Sunday, February 14, 2016

#currently watch : Deadpool


Deadpool
Director : Tim Miller
Producer : Simon Kinberg, Ryan Renolds,Lauren Donner
Writer : Rhett Reese, Paul Wernick
Based on : Deadpool by Fabian Nicieza, Rob Liefeld
Star : Ryan Renolds, Morena Baccarin, Ed Skrein, TJ Miller, Gina Carano, Brianna Hildebrand
Cinematography : Ken Seng
Production : 20th Century Fox, Marvel
Distributor : 20th Century Fox
Running Time : 108 Minutes

At the first time, not really interested in this 'look-like' a psycho movie with sadistic killing.  But after heared a high antusiasm from my friend, watch it at the premiere.  Then really excited about this movie because it could show you a different, fresh story about a hero.  An anti hero that rebelious, have a sarcastic sense of humor, hot girlfriend, hot enemy (who can resist, Francis a.k.a Ed Skrein?).  Even the hero covered with a nasty skill, that can't killed by people because the flesh was already dead, but it can grow later (deny the fact) as a mutant that have no amazing power.  Wade Wilson or Deadpool got injected by a mutant serum that will show the ability after he through some 'underpressure' situation that makes the adrenaline goes high to make the super-skill comes out.

The story start with a daily life of Wide Wilson, an ex killer trained soldier that was an asshole but he is helping another people and make money from it.  Then start a romance with Vanessa Calysle (Monica Baccarin, one of my fav actress from Homeland-Serial) while he finally know that he was get cancer that gonna make his life short.  Under a desperate situation, someone is suddenly comes up and offering a help.  That was make he got more power and skill but at first he was come and being the lab at the rat.  After being desperate to live, he makes it to the all of the experiment but getting sick with the head of the lab, Francis and Angel (Ed Skrein and Gina Carano) and then make a way to get out from the lab.  The effort to get out of the lab cost him a damage to the all of the body and face that Francis was told that he could cure it.  Getting out and meeting Vanessa, makes he have more motivation to find Francis and get a cure for his damaged skin.  After kill everyone that related to Francis, and asking X-Men Colossus and Negasonic Teenage Warhead (that lately asking him to joining the x-man and being hero).  Francis finally hear about him and kidnap Vanessa to meet him.

That is the summary of the plot.  But the strongest point on this movie is the satire and cynical jokes that contain at the dialogue from Deadpoll.  He was described about a cynical, realistic and bitter anti-hero that have no compassion to all of his enemies and dont f*** care about the other thing beside his fiancee, Vanessa. Even that he still care and helpful to people (if they paid).
Really entertaining, amusing and fresh! 
*5/5 *very recommended

Friday, February 12, 2016

#CurrentlyListening : Ke Entah Berantah - Banda Neira


ke Entah Berantah
Dia datang saat hujan reda
Semerbak merekah namun sederhana
Dia bertingkah tiada bercela
Siapa kuasa 
Dia menunggu hingga ku jatuh
Terbawa suasana
Dia menghibur saat ku rapuh
Siapa kuasa 
Dan kawan
Bawaku tersesat ke entah berantah
Tersaru antara nikmat atau lara
Berpeganglah erat, bersiap terhempas
Ke tanda tanya
Dia bagai suara hangat senja
Senandung tanpa kata
Dia mengaburkan gelap rindu
Siapa kuasa 
Dan kawan
Bawaku tersesat ke entah berantah
Tersaru antara nikmat atau lara
Berpeganglah erat, bersiap terhempas
Ke tanda tanya

Tuesday, February 9, 2016

#currentlywatching

Got some holiday for chinese new year.  Going to the vcd's store and buy some good movie, then feel so bored at home and going to watch at cinema XXI too.  I need to watch some movie that are not quite boring and make me sleepy. Or at least inspire me to doing something than stuck at the screen. Here's is some of my favorite:


1.  The Boy


Director : Willian Brent Bell
Producer : Matt Berenson, Roy Lee, Gary Lucchesi, Tom Rosenberg, Jim Wedaa
Writer : Stacey Menear
Production : Lakeshore & Vertigo Entertainment
Running Time : 97 Minutes
Starring :: Lauren Cohan, Rupert Evans, Jim Norton, Diana Hardcastle

