Tidak ada yang ingin aku keluhkan kali ini, tidak pandemi yang menyapu habis seluruh kota, tidak orang-orang yang semakin terpolarisasi dan bertikai, tidak larangan untuk pergi kemana-mana, tidak pula paycheck yang semakin hari semakin berkurang. Tidak kecemasan, tidak pula kesendirian.
Katanya, apa yang ditakdirkan akan menemukanmu, kemanapun kau bersembunyi. Toh kematian juga akan menemukanmu sekalipun kau sendirian dan bersembunyi.
Tidak ada hal luar biasa terjadi, tidak pula yang tidak biasa, hanya hari hari biasa yang membosankan. Tidak ada kendala dan masalah yang terjadi. Hidup bergulir seperti snowball yang terus melaju, nyaman, tak berpikir.
Kekosongan jadi gema yang memanggil manggil di ujung lorong, tapi masih begitu jauh dan aku belum benar-benar melihatnya. Kegelisahan untuk jadi isi tanpa makna atau mengisi entah apa saja, hingga mampu tuli mendengar yang memanggil manggil, kekosongan.
Atau aku hanya sedang mencari, tapi mengapa rasanya malah terasa seperti menggali gali kubur, orang, kenangan-kenangan yang masih tersisa di kota ini. Merindukan semua yang hilang, yang takkan ada lagi.
...
No comments:
Post a Comment