Perasaan-perasaan yang janggal, perasaan semuanya terasa belum selesai. Bertemu denganmu selalu membuat darahku mendesir menggebu-gebu. Tapi katanya, kalau kita bertemu Mr Right, akan ada perasaan aman dan nyaman. Denganmu, selalu penuh peperangan. Gelisah tak menentu. Tak pernah aman dan nyaman. Selalu mengkhawatirkan- tapi aku menyukai perasaan itu.
Perasaan seperti uji nyali- time you enjoy wasted is not wasting, katanya. Mungkin ini cuma buang buang waktu, atau mungkin datang sesuatu yang baik dan benar dari apa yang salah. Mungkin juga terlalu denial dan tau apa salahnya, tapi tetap diterabas.
Kadang aku hanya ingin berhenti berpikir dan menjalani hidup apa adanya. Dengan perasaan yang datang, dengan kegelisahan yang datang. Ketenangan dan bahagia datang dari perbaikan diri kecil, terus menerus.
Setiap hari adalah hari yang baru, untuk memperbaiki diri, untuk melewati obstacle-obstacle. Kadang rasanya terlalu berat, kadang rasanya biasa saja, kadang rasanya begitu menggebu. Tapi semuanya akan dilewati sebelum kita benar benar mati. Aku tak ingin mati sebelum benar benar hidup.
Kesempatan kadang seperti pencuri yang datang ketika tidak siap. Tapi kita takkan pernah benar-benar siap. Apa yang bisa dilakukan lagi selain menjalani kehidupan satu langkah demi langkah, tanpa benar-benar tau apa di depan. Tiap pagi, harapan dan doa ditiupkan, untuk hal hal yang belum didapatkan, kadang satu langkah kecil di depan, kadang ribuan langkah di depan yang bahkan tak sanggup membayangkan bagaimana caranya lagi sampai disana.
tapi untuk doa kecil di hari hari biasa, harapan untuk hidup ditiupkan, semoga yang diupayakan, untuk hal hal yang baik, untuk hal hal yang benar membahagiakan. semoga setiap hari, semakin berlipat kekuatan dan kebijakan. satu langkah, demi satu langkah.
No comments:
Post a Comment