Psychological Horror is one of interesting genre that not just scare us with the visual but scare us with the 'possibility' of trauma or situation.  Start the trailer with a story about Greta, orang amerika yang menjadi seorang nanny di rumah yang seperti kastil bangsawan inggris yang dihuni oleh kakek-nenek dengan seorang cucu-nya yang bernama 'Brahms' yang rupanya adalah sebuah boneka.  Greta hampir tidak percaya dan mengolok-olok peraturan-peraturan yang dipesankan kakek-nenek itu sebelum mereka pergi sebelum akhirnya dia mengalami berbagai teror.  Lantas, Greta yang memiliki masa lalu pernah kehilangan seorang anak pun terbit rasa keibuannya ketika merasa bahwa Brahms hanya ingin 'dituruti' kemauannya dalam bentuk peraturan-peraturan yang dipesankan kepadanya.  Adapula Malcolm, lelaki pengantar makanan rumah yang menjadi teman Greta yang akhirnya menolongnya pada saat-saat krusial.

Menyajikan plot yang berbeda dari Anabelle atau The Conjuring dimana horor yang intense film ini sangat cocok untuk penikmat film yang tidak terlalu menyukai film dengan 'full intense'.  Lumayan ringan dan happy ending, its more than enough to watch movie and feel pleasing, amusing and entertaining. Terlepas dari beberapa, kecacatan logika dalam mencerna film ini.  Tapi untuk, penyuka horror yang tidak terlalu buat stres, this film is really recommended. :)

4/5*

2.  Sherlock : The Abominable Bride

Director : Douglas Mackinn
Writer : Mark Gatiss, Steven Moffat
Producer : Sue Vertue
Cinematography : Suzie Lavelle
Running Time : 89 Minutes
Starring : Benedict Cumberbatch, Martin Freeman.

Bisa dibilang versi "The-Movie" nya serial Sherlock di BBC yang sempat vakum (entah kapan dilanjutkan) yang sudah sampai season 2.  Sebagai antitesis (kok-lama-banget-episodenya-keluar-kehabisan-ide-atau-apa) maka ditampilkan kembalilah Benedict Cumberbatch sebagai Sherlock.  Ceritanya berpusat kepada musuh abadi dan terkuat Sherlock, Moriarty.  Dimana untuk mengungkap misteri 'bangkit-dari-kubur'-nya Moriarty, Holmes harus masuk ke 'mind-palace' dimana dia mem-visualisasikan kasus serupa berabad lalu yang belum terpecahkan, yaitu kasus the abominable bride.  Yaitu kasus dimana seorang pengantin wanita yang disaksikan membunuh dirinya sendiri, masuk ke dalam ruang mayat. Kemudian disaksikan membunuh suaminya yang kejam.  Lantas penampakan pengantin ini pun ditemukan kembali membunuh dan meneror orang-orang yang jahat.  Untuk mengungkap kasus Moriarty yang telah disaksikan mati, Holmes harus merasa harus mengungkapkan kasus ini terlebih dahulu.  Kurang memuaskan, jika film ini didefinisikan sebagai "puncak"nya serial Holmes, tapi cukup 'oke' jika sebagai 'sambungan biar fans serial bbc bisa stay calm and keep loving benedict'. Baiklah. 4/5*.  5*!, if they continue the episode! *make it like the NCIS and CSI that got a lot more productive episode :P !

3. The Revenant
Director : Alejandro G.
Producer : Arnon Milchan
Based On : The Revenant by Michael Punke
Cinematography : Emmanuel Lubezki
Production : Appian Way, New Regency Picture, Rat-Pac Dune, Regency Enterprises
Distributor : 20th Century Fox
Running Time : 156 Minutes
Starring :Leonarno DiCaprio, Tom Hardy

