aku yang sulit tertidur
dan kau yang selalu terlalu cepat
dan kau yang selalu terlalu cepat
memimpikan banyak hal
yang tak sanggup kuikuti
yang cemas dan gelisah
tiap kali kekosongan itu muncul
sedang kau yang selalu
ingin sepi dan sendiri
masih terhampar jarak
dan batas pandang
yang memisahkan
perdebatan demi perdebatan
bodoh dan menyebalkan
tapi selalu kita lakukan
di penghujung hari
seperti rindu
yang muram
dan pemarah
tiap hujan, kukenang tiap pertemuan
segala perasaan yang aman dan tenang
padahal di hadapmu, semua pertahanan
sudah sigap kujejerkan di depan
masihkah ada wajahku
terlintas tiap kali kau membaca
setiap puisi yang aku kirimkan untukmu
pada setiap malam panjang
aku tak bisa tertidur
dan memimpikan masa depan kita
yang tak akan pernah ada
cukup di khayalku saja
masihkan ada mimpi di masa depan
pada waktu dan dunia yang berbeda
kita bertemu, satu kali lagi
seperti di inginmu
seperti di semua
pengharapanku
ataukah telah putus simpul merah
yang menandai langkah kita
yang tak akan lagi bersisian
seperti senja, di tepi pantai
yang akan selalu aku ingat
di akhir perjumpaan
30/31
No comments:
Post a Comment