaman. berteman dengan kesabaran, terinspirasi dan memelihara harapan. pada akhirnya, perjalanannya tentang bagaimana bisa menurunkan ego lagi, merendahkan hati, dan ikhlas untuk menerima hal hal yang akhirnya sudah menjadi takdir kita sekarang. berdamai dan berusaha lebih baik lagi, di depan.

Sabtu, 2 November 2024

Thursday, October 31, 2024

semakin dekat dengan ketiadaan

pada pinggir jurang yang hening, kegelapan total, kekeringan dan sengatan yang tak nyaman. seperti semua kilasan tentang hidup dipertontonkan. semua kebodohan, kegilaan, kemarahan. 

kemudian hanya ada hening dan diam, kekosongan yang menatap jurang di tepian telaga. apakah yang benar benar kau inginkan itu telah melewatimu. 

akhirnya hanya tersisa kau sendiri, bersama kekosongan dan ketiadaan. apakah semua yang dilakukan berarti? semua bising di telinga, wajah yang menghantui pikiran, rasa bersalah yang tak habis, kemarahan yang di ubun ubun itu, semuanya seperti tak nyata lagi, ketika kau berhadapan dengan kekosongan yang panjang itu.

sampai dimanakah hati kita terpuaskan pada semua ego dan keinginan yang belum dan hampir sampai di depan mata itu. apakah yang kau rasakan melihatnya menari dan mondar mandir sibuk mengacaukan isi kepalamu.

barangkali raga belum puas dan meminta kehadiran. tapi hatimu, disanakah hatimu berada? ataukah hanya kekosongan dan kehilangan demi kehilangan yang ingin kau isi, terpenuhi dengan ketiadaan dan keadaannya. semua yang ia punya, yang tak ia punya, rasanya melengkapi dahagamu. dan kau menginginkan setiap inci, tenggelam dalam keserakahanmu.

sudahkah datang waktunya untuk membunuh neraka yang kau ciptakan di kepalamu sendiri. kemudian melepaskan surga yang jauh di depan dan dalam angan angan.

selamat tinggal, oktober. 

Wednesday, October 30, 2024

dekonstruksi dan hal hal yang ingin dipikirkan ulang

terkadang, pada zona dan situasi yang telah terlanjur nyaman. membutuhkan sebuah dekonstruksi - sebuah ide dari jacques derrida, yang menawarkan pemikiran bahwa kita tidak boleh mempertahankan makna yang lama dan ada- tapi harus terus menerus menemukan kebenaran baru- dan kesempatan untuk memaknai ulang sesuatu. pada teks, begitu pula pada hidup.

sebuah kebingungan, ataupun kesempatan, mungkin pada akhirnya akan mengantarkan kesempatan emas untuk merombak hal hal yang telah usang dan tak lagi relevan pada truth dan kesadaran kita- yang pada saat ini, tak lagi dipuaskan oleh kebenaran yang ada.

seperti juga kebuntuan- yang terselit dalam hari hari monoton dan biasa. membuat kita jalan bagai robot dan tenggelam dalam rutinitas, otomatisasi dan dikte dikte yang begitu patuh. kalau kita benar benar bertanya, mungkin kita tak membutuhkannya- atau kita terlanjur berpikir membutuhkannya. mempelajari lagi cara berpikir kritis dan mempertanyakan segala sesuatu. 

mungkin kita bisa memulai lagi dari kekosongan dan membangun sesuatu, bukan membangun dari nol tapi dari pengalaman yang sudah sudah. mempelajari kesalahan agar tak muncul lagi hal hal yang mengganggu. mencoba mengeliminasi ketidaknyamanan dan gangguan hingga ke titik semuanya masih bisa dibiarkan. atau mematikan perasaan untuk merasakan gangguan yang datang. 

hidup dan kemungkinan interprestasi yang tak terhingga- mengantar kita bebas memaknai hidup menjadi apa saja. karena kita lah yang akan menjalaninya dan merasa nyaman sampai ke ketidaknyamanannya, kemudian memilih- apa yang kita inginkan beserta konsekuensi dan deritanya.

kebenaran juga bukanlah sesuatu yang absolut, ada banyak jawaban yang masih memungkinkan untuk sebuah pertanyaan yang ditanyakan. maka terbukalah pada pilihan dan semua kemungkinan.

mungkin, akhirnya sebuah jawaban baru yang menerobos hal hal normatif dan yang menyenangkan, akan hadir di halaman tampilan depan.

Rabu, 30 Oktober 2024.