Pastinya penasaran dengan akting Leonardo yang setelah lama hanya masuk nominasi, kini memenangkan best actor di Golden Globe Awards.  Berlatar tahun 1823 dimana setting sebagian besar di hutan dan menggambarkan kaum pemburu dan salju dimana-mana.  Awalnya film agak membosankan karena hanya berisi percakapan-percakapan dengan wajah pemain yang hampir semuanya ditutupi janggut dan suku indian yang hampir tidak bisa dibedakan wajahnya karena mirip semua :/ tapi mendadak seru dengan penggambaran survival-nya Leonard atau Glass yang bertahan hidup dari beberapa kejadian yang mengerikan dan harus sendirian ditinggalkan kelompoknya terlebih dikhianati oleh sahabatnya yang kemudian membunuh anak Glass.  Hingga akhirnya Glass berjuang hidup sendirian di tengah salju, kedinginan, hampir dibunuh oleh beruang dan suku indian.  Namun akhirnya perlahan ia mulai pulih dan menuntut balas kepada Fitzgerald, orang yang telah membunuh anaknya.  Dengan landscape yang epic, sungai yang membeku, plot yang hampir membuat bingung jika tidak benar-benar menyimak dan wajah aktor yang hampir tidak terlalu jelas.  tapi visual yang baik dan suara yang bagus.  

4/5* 

Now holiday is over and start a working day with some of fresh perspective!  Happy chinese 'monkey' new year!

Thursday, January 28, 2016

Sepucuk Surat dan Lelaki Yang Pergi

Sepucuk surat dan lelaki yang pergi
dari jauh telah terdengar suara kesedihan hati
menangisi seseorang yang sudah jauh pergi
hanya terasa hampa dan fana di dalam hari

sepucuk surat dan lelaki yang pergi
ia pernah katakanku untuk menunggu
tapi ia terlalu senang berlari
yang bisa kulihat kini hanya jejak jejak kaki

sepucuk surat dan lelaki yang pergi
pergilah, dan kumohon jangan kembali
karena pintu yang kututup tidak akan kubuka lagi
karena sebelum kau kembali, aku akan jauh pergi

sepucuk surat dan lelaki yang pergi
mengabarkan tentang hati
yang kini sudah sepi lagi

mungkin suatu saat ia akan kembali
membawa sepucuk surat,
mengabarkan hari ia kembali, 
memang sudah tidak akan ada lagi.

28/366

Tuesday, January 26, 2016

Perempuan Hati Peluru - Coffternoon #TrackOnTheWeek

Beberapa orang mendengar sebuah lagu dari melodi, harmonisasi, terlebih di kalangan musisi/anak band yang memiliki telinga yang lebih sensitif terhadap instrument dan ketepatan nada. Tapi aku, melihat sebuah lagu, akan selalu jatuh cinta kepada lirik, kepada kata-kata, kepada maksud yang sampai.  Mungkin yang pernah dialami, sehingga ketika mendengar, bukan hanya mendengar kemudian sudah, tapi mendengar, kemudian terbawa dalam momen yang dimunculkan dalam lagu yang sedang didengarkan.  Mendengarkan lagu, buatku, kadang adalah salah satu cara untuk time traveling.

Salah satu lagu yang sedang senang kudengar berulang-ulang adalah Perempuan Hati Peluru- Coffternoon.  Coffternoon sendiri, adalah sebuah band lokal indie di kotaku, Pontianak.  Tahun 2016 ini mereka memproduksi sebuah album dengan judul "Tentang Yang Tak Dikata".  Album ini memiliki nuansa akustik, dan yang membuatku tertarik dengan sebuah lagu, seperti yang disampaikan di atas adalah, tentang lirik yang sampai.  Entah pernah mengalami atau tidak, suatu lirik yang sampai adalah sesuatu moment to 'travel' dimana kita bisa mengingat-ingat kembali, bahwa di suatu masa, poin di dalam kehidupan, perasaan itu pernah dirasa.  Dan kini, ada kata-kata yang mampu mewakilinya hadir ke dunia, serumit itu, sesederhana itu. :)




Perempuan Hati Peluru - Coffternoon 

Di antara mata, berjuta yang ada, 
kau sungguh berbeda; 
menatap biasa
Tapi jerat pandangku
Rajutkan hayalanku

Di tengah bicara, tajam bagai panah, 
kau berdiam saja; tak berkata-kata
Tapi pikat hatiku
Ranumkan harapanku

