satu.
kali pertama selalu datang tanpa terduga
begitu saja seperti semesta yang bikin alurnya
hal hal janggal yang bergulir
dan tanpa satu sekrup pun yang lepas
merangkai kejadian kejadian
'apakah sudah punya firasat?' tanyanya sebelumnya
mungkin iya, karna awan itu bergerak dengan janggal
sedang aku tiba tiba tercenung dengan rasa yang tak nyaman
matanya tak lagi sama, berbinar menatapku
ia ada tapi tiada di sana
telah tenggelam
dalam pelukan yang lainnya
adakah rahasia semesta yang dibocorkan
oleh perasaan wanita wanita itu yang selalu terdepan
merasakan gelisah yang tak nyaman
atau firasat demi firasat
dan ketika hari itu datang
bergetarlah tubuh ini sedikit,
aku telah melepaskan semuanya
meskipun sudah mengetahui awal pertama
rasanya ternyata tetap sama saja
dua.
apakah bibir yang melafalkan banyak kata
setara dengan masa depan yang selalu dijanjikan
diselipkan pada tiap kesempatan
kemesraan yang kau pamerkan
pada seluruh dunia
kemudian di depanku
kau berlutut meminta
apakah yang ditawarkan janji kemarin
pada hidup dan perasaan hari ini?
adakah alasan yang benar benar punya arti
untuk pergi mengalpakan janji
adakah syarat syarat maaf
untuk semua khilaf
mungkin aku sedikit pandai membaca
tapi tak pernah benar benar tau yang kau rasa
apakah kurang dan salah
ataukah kita hanya tak pernah
merasakannya
karna kau meletakkan harap
di pundakku sejak pertama
kemudian membuatku memanggul maaf
untuk semua, yang ada pada diriku
ketiga.
selalu ada yang salah dan keliru
pada hal hal yang terlalu
terlalu menyenangkan
terlalu mendebarkan
terlalu menggampangkan
kemudian,
terlalu tertipu
kadang kita bisa benar benar salah sangka
dengan perasaan diri sendiri
dengan debar yang menginginkan
hal hal yang tak pasti
mungkin terasa nyaman
pada yang sudah pasti pasti
akan meninggalkan
hingga langkah ringan bebas
dan gampang tinggal kandas
tapi pilihan adalah kutukan
yang dibayangi penyesalan penyesalan
pada akhirnya,
kita sendiri lah
yang selalu menentukan jalan
hari ini,
sebuah keputusan
telah ditentukan
di dalam hati
.
3/30