Apakah kita pada akhirnya punya keberanian itu? untuk melangkah maju, setelah beberapa kali terjatuh dan dihantam kenyataan. Apakah yang membuat kita bergantung pada dunia, menggantungkan seluruh harapan dan keinginan di dunia, yang selalu enggan kita lepaskan. Uang, cinta dan perasaan nyaman dan aman. Sebelum semua dicabut nikmatnya.
Beberapa hal begitu mudah datang di hadapan kita, tanpa kita upayakan, tanpa kita usahakan. Sehingga kita kadang merasa ia adalah bagian dari hidup kita yang tak akan pernah diambil. Atau sebaliknya, ia begitu sulit hingga kita telah merasa layak mendapatkannya, karena telah mengerahkan seluruh upaya, waktu dan tenaga, hingga akhirnya mendapatkannya. Sehingga kita begitu yakin, semuanya adalah hal yang pantas kita dapatkan.
Dalam momen refleksi idul adha kali ini, adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali. Apakah semuanya benar-benar milik kita? atau semuanya hanyalah sementara. Titipan perasaan, titipan yang kadang bisa dicabut, bisa diambil, berkurang nikmat, hilang dan membuat mati rasa? Bahagia, air mata, suka dan kedukaan yang numpang lewat beberapa saat, yang harus lewat, yang kadang kita sesalkan dengan panjang itu, yang kadang kita persilakan tinggal sedikit lebih lama dari yang seharusnya karena kita senang dalam perasaan yang telah terlalu dalam itu.
Adakah hal hal yang membuat kita jadi takut dalam menjalani kehidupan. Jangan-jangan, selama ini kita terpenjara dalam perasaan memiliki, yang kita ciptakan sendiri. Jangan-jangan, ketika sudah ikhlas melepaskan, apa yang tak pernah benar-benar menjadi milik kita, hidup akhirnya kembali dimulai, untuk hal hal yang lebih menakjubkan.
No comments:
Post a Comment