Tuesday, October 29, 2024

oktober, satu kali lagi

mungkin ada hal hal yang tak akan bisa diucapkan, meskipun ia adalah kejujuran yang paling menyakitkan.  hal hal yang tak akan pernah selesai, seberapa lama pun waktu berlalu. perasaan yang tidak akan hilang, sekalipun dikecewakan berkali kali oleh ekspektasi.

bagaimana kita bisa lebih pintar dari hidup dan mengakalinya? karena kita akan terus berjalan bersisian dan semua hal yang tak menyenangkan itu tidak bisa dielakkan. sakit dan pahit adalah yang akan selalu datang, seperti pula dengan kesenangan.

kadang laju arus telah menuntun kita pada hari ini. dan pada akhirnya, tak ada lagi yang bisa dilakukan, semua harus diikhlaskan kembali pada muara. semua sumber penghidupan dan takdir yang tak bisa dielakkan. 

aku selalu berencana menjadi yang paling berusaha- selelah dan sesabar mungkin untuk bertahan dan berjuang. meski kadang perasaan lelah itu datang dan hatiku hancur berantakan. sisa-sisa perasaan yang aku punya dan semua pertanyaan. kini waktu telah berlalu dan jawaban tidak kunjung datang.

mungkin kita harus beranjak dan melepaskan hal hal yang berat dan membebani itu. lalu mulai bernafas dan merayakan. semua yang kita punya, hal hal kecil yang bisa kita lakukan, acara menarik yang bisa kita saksikan. cerita instagram yang masih bisa disukai dan semua memori memori yang melekat di kepalaku tentang betapa hidup pernah begitu menyenangkan pada hal hal yang datang. 

mungkin hidup sudah meninggalkanku dan yang aku bisa lakukan kini hanyalah merayakan yang pernah datang, menikmati pahit dengan tenang dan mencintai hal hal yang ada dan dalam genggaman. seberapa tawarpun itu. seberapa keinginan yang tak pernah puas itu datang dan meminta yang lebih.

belajar lagi hidup dengan penuh cukup. belajar lagi menikmati hal hal baru yang datang, dan mengisi waktu yang berlari cepat, pada aku yang berjalan lambat senang mengingat ingat. 

masa lalu adalah jarak yang paling jauh karena kita tak akan pernah sampai di detik ia telah lewat, dan masa depan jarak yang dekat tapi ia pasti akan datang dan hanya jadi kekhawatiran. sekarang adalah saat kita hidup. 

Oktober, 2024

Tuesday, September 24, 2024

Omni Loop (2024)


Entah mengapa, film-film time travel selalu membuatku termenung dan berandai-andai, apa yang harus aku lakukan berbeda dalam hidup, apakah yang menjadi kesenanganku, apa yang akan kita pilih seandainya waktu diulang, kita bisa mengulang-ulang waktu. menonton film omni loop mengingatkanku rasanya menonton about time (2013) saat pertama kali. 

memvisualisasikan tokoh utama yang tak puas, dan mengulangi waktu dan berusaha memecahkan masalah 'sepanjang hidupnya' dengan mengulangi waktu, sampai ia puas. tapi nyatanya, semua tetap akan berakhir sama. seperti kesimpulan dan resolusi yang berusaha dikemas dalam film ini pula. pada akhirnya, kita harus belajar melepaskan. apa yang kita punya sekarang, adalah apa yang terbaik versi diri kita sekarang, sebanyak apapun kita mengulangnya. mungkin itu juga 'keinginan' penulis untuk menutup cerita bertema sama. tak mungkin pula mengambil hikmah dan moral story bahwa; ternyata kita punya versi hidup yang lebih baik dan menyenangkan di luar sana kalau saja kita tidak mengambil keputusan yang buruk saat itu. haha. tentu filmnya akan jadi menyedihkan.

****
138/366

hiduplah untuk hal hal yang kecil

hiduplah untuk hal hal yang kecil. kucing pemarah menggemaskan yang menunggumu memberinya makan setiap hari. bangun tidur yang selalu berat tapi lagu lagu yang mengantarkanmu beberes yang menyenangkan hatimu. cahaya pagi yang menyilaukan, kopi yang entah bagaimana menyegarkan matamu. pesan dari teman yang menunggumu di kopishop terdekat, sekedar ingin lari dari pekerjaan atau menceritakan hal hal bodoh. bacaan yang menarik yang membuat hidupmu yang membosankan menjadi lebih menarik, drama korea yang membuatmu menangis tersedu sedu, padahal kau telah lupa kapan terakhir kau menangisi hidupmu itu. 

