Awal tahun memang rasanya jadi waktu yang tampak tepat untuk memulai hal hal baru, well, ga baru-baru juga sih sebenarnya, kalau tidak salah mengingat, pertama kali aku 'terpaksa' asik baca adalah ketika SD, kala itu orang tuaku yang kerja pulang sore, menjemputku dari sekolah yang pulangnya siang- kemudian menitipkanku ke Perpustakaan Provinsi di kotaku, kemudian aku akan dijemput ketika mereka pulang kerja sorenya.
Aku masih ingat dengan jelas memori masa kecil itu, aku dengan rambut sebahu- bosan setengah mati, karena dititipkan- sendirian pula. Mungkin orangtuaku mengenal pegawai disana dan menitipkan untuk melihatku agar tidak kemana-mana. Sendirian, tidak ada teman sepermainan, cuman buku-buku yang membosankan.
Aku ingat memulainya jauh sebelum itu dari kebiasaan papaku yang membacakanku dongeng sebelum tidur dari kecil sebelum aku bisa membaca, aku sudah lupa ceritanya- tapi aku ingat rasanya seru dan menegangkan, karena ceritanya tentang hantu bersuara sengau yang bertamu di rumah terpencil, tau tau lantainya bolong dan kakinya masuk ke bawah kolong- kemudian aku akan tidur dan bergidik membayangkan adegan-adegan itu. Kemudian tidak sabar menunggu esok, menantikan kelanjutan ceritanya.
Kemudian pada saat dititipkan di perpustakaan itu- aku akan membaca buku-buku serial Lima Sekawan - Enid Blyton, serial Goosebumps - R.L Stine dan beberapa buku petualangan lainnya. Aku juga masih ingat pesan papa kalau kami berjalan-jalan di toko buku, selalu memberikanku 'jatah anggaran' buat memilih buku yang akan dia belikan.
Sekarang, tidak kukira aku akan memiliki profesi yang sama dengan orang tuaku, bacaan-bacaan pun hampir sama. Bahkan aku pernah membeli buku, yang kusimpan di kamar kemudian papaku ternyata membelinya juga. Ada beberapa buku yang kukira selera kami sama. Kupikir beberapa juga karena aku dari kecil juga membaca buku-buku punya orangtua sebelum benar-benar mengerti dan di bawah sadar tertarik dengan topik-topik serupa. Sebagian besar tentang sosial-politik, filsafat-agama.
Selama ini, minat bacaku masih biasa-biasa saja, membaca sesekali hingga kuliah kalau materi saja. Kadang kupikir aku ini anak rumahan, tapi senang juga menghabiskan waktu di luar rumah entah kemana, sampai ke rumah, energi sudah habis dan ingin tidur saja, mana lagi sempat membaca macam-macam.
Tapi semenjak melanjutkan magister, yang kuliahnya Jumat-Sabtu. Waktu luang jadi terasa banyak, terlebih aku juga tidak punya terlalu banyak teman yang bisa setiap hari hang-out disini, dan gaji pokok standar buat 'pinter-pinter nabung buat jalan-jalan' waktuku jadi banyak kuhabiskan dengan membaca macam-macam. Mengikuti keingintahuan saja. Kupikir dosen di kampusku juga memberikan andil yang sangat besar untuk membangkitkan minat baca, ditambah aku punya banyak waktu, jadi aku membaca buku-buku yang terkait dan teori-teori yang disampaikan sekilas di kelas. Bagaimana cara dosen menyampaikan suatu topik, yang membangkitkan rasa ingin tahu dan seolah 'mengejek' kalau kita sebenarnya tidak tahu apa-apa itu hal yang memantik rasa-rasa ingin menemukan -apa lagi sih, sebenarnya yang kita belum tahu. Hehe. Kira-kira begitu.
Kayaknya sudah berjalan sekitar dua tahun ini, aku membaca lebih banyak dari tahun-tahunku sebelumnya. Karena metode bacaku yang kadang kadang skimming alias baca cepat, dan kadang lompat-lompat dan bisa tau-tau skip di tengah jalan kalau bukunya jadi membosankan atau lame atau malah ketemu buku baru yang lebih menarik, tahun ini aku punya ide buat bikin listing, dan mungkin kalau rajin sepatah dua patah kata yang bisa diingat dari bukunya. Sekenanya saja, senyamannya saja. Toh baca buku ini buatku bukan buat apa-apa, kadang cuma sekedar membunuh waktu, bosan nonton serial, drama korea, maen game atau sedang tak ingin lanjut mengerjakan tesis saja, dan bosan sama topik penelitian yang itu mulu berbulan-bulan ini. Atau pas temen hangout kebetulan lagi sibuk semua terus hujan di luar, akhir bulan, combo. Haha.
Targetnya sih rada muluk, 50 buku, tapi yang bener, yang dibaca, walau banyak skip tapi kira-kira dapatlah idenya. Haha. Terlalu ambis tapi kalau 50 dibagi 12 sekitar 4 atau 5 bukulah sebulan lumayanlah. So, here is the list!
