tapi entah kenapa kita hanya membisu, menatap cahaya yang jauh di jembatan itu, temaram dalam gemerisik sungai dan dengung perahu yang melaju.
malam ini adalah malam kau pulang, setelah begitu lama dan rasa yang lebih jauh dari jarak.
kita adalah abu, karena tidak ada yang tahu, setidaknya aku.
kau selalu mengabulkan yang kutanyakan, mengiyakan yang kusebutkan, memberikanku pilihan.
terlalu jauh untuk kupikir aku mempunyai pilihan karena aku tidak pernah ingin memaksakan.
rasa itu ada, hanya terlalu jauh disana.
dan aku segan, entah pula dengan kau.
kata kata itu ada, lama dibiarkan hingga nanti berdebu dan aku lupa. mengapa kita masih bersama dan apakah hanya aku saja yang merasakannya.
kuucapkan yang terakhir kepada rindu karena setelah ini tidak akan ada lagi malam malam panjang tertawa dan janggal dalam diam kita berdua. kuucapkan selamat tinggal pada mata yang berkaca kaca dan tangan yang tak pernah sampai ke pelukmu.
sudah terlalu lama kau pergi, tapi tiada yang berubah, tiada pula rasa ganjil itu, tiada pula dada yang berdesir tiap kali kau hadir kembali.
aku tidak minta diyakinkan, tidak pula meminta diragukan.
aku hanya memintamu. yang terakhir kali.
mengucapkan selamat tinggal kepada rindu.
serasan, agustus 2013
No comments:
Post a Comment