hiduplah untuk hal hal yang kecil. pekerjaan yang menunggu. bos yang menuntut waktu dan perhatianmu, deadline yang datang setiap hari, tenggat laporan yang menunggumu tiap bulan, orang-orang yang menggantungkan pekerjaannya di pekerjaan yang kau lakukan, hal hal yang kau buat mudah untuk orang lain. 

hiduplah untuk hal hal yang kecil. nasi goreng yang enak di kopishop kecil yang baru kau temukan beserta teman-temanmu. teman yang selalu mengabarkan dan tak sabar menceritakan harinya denganmu. teman yang mencarimu tiap ada kesempatan agar meramaikan meja.

hiduplah untuk hal hal kecil. senyuman yang tak bisa kutahan tiap kau mengirimiku pesan untuk bertemu denganmu satu kali lagi. hal hal yang mungkin tak akan pernah aku tau tentang semua yang ada di kepalamu, semua keputusanmu yang mungkin tidak akan pernah aku pahami. semua tanda tanya dan teka teki besar. atau entah aku yang sudah tau dan tak mau mengerti. selama masih ada kau di sekitar, semuanya terasa baik baik saja. pada ketidaktauan, pada ketidakpastian yang kau tawarkan dan harapan yang tidak pernah ingin kau berikan. 

hidup untuk hal hal yang kecil. kebahagiaan kecil hari ini. pada besok yang belum diketahui dan jadi misteri. tapi hari ini, bertahan pada hal hal kecil dan menyenangkan itu. cukup. dan mungkin, besok kita sampai. dan semua harap dan keinginan itu, akhirnya tercapai.

137/366

untuk hari yang baru

 


selalu ada kesempatan, harapan pada lembar yang baru. disisipkan pada langkah yang terjungkal. bagaimanakah caranya hidup dengan selamat. sedang otak memutar cara dan berkhianat untuk hanya sekedar bertahan dan berpegang, pada hal hal yang nyaman dan mematikan.

untuk hari yang baru yang tak akan pernah benar benar kita mulai. untuk keragu-raguan yang merupakan insting pertama kita untuk tak terjun langsung ke alam yang tidak diketahui. untuk perasaan gundah, bimbang dan tak tenang yang menghantui sepanjang jalan yang kita lewati. 

rasanya buntu saja. penghabisan jalan dan waktu yang telah berdetak pada detik terakhir. petualangan yang tak mungkin lagi kita mulai dari awal. penyesalan, kekecewaan dan keputusasaan, pada keringat terakhir yang tertumpah di percobaan.

mungkin kita harus menemukan ceruk dasar lobang terpentok hingga tak ada lagi jalan selamat. hingga satu satunya pilihan hanya menetap pada ceruk gelap yang telah membuat kita mampu bertahan dan melanjutkan hidup.

suatu saat akan datang matahari yang membuat kita lupa pada panas yang pernah datang terlalu terik, dan hujan yang terlalu kencang membuat kita menggigil. dan semua duka termaafkan. hari terganti, dan kita mulai semua dari awal lagi.

136/366

Monday, September 16, 2024

yang tidak berharap, yang tidak kecewa

harapan muncul di kehidupan manusia seperti sebuah keniscayaan, alamiah pada keinginan manusia dan hal hal yang dilakukan. tentang bagaimana seutuhnya manusia menghindari penderitaan, maka secara naluriah, tentu yang harus dihindari pertama adalah; harapan. karna jika harapan itu sumber kekecewaan, maka mungkin yang tidak berharap lah, yang tidak akan kecewa. pendekatan pemikiran yang menggantungkan diri pada kemandirian berpikir, melepaskan ikatan emosional yang muncul dari hubungan antar manusia yang kadang begitu kompleks, walau terlihat sederhana. 

ekspektasi muncul dari ego yang terikat pada masa depan atau masa lalu, yang menjadi standar dan dasar penilaian kita menilai masa sekarang. menciptakan ilusi ilusi bahwa kebahagiaan itu tergantung pada hal hal yang bisa kita raih, keinginan keinginan yang kesampaian. Hal hal pada faktor eksternal di luar kendali, yang tidak bisa kita pegang, dimana kita biarkan hal hal yang sementara itu mejadi letak kebahagiaan. kemudian, betapa sulitnya melepaskan keinginan keinginan yang kita ketahui bukan menjadi kendali kita itu, sebagai acuan dan tujuan yang bisa mempengaruhi kebahagiaan. tentu harusnya kita dapat melepaskan harapan yang berlebihan itu, untuk dapat menikmati momen untuk tak terjebak dan berlarut larut dalam kekecewaan. 

maka mungkin, hanya yang tidak berharaplah, yang tidak akan kecewa. tapi, apa menariknya tak lagi punya harapan, maka telanlah kekecewaan itu. dan memilihlah, untuk tak begitu merasakan terluka oleh kekecewaan itu. karna mungkin benar, pain is inevitable and suffering, is optional. so, choose the most compatible way of living. and please, be happy in all the process.