Perempuan Hati Peluru, 
secepat itukah jatuhkanku?
Aku bahkan belum berdiri
Tapi tlah kehilangan kaki

Perempuan Hati Peluru, 
semudah itukah membunuhku?
Aku bahkan belum terlahir
Tapi lebih dulu tersingkir

***

Wednesday, January 20, 2016

Quoting Quotes

Unless it is Mad Passionate Extraordinary Love. It is a waste of time.  There are too many mediocre things in life. Love shouldn't be one of it. -@millionaire_beauty


Yes, it is.  Finding out girls in my age already married and have a children, i'm still have no clue who would be the one i share my life's with.  There maybe some option that i could consider with, but i think i must be with someone that i dont have to consider him just because i need someone to find.  I see life is just like a blink of an eye.  No guarantee you can live long enough to be happy and get everything you want.  Be happy with small things, truly love and appreciate things around you and whatever you get.  Maybe its all enough.  For now, to be happy from what we are, what we get, and what we suffer for. To live the fullest.  Explore new things, fall in love, and pursue all things you dream of.

Friday, January 1, 2016

2015 last post at 23.38

At 23.39 still at home, listening to Prambors after eat big portion of KFC. Still feeling sick of my latest surgery (odontectomy).  Its almost 2 months since i eat the medicine everyday, start to feel like wanna give up (but then doin what).  Plus the eczema that start around two months ago, still cant back to my normal activity, normal eating, or even enjoy my normal sports.  Have no idea what to do with the spare time.

This upcoming year that would come about 10 minutes again i want to make a wish to being healthy and completely cure of my sickness. Make some priority to my self, but most of it just, enjoying this miserable life and, like, being happy.  Fit enough and be able to do what needed to pursue my dream.

Still a long road, being an adult and have some responsibility not just left the problem out.  Be the one who solving your problems because no one else would.

Welcome, 2016!

Monday, December 28, 2015

Perjumpaan adalah Perpisahan yang Menghitung Mundur



Sesederhana rembulan yang setiap hari datang, tapi tidak juga berhenti membuatku takjub,Ksatria. Serapuh pertanyaan pertanyaan dan masa depan yang berhenti pada tanya. Bersabarlah untuk ini, kepada nanti yang mungkin tidak akan datang lagi.

Terimakasih untuk ada, karena tanpamu,kutau rasanya tak akan pernah sama. Terimakasih untuk kesalahan, karena aku tak tahu apa lagi rasanya benar jika ini adalah kesalahan.

Terimakasih untuk ada dan mendengar,untuk bercerita dan menjadi manusia yang tidak sempurna. Untuk malam malam panjang, waktu yang rasanya masih terlalu singkat, terlalu cepat saat berdua denganmu.

Terimakasih untuk bahagia dan nyaman yang terlalu, sungguh. Terimakasih untuk kekhawatiran akan berpisah denganmu, karena artinya aku takut untuk berpisah denganmu, yang artinya setiap perjumpaan denganmu adalah hal yang membuatku berbahagia.

Terimakasih untuk kemungkinan yang menunggu, masa depan yang tidak diketahui, dan perjalanan yang menanti, entah bersama atau tiada dirimu.

Perjumpaan adalah perpisahan yang menghitung mundur. Tetapi bersamamu, perpisahan hanyalah perhitungan yang tidak lagi mampu memberi makna.  Karena saat bersama denganmu, aku telah genap untuk hidup.

Diara, Desember 2015.

Monday, December 14, 2015

12 Desember 2015

Diara.

Kuceritakan padamu, Satria, lelaki pertama yang membuatku jatuh cinta, kemudian patah hati menikah hari ini.  Rasanya, segalanya, semuanya.  Seperti ingin mengingat-ingat lagi, apa saja yang sudah dilalui bersamanya.  Bagaimana rasanya jatuh cinta dan menginginkan seseorang begitu lama, mencintai begitu banyak dan tamak.  Rasanya seperti ingin duduk sendirian, menyeruput segelas cokelat hangat pada malam yang turun hujan dan mengenang.  Mengenang hal-hal indah yang pernah dilalui bersama.

