Kepada hal hal yang ingin aku tulis, aku kemukakan.
Diantara keinginan dan realitas, disitulah keragu-raguan itu datang. Ketika rasanya banyak hal yang ingin
dituliskan, dikemukakan, hal hal dan ide di kepala ketika melihat seseorang
menyampaikan pendapatnya dan lalu berpikir, tidak setuju. Lantas ada perasaan tidak terpenuhi, yang
mengganjal, ketika tidak ada kesempatan untuk mengeluarkan yang mengganjal itu.
Lantas, setelah dituliskan, di break down, direncanakan
dalam bentuk poin poin yang dikemukakan, ternyata rasanya masih saja tidak
cukup, masih ada yang kurang, perasaan masih ada konteks yang belum sepenuhnya dikuasai
sehingga keraguan akan pemahaman yang mendalam pada objek itu membuat mengurungkan niat untuk meng-counter suatu
pendapat.
Padahal, mungkin saja lawan
bicara tidak memahami sedalam itu pula.
Lantas, bisa saja ia berani mengemukakan ide-ide nya atas kesimpulannya
yang bahkan mungkin terlalu cepat untuk menyimpulkan sesuatu. Tapi terkadang, hal itu justru dibutuhkan,
untuk mengemukakan pendapat, orang awam, yang belum tau sepenuhnya, seluruhnya,
yang kemudian mengemukakan pendapatnya sepahamnya itu. Hal tersebut sangatlah penting sebagai jalan
awal untuk pembelajaran. Bahwa nanti
selanjutkan kita akan mengetahui poin poin mana yang belum dikuasai dan
menjadikan diri sendiri mampu melakukan koreksi terhadap hal hal yang kita
sampaikan. Bahwa ketika menulis, akan
meninggalkan jejak, kita akan lebih aware
nantinya ketika kita menemukan poin yang berseberangan, menjadikan ingatan
kita lebih kuat, dan mungkin akan memperbaiki hal hal tersebut.
Masih begitu banyak yang ingin dipelajari, di sela sela
keterbatasan, luasnya ilmu pengetahuan.
Panjangnya sejarah dan ruang lingkup yang luas. Mungkin beberapa akan berguna, mungkin
beberapa lagi hanya akan menjadi pembelajaran yang hanya ada pada tataran teori
dan ide. Sama halnya ketika
mempertanyakan seberapa penting teori dan praktek? Kita tidak akan pernah benar
benar tahu kapan waktu keduanya berperan dalam tataran hal hal yang akan kita lakukan
nanti. Yang jelas, belajar adalah tes
untuk diri sendiri, untuk menjadi lebih baik, untuk menjadi lebih tahu, dan
semoga saja, untuk bisa jadi lebih bermanfaat untuk diri sendiri, lebih baik bagi orang lain, daripada hari kemarin.
Bdg, 14/03/18
No comments:
Post a Comment