Dalam rapat-rapat, sudah dua kali aku menemukan rekan sejawat, yang menempuh master, juga seorang dosen magister, yang ‘seperti’ meremehkan ilmu sosial, beranggapan bahwa ilmu administrasi, sosial politik, ‘hanya’ ilmu yang banyak berkata-kata, dan tak mampu memberikan kontribusi real.
Kadang aku memikirkan bagaimana satu ilmu
dianggap lebih tak superior dibanding ilmu yang lainnya ketika yang aku tangkap
adalah adanya rasa sedikit ‘minder’ dengan bidang keilmuan lain.
Tapi setelah beberapa rapat, aku selalu berusaha
stand up dan membela bahwa ilmu ini juga penting, seperti kata profesorku dulu,
kita juga punya keunggulan-keunggulan tertentu dari bidang lain. Profesor lain juga pernah mengatakan, jangan
pernah minder, kita semua mungkin tidak menguasai satu bidang spesifik, tetapi
jangan lupa, apa yang membedakan satu orang lain dengan orang lainnya :
Pengalaman. Setiap orang memiliki timeline
yang berbeda-beda, pengalaman hidup; sepaket dengan pelajaran yang
berbeda. Oleh karena itu diskusi tidak
akan pernah mati gaya karena semua orang punya pengalaman, personal experience
yang berbeda-beda dan kita selalu bisa mengambil pelajaran.
Dalam Range- David Epstein yang baru aku
baca di halaman 30an juga mengemukakan itu.
Bahwa kadang seorang master, yang memulai di usia muda dan melakukan
1000 jam, atau lebih, lebih unggul dalam mengembangkan naluri dan membaca struktur
dan pola sehingga penyelesaian masalah lebih cepat karena mereka lebih cepat ‘mengenali’
tanda tanda yang berulang. Tapi, ini juga
menjadi poin yang tidak menjadi unggul ketika telah dikembangkan kemampuan
artificial intelligence. Ternyata, salah
satu kelebihan manusia adalah mampu adaptif serta menggabungkan dan menyelaraskan
gagasan yang baru.
Orang-orang dengan keahlian spesifik juga
lekat dengan pola yang kaku, yang familiar, yang jika suatu teori maupun pola
yang dipegangnya runtuh, akan terkadang menjadi defensif karena akan menemukan
hal berbeda yang akan meruntuhkan apa yang dipelajari bertahun-tahun.
Oleh karena itu, aku percaya, setiap orang
punya keunggulannya masing-masing, dengan jalur yang berbeda, kita dapat bekerja
keras mengembangkan dan selalu eksplor hal hal baru, atau kerjakanlah lebih
banyak apa apa yang disukai dan memberinya variasi-variasi yang menyenangkan,
mempertentangkan teori lama, mencetuskan ide ide baru yang tak melekat pada apa
apa yang mudah dan tersedia begitu saja.
Kita juga harus memiliki kecintaan pada apa
apa yang kita lakukan untuk membuatnya lebih menyenangkan, bukankah, dengan tambahan
rasa cinta, semuanya akan jadi lebih menyenangkan sekalipun ada masa-masa sulit
yang harus kita lalui dalam menjalaninya?
sabtu, 14 mei 2022
No comments:
Post a Comment