aku membencimu
dengan mendarah daging
penuh amarah
penuh amarah
semua hal pamrih
dan yang diungkit ungkit
kau gerutukan setiap hari
yang kau teriakkan
aku kasihan
dan jijik
tak semua hal
harus ikuti kepalamu
yang tak seberapa
aku tak lebih baik
tapi aku benci
semua hal di dirimu
doaku tiap malam
aku harap nanti
tak berubah jadi
seperti kau
andai aku bisa memilih
kupilih ketiadaan
dan tenang
bersusah sendiri
tak pernah
melihat mukamu lagi
9/30
No comments:
Post a Comment