Wednesday, September 11, 2024

mimpi baru

seperti sel sel tubuh yang beregenerasi, kadang manusia, dengan ide ide yang bermunculan, harapan-harapan terpendamnya. juga butuh mengupdate dan memperjelas tujuan, keinginan keinginan yang muncul di benaknya. cara cara yang berubah untuk menikmati hidup satu kali lagi. berbenturan dengan realitas, jatuh dan dipadamkan apinya. 

kemudian seperti matahari pagi yang datang merekah kembali. semangat akan menyiram rumput-rumput jalanan yang liar dan berlipat ganda. harapan itu akan muncul sedikit, kemudian disirami kembali. mimpi mimpi dan rencana baru harus kembali disusun dari awal. 

selalu ada jalan untuk memulai kembali. belukar yang belum kita pangkas dan benahi, untuk melihat jalan setapak pada dunia baru yang belum kita jelajahi. dimulai dari antah berantah. dan melampaui yang tak diketahui. 

134/366

Tuesday, September 10, 2024

yang tergenang, yang terkenang

aku tau dia akan menertawakan semuanya, hal hal kecil yang istimewa untukku. menghabiskan malam mendengarkan ceritanya. duduk di sofa dan menonton film yang telah dia tebak alurnya. masih perjalanan yang jauh untuk mendapatkan hatinya, katanya. untukku semua duniaku berputar pada porosnya, sedang ia tak akan mau repot repot, menanggung duniaku. 

dari awal telah dikatakan, semua yang akan menjadi akhir dari perjalanan. semua rahasia cerita telah dibocorkan di awal. semuanya akan sia-sia. 

kadang kadang aku masih keras kepala sedikit, berharap perasaan perasaan hangat yang aku rasakan dari dirinya. tulus dan akhirnya sedikit mau berupaya, membalas genggaman tanganku. tapi salahku terlanjur fatal, dan hanya aku, yang tenggelam sendirian. mungkin dari awal ia memang tak pernah benar benar melihatku. dan semua kata kata yang tak ingin ia katakan, dan semua kepedihan yang ia tawarkan, akan benar benar ia berikan. aku harusnya percaya. 

setiap kata dan usaha telah aku upayakan, berharap ada jalan yang terang, di ujung lorong gelap panjang, yang susah payah aku lalui sendirian. tapi ia menutupnya, hingga tak ada lagi cahaya, yang akan membantuku menggapai permukaan.

akhir yang telah ia duga, dan sedikit aku duga. datang bersandar dan memaksaku melepaskan semua harap dan keinginan. apa yang untukku, tak akan melewatkanku. apa yang bukan untukku, pada akhirnya akan meninggalkanku. hanya saja, kali ini tetap saja kehilangan itu datang. seperti rongga rongga kosong yang menyesakkan perasaan. ingin menyesal dari awal agar tak menyambut perasaan itu datang, tapi semua upaya terbaik telah aku lakukan, dan aku tak akan pernah, jadi orang yang akan menyesali semua yang telah terjadi. aku telah berjuang, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. di pertempuran yang tak akan pernah aku menangkan, aku takkan pernah memaksakan kemenangan itu datang. waktu yang tepat akan ada di depan, dan pada ingatan-ingatan yang tergenang, dan menggenangi malam malam panjang dan sendirian. aku akan kembali melanjutkan perjalanan.

133/366

pertemanan dan hal hal yang di luar dugaan

mungkin menarik, jika kita bisa melihat bagaimana hidup membentuk karakter seseorang, apa preferensinya, kesukaannya, hal hal yang ia benci. mungkin hidup terdiri dan tersusun dari hal hal kecil yang biasa, yang mengantarkan kita pada hari ini.

pengalaman unik sesuai dengan kapasitas otak dan hati kita untuk mencernanya. sulit untuk pada akhirnya menghakimi seseorang, karena kita tak akan pernah benar benar tau, beban apa yang sedang ditanggungnya. 