Seperti membuka sebuah kotak pandora, Satria.  Sebuah kotak yang setengah mati sudah kujaga, sebuah kotak yang berharga, namun aku menyerah untuk membukanya pada hari ini.

Sebuah kotak yang membuat hatiku tersenyum mengingatnya, sekaligus ngilu.  Tinggal tambahkan sebuah- bagaimana jika, bagaimana jika hubungan itu bertahan sampai sekarang.

Tentu aku yang akan disana, berdiri disana dan mengucapkan ya, aku menerimanya untuk mendampingiku seumur hidupku.  Berdiri seharian disana menunggu untuk memilikinya selamanya.  Tentu aku akan bahagia, bersama orang yang kucintai.  Dan pencarianku pun selesai sudah.  Kami akan bahagia selamanya, berjuang bersama dalam kebosanan hidup dan menghabiskan sisa hidup dengan saling mencintai dan memiliki anak-anak kecil yang akan diurus sepanjang hidup kami.  Mungkin saja aku akan bahagia bersamanya, mungkin saja bukan, Satria?

Tapi aku malah gagal mempertahankannya, gagal membuatnya tinggal dan sukses membuatnya pergi.  Aku malah disini, bersamamu menikmati malam yang tidak kita ketahui akan sampai dan berujung dimana.  Menikmati waktu-waktu yang singkat, mencuri dekap-dekap yang hangat dalam malam yang begitu membekukan.

Menyesal? Di dalam imajinasi dimana semua hal berjalan semaunya saja dimana sudah sepatutnya kita menyesali hal-hal yang tidak kita punyai mungkin iya? Tapi jauh di dalam hati, aku tidak pernah menyesal Satria, untuk menemukanmu, untuk mencintaimu, untuk menempuh kesulitan dan memulai semuanya dari awal lagi.  Untuk menikmati malam-malam hening dimana cinta pertamaku menikah dan berbahagia dengan kekasih pilihannya.  Dia lelaki yang baik dan setia, aku tahu dia akan bahagia dan mampu membahagiakan siapapun yang menjadi wanitanya.

Tapi aku tidak pula menyesal menemukanmu, untuk masih berjalan ketika semua orang tampaknya sudah berlari menghampiri kekasih terakhir mereka, untuk menikah, untuk memulai sebuah kehidupan kecil bersama.  Untuk mencinta dan beranak pinak.

Sedangkan aku masih berjalan perlahan, belum menemukan jalan keluar.  Tapi bukan berarti jalan mereka lebih baik, jalan ku apalagi.  Kita menikmati kehidupan dengan jalan dan cara kita masing-masing.  Jalan yang saling bersinggungan, dengan pemandangan yang tidak akan pernah sama.

Jalanku, sedang bergulir maju perlahan, menempuh penemuan-penemuan dan kehilangan-kehilangan. 

Jatuh, bangkit dan mencoba sekali lagi.  Belum lagi menyerah.

Menemukan bahagia di sela-sela takdir tidak diketahui yang menuntun kemana saja langkah mungkin akan menuju.  Mungkin saja berakhir bersamamu, Satria.  Mungkin saja tidak.

Satria.

Diara mungkin kehilangan cinta pertamanya, aku merasa sedikit kasihan.  Harusnya dia menemukan seseorang yang lebih baik dari aku.  Kalau saja dia tahu, aku telah kehilangan cinta pertama, kedua dan ketiga.  Mereka telah lama meninggalkanku.  Aku datang di hari pernikahan mereka, memberikan selamat.  Diara mengomeliku habis-habisan waktu aku menceritakannya dan mengatakan, wajar saja karena aku tidak memang tidak punya perasaan.

Dia tidak tahu, aku selalu memakai topeng terbaikku.  Aku adalah lelaki, Diara.  Lelaki tidak menikmati sakit hatinya kemudian berkeluh kesah tentang hatinya yang patah.  Sebagai lelaki aku hanya bisa diam, menyimpan semuanya pada senyum dan wajahku yang beku.  Kemudian menjalani kehidupan dan tanggung jawab seperti biasanya.  Hatiku mungkin lemah, Diara.  Tapi topengku tidak.

