pada pinggir jurang yang hening, kegelapan total, kekeringan dan sengatan yang tak nyaman. seperti semua kilasan tentang hidup dipertontonkan. semua kebodohan, kegilaan, kemarahan.
kemudian hanya ada hening dan diam, kekosongan yang menatap jurang di tepian telaga. apakah yang benar benar kau inginkan itu telah melewatimu.
akhirnya hanya tersisa kau sendiri, bersama kekosongan dan ketiadaan. apakah semua yang dilakukan berarti? semua bising di telinga, wajah yang menghantui pikiran, rasa bersalah yang tak habis, kemarahan yang di ubun ubun itu, semuanya seperti tak nyata lagi, ketika kau berhadapan dengan kekosongan yang panjang itu.
sampai dimanakah hati kita terpuaskan pada semua ego dan keinginan yang belum dan hampir sampai di depan mata itu. apakah yang kau rasakan melihatnya menari dan mondar mandir sibuk mengacaukan isi kepalamu.
barangkali raga belum puas dan meminta kehadiran. tapi hatimu, disanakah hatimu berada? ataukah hanya kekosongan dan kehilangan demi kehilangan yang ingin kau isi, terpenuhi dengan ketiadaan dan keadaannya. semua yang ia punya, yang tak ia punya, rasanya melengkapi dahagamu. dan kau menginginkan setiap inci, tenggelam dalam keserakahanmu.
sudahkah datang waktunya untuk membunuh neraka yang kau ciptakan di kepalamu sendiri. kemudian melepaskan surga yang jauh di depan dan dalam angan angan.
selamat tinggal, oktober.
No comments:
Post a Comment