tapi pada akhirnya, kita wajib memikul beban kita sendiri-sendiri, wajib menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, sebelum kita menyelamatkan orang lain. beberapa orang datang di hidup kita, membawa masalah- seperti kata Sartre yang kadang kuamini- Hell is other people. Tapi, seperti keniscayaan munculnya neraka- akan muncul pula antitesis dari itu- Heaven on other people's too. Kukira persahabatan kecil kecilan dan interaksi yang berharga bisa jadi penyeimbang neraka. Saran orang luar, dari Eagle's view- masukan yang melihat hal hal yang tak bisa kita lihat karena terlalu ada di depan mata. Orang luar yang tak punya kepentingan apa-apa, hanya komentator kadang juga berharga, berfungsi melihat kita secara utuh, dari latar belakang masalah hingga profil. Kehadiran beberapa orang menjadi begitu berharga di dalam kehidupan kita. Kepadanya kita membagi sedikit beban di pundak- ataupun sebaliknya. Untuk sekedar berkelakar, mengoblok-gobloki, kadang membuatnya terasa jauh lebih ringan. Beberapa hal yang harusnya kita pertimbangkan- yang kadang luput juga jadi masukan yang berharga.

dalam hidup, banyak yang harus terus menerus kita renungkan, kita perbaiki, kita carikan solusi dan jawaban- apa yang harus kita lakukan selanjutnya? karena pada akhirnya kita tak akan pernah lulus menjalani kehidupan dengan baik dan benar. kita hanya wajib mencoba. mengeliminasi kegagalan dan memiliki harapan, selalu bisa meningkatkan harga untuk diri sendiri, menaikkan pleasure- meminimalisir derita dan mempersempit neraka. dan berdoa, kita akan sanggup bertahan melalui semuanya. 

132/366

Sunday, September 8, 2024

hari yang baik, hari yang buruk

beberapa hari yang baik pernah begitu berkesan. sehingga kita jadi lapar, terus terusan menginginkannya terjadi kembali. beberapa hal jadi kita paksakan, memutar otak, agar hari hari itu kembali menghampiri kita. berpikir dari yang benar hingga curang, hanya untuk melepas rasa lapar, akan ingin mengulang kembali hari hari yang indah, hari hari yang gemilang. 

kemudian meteor menabrak dan kesadaran pulih kembali. bangun dari mimpi mimpi yang terlalu manis, nyata, tapi tak akan lagi ada. ternyata hari hari baik itu datang sebagai berkah dan anugerah, bukan yang bisa kita tuntut. dan kita harus sehari demi sehari, belajar melepaskannya pergi. 

bertemanlah dengan hari hari buruk yang biasa, sepi dan kesibukan yang kadang jadi begitu menjemukan dan tak menarik. bertahanlah dengan hari hari buruk. pada gilirannya, hari hari baik akan datang tanpa kita paksa, tanpa kita tuntut, tanpa kita duga. 

ternyata percuma memaksakannya, percuma pula menahan, menarik dan mengurungnya untuk tetap tinggal. biarkan hari hari baik itu pergi, agar ia tetap jadi hari yang baik dan menyenangkan. sebagai fitrah, sebagai anugerah. kemudian bersabar dan bertahanlah. yakinlah kalau besok, ia akan datang lagi dengan bentuk bentuk yang lain. menyerahkannya pada kekuatan yang begitu besar, yang tak akan mungkin kita tolak.

kita hanya pengelana, sedang semua telah diatur semesta. mungkin bisa melakukan sebaik-baiknya, sewaras-warasnya. hasil akhir tak ada yang tahu akhirnya. tugas kita hanya menjalani hidup, di buruknya, di baiknya. di tengah-tengahnya ada doa yang akan selalu dipanjatkan, di sepertiga malam. berharap mampu bertahan, dan di sela pertahanan itu. semuanya dilancarkan, semuanya dikuatkan. 

131/366

Saturday, September 7, 2024

mengisi kekosongan

selalu ada ruang untuk ketidakpuasan, ruang untuk berkembang. perasaan perasaan janggal yang menusuk perut. ingin jadi apa esok hari? mimpi mimpi apa lagi yang ingin dikejar? kesia-siaan apa lagi yang ingin dibuang dalam hidup? bagaimana lagi cara menemukan kebahagiaan pada hal hal kecil yang punya makna? bagaimana cara mengisi kekosongan kekosongan?

berdiskusi dengan beberapa teman mengenai gelombang kesepian dan kesedihan ini. ternyata memiliki segalanya juga tidak berarti tidak ada ruang kosong itu. punya rumah yang cukup ramai, pergaulan yang nampaknya tak pernah sepi, kesibukan kesibukan. 

memang tiap orang punya kosong dan sepinya sendiri. tiap orang harus memetakan dan memahami dirinya sendiri untuk bisa beranjak dari ruangan gelap dan kosong itu. perasaan perasaan yang harus diisi. beberapa mungkin memilih untuk menjalaninya dengan mematikan rasa itu. dan melanjutkan hidup. 

tampaknya beban terasa sedikit ringan jika sedang beruntung, menemukan orang yang bisa kita ajak berdiskusi tentang itu, orang yang telah mengenal diri kita dan memahami siapa diri kita, kira-kiranya. dan mendengarkan keluh kesah- dan jika beruntung, mengalami dan sedang berusaha mengatasi hal yang sama.

apalagi yang akan kita cari di hidup ini hari ini dan besok?