Dan dari sekian banyak hal yang tidak kau tahu, Diara.  Semuanya akan kusimpan sendiri.  Hidupku mungkin tidak sempurna, tapi bersamamu, malam ini.  Aku tahu semuanya akan baik-baik saja.  Meskipun aku tidak pernah tahu tentang nanti.  Tentang esok yang tidak pernah bisa kujanjikan padamu.



Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan dikesunyian malam
Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang


Yang pernah terlupakan...

Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata


Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah
Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi


Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi


Namun senyummu tetap mengikuti...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------


TIMECAPSULE.04.xtml
name : diara,satria
time travel: Saturday, 12 December 2015

/enter

--------------------------------------------------------------------------------

Saturday, December 5, 2015

Kepada Desember

Pada malam itu pada hujan jatuh rintik-rintik di perjumpaan pertama, pada kemeja kotak kotak mu yang agak gelap karna basah dan kacamata yang sedikit kebesaran pada wajah mungilmu.  Aku sudah duduk di situ, menyeruput gelas coklat dingin dan menerawang melihat kota yang tiba-tiba begitu indah karena hujan kali ini jatuh dengan perlahan. Menyapu segala resah, saat itu, aku baru saja mengalami sebuah kehilangan yang begitu besar.  Patah hati pertamaku.

Kita baru saja mengenal.  Dua orang asing yang patah hati.  Karena apa yang paling diinginkan, tidak pernah tercukupi.  Cinta yang mengecewakan, luka yang tidak kunjung kering.  Waktu yang sudah terlalu lama berlalu tapi pahit itu masih saja terasa.

Tunjukkan arah langkah pada hati yang patah, kuatkan jiwa yang sudah sangat ingin menyerah.

Pertemuan adalah kenangan-kenangan yang manis, peluk yang menenangkan, cinta yang terucap dalam kata yang paling amat rahasia.

Kepada ingatan, yang merekam jelas hal-hal kecil yang membuat pikiran tidak berdaya.  Bahkan ketika waktu sudah berlalu.  Setahun yang lalu, aku masih ingat jelas setahun yang lalu.

Jika desember lalu adalah anak panah yang kita tarik dan melesat.  Maka ijinkanlah aku untuk merenung dan menghitung jarak.  Karena sejak anak panah itu melesat, ia belum juga berhenti, sudah setahun jaraknya.

Sampai kapan? anak panah itu laju melesat, tak menghiraukan turbulensi yang sudah begitu kuatnya, menahan tanpa memahami sekuat apa momentum itu meledak dan menciptakan frekuensi baru, sebuah dunia baru.  Dunia yang hanya ada kita berdua, tiada siapa-siapa.  Kau mengajarkan aku untuk tuli, padahal aku sudah mendengar, untuk buta, padahal aku sudah melihat, untuk tuna merasa, padahal aku sudah hancur dalam rasa.  

Pada sebuah cerita, selalu dibutuhkan sebuah tempat awal, dimana semua cerita bermula.  Dan pada jalan yang berliku panjang dan melelahkan, dibutuhkan tempat untuk menghela nafas sejenak, melihat sudah sejauh mana kita bergerak pada awal tempat kita bermula, untuk mengukur, sejauh mana kita masih mampu bertahan.  Bisa saja kita tahu, tapi tidak perduli, atau malah kita terlalu perduli, untuk acuh pada apa yang kita ketahui. 

Sudah setahun berlalu.  Masih akan adakah aku, hanya di mimpimu?


5/12/2015

Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitamSmoga ada yang menerangi sisi gelap ini,Menanti..Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagiMeneteskan duka meretas lukasampai hujan memulihkan luka
efek rumah kaca 


TIMECAPSULE.03.xtml
name:diara
time travel; December 2014

Friday, November 13, 2015

Tentang Cinta, Absurditas dan Kefanaan

Cinta

Apa itu cinta? Salah satu pertanyaan yang mungkin dipertanyakan seluruh manusia di muka bumi hingga dijadikan sebuah film yang bahkan lazimnya merupakan judul yang berupa kata/statement digagas menjadi sebuah tanda tanya, ada apa dengan cinta (?).

