*taken with my blackberry camera, kapuas 1
bridge @kamboja cafe*
Selalu ada kenangan disana, entah kenangan
ditinggalkan atau meninggalkan, kemudian hanya duduk berjam-jam dengan segelas
mochacinofrange, menikmati angin malam sambil menerawang, berusaha mengingat
ingat semua hal yang telah terlalu lama lewat. Kemudian mencoba
mengingatnya dengan seorang teman yang sama, yang telah bersama melewati hari
hari bertahun tahun sebelumnya ketika semua masa lalu itu adalah hal yang
nyata. Membicarakan hal yang sama, kegilaan dan kesalahan yang terus
berulang, tempat itu telah berubah seiring waktu, cerita yang berubah, dengan
pola pola yang sama, perasaan yang janggal, kekosongan yang aneh dan kelegaan
yang tumpah ruah karena telah memuntahkannya begitu saja. Tidak pernah
ada solusi yang muncul, tidak pula closure, atau kesimpulan, atau penutup.
Hanya kelegaan. Dan itu selalu lebih dari cukup.
Kadang ku tergoda untuk membuatmu
berjanji, untuk selalu ada teman, tidak menghilang suatu saat tanpa kabar
berita karena telah terlalu banyak hal dan mimpi yang dikejar maupun mengejar.
Berjanji untuk tidak bertemu kembali di suatu tempat dan berjarak seolah
kita telah lupa akan semua yang pernah kita lewati bersama. Berjanji
untuk tidak ingkar, pula menampar dan mengingatkanku ketika aku yang berubah
ingkar.
Berjanji untuk selalu ada, satu sama lain.
Tidak mengurang maupun menambah, tapi membagi habis. Berjanji untuk
masa depan, melegakan hari ini dengan pertemuan yang akan dirindukan, kemudian
perpisahan yang akan selalu menjadi sementara.
Tapi janji hanyalah janji, dan yang abadi
hanyalah tiada yang abadi. Maka cukuplah hari ini dengan segala. Cukup
dan terimakasih untuk ada, beserta harap yang tidak terlalu perlu, agar kita
dapat bertemu di kesempatan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment