perasaan kala itu seperti lautan, dalam,
dan kita tak akan pernah benar benar bisa memprediksi
dan kita tak akan pernah benar benar bisa memprediksi
kapan badai itu bisa datang.
entah karena satu kepak sayap kupu-kupu
atau gelombang air pasang.
ia terombang ambing,
mengikuti ingin lautan.
apakah kita benar benar bisa mengikuti arusnya yang deras itu?
atau baikkah menyerah dan tenggelam,
mengambang menunggu pertolongan.
apakah kita pernah benar benar menjadi penentu arah,
atau senangnya hanya khayalan dan bualan
sebelum tidur yang membuat mengantuk.
hidup jadi mimpi sebentar,
semua kali ini tentangmu,
pemeran utamanya
di lautan perasaanku yang luas,
dalam dan tak bertepi.
kali ini ia masih,
tapi aku paling paham
nakhoda ulung
akan begitu mudah
mengubah haluan
dari jauh, tujuan itu tak pernah keliatan
hanya laut lepas tanpa tepi
20/06
No comments:
Post a Comment