Di tengah
perubahan, hal yang paling beresiko adalah menempuh jalan yang tetap yang
mungkin dalam perkembangnya akan menimbulkan penyimpangan. Tercermin dalam kepayahan pemerintah dalam
pengelolaan, yang menimbulkan kemiskinan dan kejahatan yang sangat besar, serta
defisit yang terus menerus, perubahan yang diharapkan, adalah lembaga
kemasyarakatan baru yang lebih ramping, terdesentralisasi, penuh inovatif,
fleksibal, dan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.
Penemuan
konsep birokrasi oleh Weber saat itu merupakan suatu perbaikan yang membawa
pemerintahan ke arah dengan kecepatan, ketetapan dan kejelasan yang baik, namun
seiring waktu, berkembang etos kerja dari masyarakat yang tidak mendukung
berjalannya birokrasi, yang menjadi lamban, tidak efisien dan impersonal yang
melekat pada pemerintah saat ini.
Dengan adanya
desentralisasi, berbagai macam upaya serta alternatif dicari dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu dengan menjalin kemitraan dengan
pihak swasta.
Pemerintah
dengan sektor swasta, tentu tidak dapat disamakan karena merupakan lembaga yang
berbeda secara mendasar. Dimana pada
intinya pemerintahan adalah ‘melakukan kebaikan’ bukan ‘mengeruk keuntungan dan
memberikan yang terbaik’ yang menjadi prinsip dasar swasta. Tetapi tidak dapat dipungkiri terdapat
nilai-nilai dalam konsep kerja pihak swasta yang dapat diterapkan dalam sistem
pengelolaan pemerintahan, yaitu 5 diantara 10 prinsip Manajemen Mutu Terpadu
dari Deming yaitu fokus terhadap hasil, pelanggan, desentralisasi, pencegahan,
dan ancangan atau sistem pasar.
Pilihan untuk
keluar dari krisis bagi pemerintah selama ini adalah untuk menaikkan pajak,
atau mengurangi pengeluaran. Dimana pada
hakekatnya, bukan terletak pada kedua hal tersebut, lembaga pemerintahan kini
menghadapi suatu pemborosan yang tidak terlihat secara jelas, yaitu
pegawai-pegawai yang menganggur, bekerja dengan setengah kecepatan, atau hampir
tidak bekerja sama sekali, yaitu orang-orang yang bekerja keras pada tugas yang
tidak perlu dikerjakan, mengikuti peraturan yang sebenarnya tidak pernah
tertulis, mengisi formulir yang seharusnya tidak dicetak. Hal tersebut dilakukan demi mengikuti
peraturan yang berlebihan. Sehingga
perlu adanya revitalisasi dalam pemerintahan, untuk menemukan bentuk baru dalam
mengelola pemerintahan.
“Kata
pemerintahan(government) berasal dari kata Yunani yang berarti mengarahkan,
Tugas pemerintah adalah mengarahkan, bukan mengayuh perahu. Memberikan pelayanan adalah mengayuh, dan
pemerintah tidaklah pandai mengayuh” E.S Savas
“Kewajiban pemerintah bukanlah
memberikan pelayanan, melainkan mengawasi apakah pelayanan itu sudah diberikan”
Mario Cuomo
“Kami percaya bahwa tujuan
pemerintah negara bagian adalah menjadi katalisator yang membantu masyarakat
dalam memperkuat infrastruktur warganya.
Dengan cara ini kami memberi wewenang kepada masyarakat untuk memecahkan
masalah mereka sendiri” Gubernur Lawton Chiles dari Florida dalam kampanyenya
tahun 1990
Upaya mengerahkan membutuhkan
orang yang mampu melihat seluruh visi dan kemungkinan serta mampu
menyemibangkan berbagai tuntutan yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber
daya. Upaya mengayuh membutuhkan orang yang secara sungguh-sungguh memfokuskan
pada satu misi dan melakukannya dengan baik.
Metode terbaik perlu dicari dalam upaya mengarahkan organisasi mencapai
sasarannya. Sedangkan upaya mengayuh
organisasi bagaimanapun juga akan mempertahankan metode organisasi tersebut. Jadi, pilih yang mana ? Mengayuh atau Mengarahkan ?
Sumber : Reinventing Government - David Osborne : 1992
No comments:
Post a Comment