TimeCapsule
Minggu, 27 Juni 2010
Orang-orang yang pernah patah hati adalah orang yang keras kepala, kata Satria suatu waktu. Mereka adalah orang yang mampu melakukan apa saja, untuk tidak lagi kehilangan, bahkan dengan cara-cara yang paling tidak masuk akal. Mustahil, bantahku. Hidup tidak melulu soal cinta, Satria. Banyak pertimbangan, uang, pekerjaan, agama, banyak hal. Sudah pernah kah kau lihat seseorang yang berkata 'aku tidak bisa hidup tanpamu... kemudian setelah mereka berpisah, tidak begitu lama dengan mudahnya mereka bisa mencintai yang lain.
Cinta itu bukan tahanan, Satria, tidak terikat ruang dan waktu. Kamu tidak bisa bilang kamu akan mencintai seseorang selamanya. Kamu hanya mencintai seseorang itu saat ini, kemudian menghitung masa depan dan begitu yakinnya percaya kepada dirimu sendiri bahwa kau akan mencintainya nanti. Kemudian, beberapa tahun lagi, ketika bosan sudah menyerang dan datang seseorang yang lebih hebat, yang lebih segalanya mendekatimu dan membuatmu jatuh cinta lagi kamu akan lupa, kamu akan lupa kalau kamu pernah meyakinkannya dahulu sungguh-sungguh bahwa kamu mencintainya. Selalu begitu, Satria. Selalu akan begitu.
Kamu terlalu yakin, Diara. Bukankah kau sendiri yang bilang kau tidak bisa menghitung masa depan? bantah Satria sambil tertawa. Berarti apa yang kamu lakukan, tidak percaya bahwa satu orang dapat mencintai satu orang lainnya selamanya itu juga hasil perhitungan?
Iya sih, kau begitu pandai, sudahlah, aku mengajakmu kesini untuk bersantai dan meminum kopi ini. Bukan untuk membantah ideku, Satria. Dia tertawa.
Hahaha dasar keras kepala. Baiklah, aku tidak akan membantahmu lagi, Hanya akan mengajukan pertanyaan, lantas, bagaimana denganku? apakah kamu akan mencintaiku selamanya, Diara? jika kau menghitung masa depan, apakah kau akan tetap mencintaiku, selamanya?
Giliranku yang tertawa, tidak mungkin, jawabku, jika kau meninggalkanku, aku kira aku akan marah besar, patah hati, lalu tidak ada lagi cinta yang tersisa. Kemudian aku akan berusaha melupakanmu dengan mencari orang lain, kemudian aku akan jatuh cinta dengan orang lain itu. Dan kami akan hidup bahagia selamanya. Tapi jika sebelum kami bahagia selamanya, dia menemukan orang lain, tidak apa, aku akan menemukan yang lain lagi!
Cinta itu pamrih, Satria. Cinta tidak akan ada apabila orang yang ia cinta tidak mencintainya, mungkin satu dua hari ia masih bisa cinta, tapi lama-lama cinta itu akan habis, berhenti. Karena cinta itu pamrih, cinta itu butuh rasa saling. Tidak bisa berdiri sendirian!.
Satria tertawa dan mengacak-acak rambutku.
Lalu kamu, Satria? sampai kapan kamu berencana mencintaiku? jika saat ini kamu kusuruh menghitung masa depan?
Satria tersenyum, raut wajahnya berubah serius dan matanya menatap mataku tajam,
"Selamanya, Diara. Aku akan mencintaimu selamanya"
Minggu, 27 Juni 2016
Diara
Aku tersenyum kecut, waktu sudah berlalu begitu lama. Di hidupku juga sudah ada orang lain, tapi kenapa percakapan itu masih begitu jelas teringat, seperti baru saja terjadi kemarin. Beberapa hari ini mimpi itu datang lagi. Mimpi aku bertemu dengan Satria. Mimpi kami bercakap-cakap. Seperti waktu yang lalu. Aku sendiri yang pernah bilang, kalau aku akan berhenti mencintainya begitu menemukan orang lain. Aku sendiri yang tidak pernah percaya bahwa cinta itu akan begitu saja mati bila orang yang ia cinta tidak mencintainya. Tapi aku salah, Satria. Dan butuh bertahun-tahun untuk menyadari itu. Rasa itu masih ada, Satria. Abadi dalam ingatan, hidup oleh mimpi hanya kalah pada waktu. Waktu yang sudah lama berlalu dan tidak akan terulang kembali. Tidak akan pernah sama lagi...
Selamanya?
Mungkin beberapa tahun yang lalu aku tidak akan menjawab.
Tapi sekarang?
Ia terasa begitu dekat pada kemungkinan-kemungkinan.
...................
#sundayfunfiction #timecapsuleseries #satriadiara