Thursday, December 19, 2013
Hell-o
So recently just posted my thoughts, some rambling ideas on my tumblr, and i dont know because the ad- or that link that i dont want, and whatvr happen here, i move on to here : http://www.frozenletters.tumblr.com/ come and visit if you dont mind, or, whatever :))
Saturday, December 14, 2013
Time Travel
*taken with my blackberry camera, kapuas 1
bridge @kamboja cafe*
Selalu ada kenangan disana, entah kenangan
ditinggalkan atau meninggalkan, kemudian hanya duduk berjam-jam dengan segelas
mochacinofrange, menikmati angin malam sambil menerawang, berusaha mengingat
ingat semua hal yang telah terlalu lama lewat. Kemudian mencoba
mengingatnya dengan seorang teman yang sama, yang telah bersama melewati hari
hari bertahun tahun sebelumnya ketika semua masa lalu itu adalah hal yang
nyata. Membicarakan hal yang sama, kegilaan dan kesalahan yang terus
berulang, tempat itu telah berubah seiring waktu, cerita yang berubah, dengan
pola pola yang sama, perasaan yang janggal, kekosongan yang aneh dan kelegaan
yang tumpah ruah karena telah memuntahkannya begitu saja. Tidak pernah
ada solusi yang muncul, tidak pula closure, atau kesimpulan, atau penutup.
Hanya kelegaan. Dan itu selalu lebih dari cukup.
Kadang ku tergoda untuk membuatmu
berjanji, untuk selalu ada teman, tidak menghilang suatu saat tanpa kabar
berita karena telah terlalu banyak hal dan mimpi yang dikejar maupun mengejar.
Berjanji untuk tidak bertemu kembali di suatu tempat dan berjarak seolah
kita telah lupa akan semua yang pernah kita lewati bersama. Berjanji
untuk tidak ingkar, pula menampar dan mengingatkanku ketika aku yang berubah
ingkar.
Berjanji untuk selalu ada, satu sama lain.
Tidak mengurang maupun menambah, tapi membagi habis. Berjanji untuk
masa depan, melegakan hari ini dengan pertemuan yang akan dirindukan, kemudian
perpisahan yang akan selalu menjadi sementara.
Tapi janji hanyalah janji, dan yang abadi
hanyalah tiada yang abadi. Maka cukuplah hari ini dengan segala. Cukup
dan terimakasih untuk ada, beserta harap yang tidak terlalu perlu, agar kita
dapat bertemu di kesempatan selanjutnya.
Thursday, December 5, 2013
Jarak
Jarak, kukatakan ia pada hati yang berada jauh, disana, tiada tergapai. Kenanganmu sejauh pelukan dan hatimu sedekat mimpi yang terlupa. Maka pada jarak yang memisahkan hati yang tiada lagi menyatu kugenggam rinduku, pada bunga bunga yang tumbuh dalam tidur, berakar hari demi hari dalam imaji, kemudian menjadikannya memori.
Pada dunia paralel, kau dan aku memadu rindu, atas skenario batas bawah sadarku sendiri, sejauh dekapmu, sedekat rinduku.
Maka berikanlah aku kekuatan atas nama malam malam ketika aku terbangun dan menyadari dirimu terlalu sering hadir dalam mimpiku, hingga menuntut sebuah cerita yang terbalik.
Jika jarak bisa membuatkanku sebuah mesin waktu, untuk kembali mengulangi setiap detik, jejak nafas yang berpadu dalam waktu yang terlalu alpa menghitung jarak untuk pulang. Maka kau adalah rumah yang selalu terlalu jauh untuk ku pulang.
Atas nama langit jingga yang mengintip sore dari balik jendela kemudian hilang sekejap mata ketika kau ingin mengabadikannya, seperti itu bayanganmu yang tiada rupa, namun berada dalam sadar, berada dalam tiada.
Suatu hari jika kau temukan awan yang terbentuk seperti cinta, putih meleraikan kapas, hancur dalam lebur tapi satu dalam janji maka itulah aku, yang telah mati dalam pengetahuanku yang terbatas tentang hatimu, berulang kali mencoba kembali namun bukan itu yang kucari tapi kau yang telah terlalu jauh pergi.
Kemudian jika kau temukan salju yang telah luruh, ingatlah aku yang merelakan diri menjadi hancur dan tiada berarti, atas nama mencintaimu. Namun tiada pernah sesal. Karena aku, hidup karenamu dan tanpamu, tiada punya arti. Lenyap dalam ada, Hadir dalam tiada.
5/12/2013
Subscribe to:
Posts (Atom)