Sebuah/seseorang/sesuatu hal yang dicari-cari, diinginkan, didambakan, atau bahkan direalisasikan sebanyak-banyaknya dalam bentuk film, novel, ftv, sinetron hingga musik.  Hal yang menjadi perkara yang remeh temeh, sekaligus sangat penting hingga tanpanya, barang kali dunia ini hanya tempat singgah yang fana dan kering kerontang.

Sesuatu yang diharapkan itu terkadang kemudian, dengan beberapa keajaiban dapat kita rasakan.  Kemudian kita menjadi begitu terpukau sehingga begitu berkeinginan untuk segera menangkapnya, mengurungnya dan memilikinya.  Kita menjadi merasa begitu terburu buru seperti tidak cukup waktu.  Merasa akan kehilangan kesempatan.  Karena perasaan yang dirasakan adalah sesuatu yang baru, tidak biasa, aneh dan menimbulkan perbedaan yang begitu signifikannya dalam kehidupan kita yang dulunya (mungkin) begitu membosankan dan menyedihkan.  Kemudian tiba-tiba cinta dianggap menjadi jalan keluar, jawaban akan sepi nya hari-hari monoton yang dilalui.  Tapi, seperti itukah maknanya? Itukah tujuannya cinta datang dan mengobrak-abrik hati dan rasa hingga menimbulkan pengalaman menikmati hidup yang jauh berbeda dari sebelumnya?

Cinta itu jika ditilik lagi, hanyalah sesuatu yang tampaknya remeh temeh, dangkal, coba saja anda bayangkan menonton film yang berbicara tentang cinta, sejauh apakah hal yang bisa digali dari cinta? jangan-jangan hanya kekosongan dengan inti yang tidak ada.  Karena ranah-nya begitu personal maka masing-masing orang memiliki pengalaman-pengalaman yang bisa sangat berbeda.  Cara pemahaman seseorang mengenainya pun, terbentuk dengan tidak sengaja dari lingkungan tempat ia dibesarkan, orang-orang yang pernah ditemuinya, dan pengalaman seumur hidup. Kadang yang membuatnya indah adalah aksesori, hal hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, hingga pada akhirnya, kenyamanan dan kegembiraan dalam hal-hal kecil itulah yang membuat kita menjadi melupakan beberapa hal.  Membuat manusia menjadi nyaman, merubah manusia yang tadinya hanya berorientasi kepada dirinya sendiri mulai mengakui bahwa ada hal hal di luar dirinya yang mampu ia cintai melebihi dirinya sendiri, membukakan mata manusia bahwa rupanya ada kebahagiaan dalam koneksi-nya mencapai manusia-manusia lain.

Absurditas.

Menurut Paul Jean Sartre, absurditas adalah ketiadaan tujuan, yang hanya sekedar ada.  Sehingga manusia sejati adalah mereka yang dapat menentukan diri, memilih moralitas, membentuk dirinya sendiri, atau dengan kata lain menciptakan dirinya sendiri.  Lain dikata Albert Camus, yang menganggap absurditas kehidupan hadir karena rutinitas yang dilakoni manusia, yang awalnya dianggap manusia melakukan sesuatu yang penting dan berharga, namun ketika dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan titik jenuh yang akhirnya akan menimbulkan absurditas.  Dimana setiap fase dalam hidup manusia akan selalu terbentur dengan dinding-dinding absurditas, yaitu kematian manusia itu sendiri.  Sehingga satu-satunya cara untuk mengatasi kematian itu sendiri adalah melakukan penciptaan secara terus-menerus, penciptaan kembali.  Ataupun secara praktis, dapat dikatakan melakukan pemaknaan dari setiap situasi dan kondisi yang muncul dengan berbagai macam persepsi dalam jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul.

Kefanaan.