130/366

Friday, September 6, 2024

cinta dan kemungkinan kemungkinan

mungkin, aku begitu menginginkannya hingga menginginkannya dengan sempurna, tanpa cela dan menggila. mungkin aku begitu menginginkannya sehingga mampu bermimpi dengan mustahil. mungkin aku begitu menginginkannya sehingga harapan harapan itu terlalu klise untuk jadi kenyataan.

mungkin pula aku menginginkannya dengan sederhana, sesederhana pesan pesan manis pembuka pagi dan pengantar tidur. sesederhana pesan yang selalu dikabarkan ketika pikiranku berkelana dan kalut tentang keberadaanmu yang entah dimana. atau videocall panjang menenangkan semua kekhawatiran yang bergejolak di kepala.

mungkin aku menginginkan ia yang akan selalu menanyakanku ketika tak lagi mengunggah instastory, mengkhawatirkanku ketika memasang lagu dengan lirik galau pada foto secangkir kopi, mencari cariku di setiap waktu, tapi juga begitu memahami ketika aku mulai bosan menumpahkan semua cerita. 

mungkin aku menginginkan ia yang begitu menginginkanku dengan gila, menjagaku dari semua, menelponku setiap waktu, mengkhawatirkan bajuku yang sedikit terbuka, memarahiku pulang malam dan berteman dengan pria. melarang semua kegemaranku yang menjauhkanku darinya.

mungkin aku menginginkan ia yang begitu kaku, selalu salah tingkah dan tak bisa berkata kata di depanku. memujaku dengan semua kemampuan yang ia punya yang tak pernah membuatku terkesan. tapi ia akan selalu ada di ujung telepon, siap sedia menemani sepi dan bimbangku. bertanya tanya tentang perasaan dan keinginanku. berupaya, membahagiakanku, dengan hal hal kecil yang ia ingat, di setiap percakapan. 

mungkin aku menginginkan ia yang mungkin tidak akan pernah ada untukku. takkan terlalu panjang memikirkan perasaanku. takkan mampu berdiskusi dengan panjang. takkan pernah memuaskan dahagaku, sekaligus memunculkan pertanyaan pertanyaan yang tak akan pernah aku dan ia jawab. mungkin ia tidak ada disana. 

mungkin aku menginginkan perasaan yang lebih sederhana, diterima, dipahami, diperhatikan, diseriuskan, diperlakukan dengan benar- benar seperti hal hal yang umum dan lazim. mungkin aku menginginkan hal hal yang klise dan membosankan seperti ikatan dan komitmen yang akhirnya membawaku pulang. dan rumah yang akan jadi tempatku pulang.

mungkin aku menginginkan perasaan sayang. sayang untuk akhirnya terlewatkan, sayang untuk disakiti dan ditinggalkan, sayang untuk disia-siakan, sayang untuk diacuhkan, sayang untuk tak diperhatikan.

mungkin aku menginginkan kemungkinan kemungkinan yang harus tetap ada. pilihan pilihan yang semakin membingungkan dan menyesatkan.  labirin yang memutarkanku kembali pada pertanyaan pertanyaan dan tak bisa menemukan jawaban. tapi aku telah terlanjur tersesat. dan berharap, kemungkinan-kemungkinan itu, akhirnya akan membawaku pulang.

129/366

Thursday, September 5, 2024

hidup yang tenang, hidup yang menang

menikmati hidup, satu kali lagi. di satu kesempatan tambahan. mengulangi waktu dengan pemahaman tambahan tentang hal hal yang telah membenturkan kepala kita dengan begitu keras. kemudian kita melupakan semuanya, dan mulai dari awal lagi. 

mulai menikmati duduk di taman kecil samping kamar itu sambil menerawang dan menikmati kekosongan, mulai menikmati kopi hitam tanpa gula, dan kopi kopi manis yang mulai membuat kepala nyeri. mulai berhenti berkomentar pada hal hal yang klise. mulai tak membutuhkan validasi pada argumen argumen kosong. mulai tak perduli pada omongan dan anggapan orang-orang yang tak berarti, sekedar lewat di hidup.

