setiap pagi adalah awal yang baru untuk membuat dan menyusun ulang kembali diri sendiri. mencari cari apa yang hilang, bekerja dengan apa apa yang ditemukan, menambal yang patah dan yang masih bisa diperbaiki. mencoba, gagal, mencoba lagi, gagal lagi. bertahan.
kadang kita bukan apa yang kita pikirkan, kadang pula ada hari dimana menemukan informasi baru, situasi baru, dan eksistensi lama kita hilang begitu saja. rutinitas yang dahulu, orang-orang yang dahulu bersama kita, akan pergi, berganti. ruangan yang kita lihat setiap hari, akan hilang dan berganti begitu saja. kemudian kita akan menemukan orang orang baru, ruangan baru. dan ternyata, kita bisa begitu saja melupakan masa lalu, dan kembali khawatir dengan masa yang sekarang.
kemudian kadang waktu berjalan sedikit lebih lambat dan memberikan kita ilusi bahwa kita terjebak, pada situasi yang menjemukan, tantangan yang membosankan, keinginan yang banyak dan meluap-luap. ternyata kita hanya butuh jeda, untuk jadi conscious. untuk melakukan refleksi, membuang racun pikiran, sampah digital yang membenamkan dan mengaburkan pandangan. mungkin kita harus mengunjungi lagi masalah inti kehidupan: untuk ada.
waktu terasa terlewat begitu saja. beberapa terlewat dan sungguh dilupakan karena kita disibukkan dengan kesibukan baru sebelum sepenuhnya sadar, melihat terlalu ke depan pula bikin lupa melihat apa yang di hadapan.
kadang dalam hidup, kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, kadang kita mendapatkan sesuatu dan tidak menginginkannya. kadang kita harus belajar lagi, meski pelajaran itu pernah kita dapatkan dahulu, ia akan datang berulang-ulang, kita akan belajar berulang-ulang. dan segalanya hanya akan selesai ketika ancaman terbesar dalam keberadaan kita akhirnya datang : ketiadaan.