2.47 a.m
Udara di Bandung kali ini mencapai suhu terendah, 16 derajat, lowest point. Yeah, right, like what i feel right now. I can say and tell you all, this is the lowest point of my life too. Lowest or the most confuse? I cant tell.
Bagi beberapa orang, titik terendah mungkin ketika mereka mendapatkan masalah yang besar atau apa aku tidak tahu. Tapi bagiku, titik terendahku adalah, momen ini, momen sekarang.
Aku harap aku bisa jelaskan, bagaimana rasanya? Bingung?
Tapi aku bahkan tidak sanggup mengutarakan perasaan apa itu, kehilangan? rindu? masih bisa berbicara dan bertemu seseorang tetapi orang itu telah benar benar berbeda? seperti kau ingin mengucapkan perpisahan dan melupakan, tapi kau masih tidak bisa.
Karena orang itu masih ada di hidupmu, kau masih bertemu dengannya, tapi dia sudah benar benar berubah. Dia masih membuatmu tertarik, tapi dengan cara yang benar benar berbeda, mata yang sudah tidak seperti dulu melihatmu.
Bagiku, itu lebih buruk dari kehilangan. Itu seperti... terlupakan, terpinggirkan pelan pelan hingga akhirnya semuanya akan menghilang.
Mungkin semuanya adalah salahku yang dari awal terlalu banyak berharap dan menanamkan keinginan keinginan, untuk terus berada lama, menarik narik memori, tapi tentang hal yang aku pelajari, momen terbaik tidak akan pernah datang lagi.
But he said, everything gonna be okay.
I just need to hold on.
So I will stay here,
waiting for miracle that i know never gonna happen to my ordinary life.
I dont know.
Bdg, 7/7/2018
No comments:
Post a Comment