1) The Management Myth - Matthew Stewart
Mostly ceritanya tentang ilmu-ilmu manajemen, gimana teori tuh kadang gak guna sama sekali ketemu situasi yang dinamis banget di lapangan. Gak pernah ada 'ilmu yang pasti' buat manajemen dan organisasi. Karena dasarnya emang menangani orang-orang dengan karakter dan pola yang beda-beda. Baca ini jadi makin pengen belajar psikologi, tapi memang susah 'mengontrol' dan memang sebenarnya gak ada yang benar-benar bisa diprediksi dengan tepat di bidang ini. Pada akhirnya kita cuma bisa mengira-ngira alternatif cara cara apa sih yang bisa dipake dalam menangani masalah manajemen. Begitulah kita-kira kesimpulannya, intinya, banyak teori-teori yang jadi 'mitos' lah kalau udah dipraktekin. Hehe.
Bukunya tentang kasus-kasus yang ditemukan blunder, dan penelitian yang beda dengan publikasinya. Ya, memang dimana-mana gitu sih dari dulu. Hasil risetnya apa, teorinya apa. Beberapa jadi menarik karna personal dan plot twist. Bukunya juga menjabarkan beberapa kasus dari nama-nama besar, cenderung pseudo-sains. Aku juga rada ga nyambung karena terlalu spesifik dan banyak sejarah dan preferensi yang aku ga tau jadi skip. Tapi kayaknya intinya jangan cepat percaya deh sama apa-apa. Tapi emang, kebenaran yang sejati gak ada sih *halah. Haha.
3) Money and Government - Robert Skidelsky
Buku ini lebih ke cerita dari awal mula sejarah perkembangan ekonomi Amerika, teori ekonomi Keynes, Adam Smith dan beberapa ekonom lainnya yang berpengaruh dengan ekonomi fiskal, perbankan dunia, distribusi, makro ekonomi, analisis kenapa bisa krisis, eksperimen yang dilakukan, hingga akhirnya tiba tiba kek baru sadar emang, yang bikin chaos emang politik- khususnya dalam langkah langkah kebijakan kebijakan ekonomi. Akhir-akhir ini tertarik dengan topik Ekonomi Politik karena ada mata kuliahnya di semester 3 kemaren dan rasanya baru 'kenal' juga dengan topik ini, diliatin kalau sebenarnya kondisi ekonomi ini dipengaruhi politik kepentingan banget- khususnya Indonesia. Makanya jadi penasaran, baca beberapa preferensi idealnya harusnya gimana sih, teorinya gimana, prakteknya kacaunya dimana, masa kualitas SDM aja lagi yang bikin kebijakan asal jadi?
4) Muslimah Yang Diperdebatkan - Kalis Mardiasih
Udah lama penasaran sama buku ini, terutama dari twit-twitnya mbak Kalis yang selalu bikin mikir 'iya banget sih' wkwk. Cuma males beli online dan nungguin bertengger manis di rak buku Toga Mas Supratman. Dari dulu topik ini (agama) memang paling kontroversial, karena islam yang aku kenal dari kecil itu selalu menyejukkan, bikin tenang dan diasosiasikan dengan keadaan rumah, bapak yang kasi 'ceramah' tiap habis sholat magrib buat motivasi biar rajin belajar atau kaset Ustad KH Zainudin MZ yang lucu terus diputar berulang-ulang di tape tiap habis sholat subuh.
Sekarang kok rasanya lain, jadi lebih nakutin, banyak politik aneh-anehnya, kubu kubuan dan trend trend-an, atau karena baru sadar dan lebih banyak baca berita gak kayak kecil dulu ya. Hehe. Isu perempuan kadang emang bikin aku rada sentimentil sih, karena dulu masih kecil pernah liat korban 'kemesuman' guru SD ke temen cewek yang bikin dulu rada takut.
Dan rasa-rasa budaya 'patriarki' yang makin kesini makin kerasa 'kok ada beberapa yang keterlaluan ya', meskipun bersyukur lelaki-lelaki yang aku kenal di lingkungan aku belum ada yang kayak gitu, cuma di berita berita emang parah sih. Di buku ini juga diisi dengan pandangan-pandangan seorang perempuan yang 'resah' dengan statusnya, judgement masyarakat yang macam-macam dan dominansi laki-laki yang banyak ngatur dan selalu merasa punya kuasa. Kadang mikir gak lepas dari sejarah, kultur sosial, budaya, ekonomi juga hal ini bisa sampai terjadi, dan kualitas SDM tentunya, balik lagi. wkwk. Pokoknya abis baca ini jadi pengen banyak-banyak baca doa pokoknya semoga dipertemukan dengan laki-laki yang baik dan senantiasa memuliakan perempuan*eh. wkwk.