kemudian mulai mengapresiasi orang orang yang tertinggal. masih memilih untuk menetap dan menemani kita menjalani hari demi hari dengan sabar, dengan penuh upaya untuk memahami kita dan tak berusaha mengubah diri kita. orang-orang yang meluangkan waktunya dan mengapresiasi diri kita. orang-orang yang mau melihat siapa kita sebenarnya. mau mendengarkan cerita kita, mengerti keinginan keinginan sederhana, remeh temeh dan hal hal kecil. 

orang orang yang melihat kita, apa yang kita lalui dan apa yang sedang kita jalani. dengan atau tidak kita katakan, mereka melihat sulitnya, senangnya, bingungnya, bodohnya, gamam dan bimbangnya. kemudian yang meluangkan waktu mendengarkan, memberikan kata kata yang terasa seperti pelukan.

beberapa takut jadi terlalu tua untuk banyak hal, tapi mungkin hidup baru dimulai, ketika kita benar benar mulai melihat, apa yang penting, apa yang punya arti, kita mulai sedikit paham tentang diri sendiri. mulai tak mendengarkan terlalu banyak dari luar, mulai mendengarkan diri sendiri, mulai melihat ke dalam, memperdalam pemahaman tentang diri sendiri. mulai menyaring apa apa yang mau kita tuju di hidup, apa apa saja yang menyenangkan dan ingin kita nikmati. kemudian memutus rantai apa saja yang memberatkan hidup, yang mengaburkan pandangan, yang membebani perasaan, yang membelenggu kita, membuat langkah terasa jadi lebih berat, membuat kesedihan berkali kali lipat.

mungkin kita memulai hidup, ketika keberanian itu akhirnya muncul dan memenangkan diri kita sendiri. bahwa tak akan ada yang benar benar perduli dan membuatmu bahagia, selain dirimu sendiri. bahwa semua orang hanya gema. dan kau selama ini hanya bercengkrama dengan dirimu sendiri. 

yang lain hanya perpanjangan tangan, tentang bagaimana kau mencintai dirimu. orang-orang yang kau genggam saat ini, adalah dirimu, adalah bagaimana kau melihat dirimu dan mencintai dirimu. 

hidup yang tenang, ternyata adalah hidup yang kau menangkan. dengan gagah berani, dengan mencintai dirimu sendiri, dan dunia akhirnya berputar, memutari porosmu.

128/366 

Monday, August 26, 2024

idealisme

sejauh mana idealismu akan mengantarmu pada ruang-ruang sunyi dan keterasingan. hasrat yang menggelora muncul entah darimana. kutemukan muaranya kadang hanya pada sepi dan keinginan mengisinya dengan hal hal yang beresonansi dengan diri bagaimanapun caranya. kita hidup dengan membawa jejak dan pengalaman masa lalu yang menapaki kita tumpuk pada resolusi resolusi kompleks yang akan mengikuti kita sepanjang perjalanan. bayangan dari diri sendiri yang tak akan mungkin dapat dilepaskan sebagai resiko keberadaan kita. 

dimanakah kita harus menyimpan kegelisahan, rasa ketakutan, serta sepi yang kadang memanggil dan menggema di sudut sudut hati, bagaimanakah caramu mengatasi kegelisahan, perasaan sepi dan kemurungan yang mengantarkan kita mengingat kembali setiap kehilangan yang menggoreskan lubang lubang yang membuat kita sesak bahkan untuk menghembuskan napas.

kemanakah kita mencari kekuatan, alasan alasan untuk lebih kuat bertahan hidup dan bergembira. atau menambal perasaan puas yang tak mungkin akan pernah sempurna kita dapatkan. bagaimana kita menambal perasaan kosong yang tak akan pernah terisi oleh kesibukan, oleh orang orang yang akan membuat kita bosan, pada akhirnya. atau pada kegagalan kegagalan kita bertahan pada hal hal yang sudah tak lagi mampu kita jalankan. 

sejauh apa kita mampu bernegosiasi dalam hidup, meredam semua amarah, kejengkelan serta keputusasaan menjalani hidup? masih percayakah kita pada esok yang masih akan berjalan jauh lebih baik dari hari ini. dan kebahagiaan, akan datang lagi singgah menghibur hari hari kita yang sepi. atau semua kereta telah pergi dan pada akhirnya kita telah terlewat. masih adakah kereta terakhir yang akan mengantarkan kita pada apa yang telah lama kita inginkan, kita cita-citakan. 

atau akhirnya kita harus bernegosiasi dan mengambil kesempatan peruntungan di kota kota lain dimana semuanya, akan kita mulai lagi dari awal. berharap takkan lagi tertinggal, pada ketidakpastian dan hal hal yang tak selesai. 

