*Tabrani Ahmad Street in rain, Pontianak
3.25 p.m
Pada suatu hari yang tenang, mungkin kala itu langit akan gelap. Aku mengerti kita akan saling meninggalkan satu sama lain. Mungkin berlari lurus, menutup mata dan telinga kemudian pergi begitu saja.
Kita telah begitu lama mengetahui bahwa hari itu akan ada, meskipun dalam hati terasa takut menunggu, hanya saja hal itu seperti menunggu hujan yang akan datang setelah langit gelap. Memang begitulah adanya- kau mengerti, tidak perlu takut, semua akan baik baik saja, katamu pada dirimu sendiri.
Hari ini kita bertengkar lagi, dan aku takjub, kamu telah mengambil begitu banyak ruang, begitu banyak waktu sehingga hanya ketika membayangkan kamu pergi. Tiba tiba rasanya begitu sakit.
Bukan, bukan begini seharusnya.
Rencananya aku hanya ingin mencintaimu hanya untuk hari ini saja, hanya untuk saat ini saja, kemudian berhenti memikirkan masa depan. Cukup berbahagia untuk hal-hal kecil, hal-hal yang membuat kita saling membahagiakan. Harusnya itu sudah cukup. Awalnya itu semua sudah cukup.
tapi hari demi hari terus berlalu, dan aku tidak bisa berhenti.
Suatu waktu muncul tanya dalam kepalaku mengapa kamu masih ingin mencintai ketika tau bahwa suatu saat kalian akan saling meninggalkan, lantas sebuah pertanyaan menyerangku kembali, bertubi tubi, kemudian mengapa kamu masih ingin hidup ketika kamu tahu suatu saat kamu tau pasti kamu akan mati?
Seperti menunggu kematian, menunggu berpisah denganmu aku pula harus bersiap, bahkan untuk semua hal dalam hidup kita harus bersiap, bersiap untuk... melepaskan, bersiap untuk menerima. Apapun itu. Segalanya dan tanpa apa apa. Hidup hanya untuk... hidup.
Maka ijinkanlah aku mengucap syukur, untuk mengecap hidup, untuk mencintai, untuk belajar bahwa kita tidak harus memiliki semua hal, tapi satu hal yang harus kita lakukan- di atas segalanya, kita harus bahagia. Setidaknya agar semua sakit itu nanti akan terbayar-lunas dan tuntas. Dan tidak akan ada penyesalan, hiduplah. Hiduplah untuk hari ini, hiduplah untuk rasa ini, hiduplah untuk menikmati saat ini. Hiduplah sebagai -present, hiduplah sebagai -gift. Its all you can get, its all you can have, and its all you need.
P.s: I love you.
No comments:
Post a Comment