tapi, marah yang tepat dan efektif- adakah marah yang tepat dan efektif? seringkali suatu situasi yang challenging membuat kita menjadi loss. lalai memperhitungkan sebab akibat, konteks, situasi kemudian meledakkan emosi ke orang dan tempat yang kurang tepat sehingga situasi ke depan jadi semakin tidak menguntungkan buat kita, atau mungkin terlalu banyak damage yang dibuat untuk marah yang sesaat.
tidak bisa dipungkiri- sebagai manusia dengan karakter yang bermacam-macam, ada yang marahnya dengan diam, ada yang marahnya banting pintu, ada yang marahnya dilampiaskan ke orang sekitar. banyak bentuk amarah dan frustasi yang dialami oleh masing-masing orang dengan cara yang berbeda beda.
butuh skill, empati, emotional intelligence juga untuk menahan diri, dan marah yang tepat- yaitu marah sebagai bentuk komunikasi, sebagai bentuk sikap dan nilai yang dianut, sebagai sinyal kepada orang lain bahwa kita tidak nyaman dan keberatan untuk diperlakukan dengan tidak tidak sesuai nilai kita- entah orang itu sadar atau tidak.
butuh perjalanan berkali kali, salah yang berkali kali, ke-jera-an atas situasi tertentu, untuk akhirnya bisa mengambil ilmu dari pengalaman: meditasi, yoga, kebiasaan untuk mengambil napas dan mengambil jarak dari masalah, juga bisa menjadi pilihan. ada juga sebuah artikel dari klikdokter.com yang cukup menarik yang bisa jadi tips dalam mengendalikan emosi.
yang pertama adalah berhitung, tarik napas yang dalam dan lambat, berolahraga agar emosi stabil, relaksasi otot, mencari kata atau frasa yang menenangkan, mendengarkan musik, mencoba sesuatu yang berbeda- untuk refresh pikiran dari masalah, menenangkan diri, berhenti sejenak dari aktivitas, dan tuliskan kekhawatiran anda - mengidentifikasinya, menganalisis, observe.
ada juga sebuah buku yang aku baca menyarankan untuk menulis jurnal untuk menumpahkan perasaan, mengidentifikasi perasaan, emosi emosi yang ada di dalam diri untuk bisa lebih mudah kita kenali dan pada akhirnya, mempersiapkan langkah-langkah jika hal yang merugikan terjadi.
karena pada akhirnya, tentu kita tidak ingin melakukan sesuatu dengan harga yang terlalu mahal- cukup membayar dengan harga sepantasnya saja. sebuah latihan yang tidak akan habis habis, masalah yang tak akan selesai-selesai- selama manusia hidup, selama masih ada di dunia. kita akan selalu menemukan hal hal dengan pola yang sama- hanya bungkus yang berbeda beda.
30/01/2022
picture from here