127/366

Saturday, August 24, 2024

be[kerja]

riuh berita politik dan huru hara dunia luar sedang gonjang ganjing di negeri ini. aku, yang saat ini sedang kembali mengikuti pendidikan dan tinggal di asrama dan berusaha menyerap teori teori tentang bagaimana cara bekerja yang lebih baik lagi. rasanya menjadi mentah melihat dunia luar yang gragas dan brutal. kemana saja ide kritis nan heroik yang rasanya jadi naluri tiap orang-orang kelas pekerja. keinginan dan hasrat untuk menjadi berdampak, menyelesaikan masalah yang tak selesai sepanjang tahun. gelora untuk jadi penolong, menjadi perpanjangan tangan ketika diri sendiri mustahil menolong begitu banyak orang. memulihkan luka yang digores sedikit demi sedikit. berharap semua bergerak serentak, di jalurnya masing-masing.

selalu ada ruang untuk mengkritisi dengan keras, selama tak menjadikannya berbalik arah dan menghantam celakanya sendiri. selalu ada ruang pula untuk pergantian pemain dan mengupayakan sedikit lebih baik lagi. niat yang tulus untuk menjadi solusi dari masalah masalah, yang bisa diselesaikan dari tangan sendiri. 

pada kekuatan yang besar, muncul pula tanggung jawab yang besar itu. maka mulailah bertanggung jawab dengan hal hal kecil, memperhatikan dan mempertimbangkan hal hal kecil yang mungkin suatu saat, akan jadi akar hal hal yang besar. konon katanya, bagaimana kau melakukan hal hal kecil, adalah cermin, bagaimana kau akhirnya akan melakukan hal hal yang besar. 

126/366

Tuesday, August 20, 2024

untungnya, hidup terus berjalan

seperti kerikil kerikil 
yang harus membuat kita jungkir balik 
dan tersandung berdarah darah. 

pada akhirnya 
kita akan memilih
tujuan yang telah lama 
kita nantikan. 

seperti awan gelap 
dan badai yang kita tau
akan datang
pada akhirnya 
kita akan pulang 
pada perlindungan

seperti banyak derita yang telah lewat
bahagia akan singgah sebentar
dan kita kenang
sepanjang hari nanti

seperti hidup yang terus berjalan
meninggalkan semua di belakang

tak gentar dan maju dengan doa doa
yang kita rapalkan
agar tetap bernyali 
menjalani hidup

seperti patah yang berkali kali lagi
kita menolak dan tumbuh
satu kali lagi

125/366

Sunday, August 18, 2024

hidup dan hari hari yang terus berjalan

kesenangan tak akan bertahan terlalu lama, hal hal yang spesial, tak akan jadi spesial, jika tak datang lagi hari-hari biasa, atau yang buruk yang membuatmu berharap besok tak ada lagi. harus bertahan di hari hari yang berat, menjalani lagi hari hari yang berat, seperti kemarin. hal hal yang rasanya tak lagi sanggup aku tanggung.

tapi, hidup harus terus berjalan, kenyataan yang datang dengan pahit- atau yang menyenangkan sedikit yang melipur lara. kembali menggali gali lagi bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan kecil yang cukup-untuk amunisi bertahan. menemukan kesenangan pada bacaan bacaan menarik. opini opini yang bagus di koran, artikel yang menarik, atau terlibat pada grup chat yang selalu berkelakar. 

harus terus memulai dari awal lagi. dari puing puing yang sudah runtuh berkali kali, sampai tak ada bentuknya. setidaknya bangunan itu masih berdiri, pada badai dan gempa. melindungi hati yang kecil mungil dan cengeng itu. 

mungkin tidak harus jadi keras kepala menjalani hidup, mendapatkan semua yang diinginkan, mungkin harus terus ikhlas, setelah upaya upaya yang kau tau bisa kau lakukan. setidaknya sudah berusaha, mengupayakan yang terbaik dari diri kita di hari ini. dan bersyukur pada pahit pahit yang kali ini terasa. semua hal adalah pelajaran demi pelajaran. baru lulus ketika nafas sudah berhenti. sementara itu hidup akan terus berjalan, dan menerpamu, hari demi hari. setidaknya, telah melakukan apapun untuk bertahan, hari ini. semoga besok bisa akhirnya maju, dan melangkah sedikit.

124/366