aku telah menduga duga
pada tiap kesempatan yang ada
tentang bagaimanakah wajah yang datang
mengenai bagaimana masa depan
dan caranya yang datang
apakah pada pertemuan pertemuan
yang terlalu singkat
atau basa basi percakapan
yang menghidupkan
atau memadamkan api
aku bertanya tanya
bagaimana wajah asli cinta
pada api yang membakar
atau pada salju yang beku
atau pada hari hari
ketika aku tidak melakukan apa apa
kosong, dan lewat begitu saja
pada tiap tiap yang bernyali datang
apakah aku hanya punya hak
untuk menyambutnya tiba
atau tersenyum mengantarkannya pulang
kemudian menutup pintu
pada malam dan tidur yang tak cukup
aku menanyakan diriku sekali lagi
inginkah aku akhirnya melihat
membuka sekat
dan pada akhirnya mengetahui,
bagaimanakan rupa
atau apakah yang aku cari selama ini
memang sudah tidak lagi ada
atau tidak pernah ada
hari ini aku berhenti mempertanyakan
hingga kupersilakan ia menunggu
menunggu dirinya, menunggu aku
menunggu
karena aku,
telah kehilangan apa apa
untuk tidak lagi menginginkan apa apa
ternyata selain ingin memiliki
aku akhirnya mengenal rupanya yang lain
berani melepas
berani membiarkannya bebas
entah untuk pergi yang jauh
atau untuk datang lagi kembali lain hari
bandung, 28 september 2019
No comments:
Post a Comment