Adapun fana, menurut KBBI adalah dapat rusak (hilang, mati); tidak kekal: segala yang ada di dunia -- belaka; sedangkan kefanaan/ke·fa·na·an/ n perihal fana; ketidakkekalan.  Merangkum seluruh hal di dunia ini yang bisa mati, lenyap, hilang atau apapun itu.  Maka sangat rentan lah akhirnya jika kita menggantungkan kehidupan (yang tadinya setengah mati diperjuangkan agar tidak mengalami absurditas itu) kepada dunia karena sifatnya yang fana.  Namun karena term ini juga lah kita tidak dapat dengan begitu saja menganggap semuanya begitu cepat hilang, ada hal-hal yang akan bersama dengan kita dengan waktu yang cukup lama, contohnya adalah diri kita sendiri.  Kita akan bersamanya sehingga dianggap diperlukan juga lah rencana-rencana masa depan selain aktivitas tidak menggantungkan diri kepada kefanaan dan menggantungkannya kepada kepercayaan/agama/maupun bentuk spiritual lainnya yang dianggap abadi dan tidak akan goyah hanya karena hal-hal remeh temeh sehari-hari. 

Tiga hal ini memilik benang merah, yaitu kita bebas menentukan darimana kita hendak melihat, kacamata persepsi mana yang akan kita gunakan.  Melihat cinta, absurditas dan kefanaan, yaitu dengan menjalaninya satu per-satu, hari demi hari-nya meskipun kadang kita ketinggalan jejak dan mulai mempertanyakan diri sendiri dengan jawaban yang dapat dikatakan tidak dapat selalu ditemukan dalam bentuk yang sama.  Maka, jalanilah satu per satu, dengan sabar, dengan tanda tanya, dengan bahagia, kesedihan, amarah hingga pada akhirnya ditemukan jawaban yang akan berujung pada sebuah pertanyaan yang tidak akan ada akhirnya.  

Karena itulah tandanya kita belum mati, kita akan terus menerus diciptakan kembali...



The Sigit - Nowhere End

hope we could be all right again

Smoke and laugh at my cigarette brand
I hope we could drive nowhere end
Listen to yours and my favorite band

I don't have to tell you what I'm feeling
Don't need to know
For whom your feeling is
I just really want to see your face again 
And those smile
I've seen when your crying

And when we drink together
I will hold my thirst
I will hold my last to get higher
And when we drink together
We will hold my lust
So I could drive you to home first


Monday, November 9, 2015

Time Capsule #2

Diara


Kenangan yang paling aku sukai saat bersamanya adalah kenangan-kenangan yang terjadi hampir setiap hari.  Keberadaannya dalam hari-hari yang biasa dan membosankan adalah sesuatu yang kala itu bukanlah tampak sebagai sesuatu yang hebat, hanya sesuatu yang tampak berjalan sebagaimana mestinya.


Sesuatu yang tiba-tiba menjadi hal yang sangat berharga ketika ia sudah tidak ada lagi.  Bangku yang kosong, tawa yang lenyap, perbincangan-perbincangan yang sudah mati rasa.

Kadang saat aku bersamanya, aku merasa ngeri.  Tentang bagaimana aku larut dan terlalu berbahagia bersamanya.  Suatu tanda bahwa tidak ada bahagia yang selalu bertahan lama.  

Makan malam kali ini adalah di restoran favoritnya, aku senang menuruti keinginannya tentang hal-hal remeh, memilih tempat makan, misalnya.  Ia selalu berbahagia pada hal-hal kecil, hal-hal yang kadang aku lupa.  Ia gampang untuk dibuat bahagia, pada hal-hal yang kadang aku tidak perduli. Simpulnya sederhana, jika ia bahagia, aku akan lebih berbahagia.

Pernahkah kau mendengar, bahwa kenangan yang paling buruk adalah kenangan yang paling bahagia.  The best memory is the worst memory.  Karena, apalagi yang kita punya tentang seseorang selain kenangannya? apalagi yang tertinggal selain ingatan tentang harum dan keberadaannya

...


Makan malam hari ini, aku bersama orang lain, Satria.  Di tempat favoritmu.  Mungkin kau sudah lupa bahwa ini adalah tempat favoritku untuk melihatmu makan yang lahap dengan komentarmu pada setiap wanita yang melewati meja makan kita.  Aku masih melihatmu di bangku itu, aku ingat kaos yang kau kenakan, aku ingat extra cheese dan mocha float kesukaanmu, aku ingat percakapan percakapan yang tidak sabar saat kau menunggu pesanan kita yang lama datang.  Masihkah kau ingat padaku, tentang masa-masa itu, Satria?

Aku lelah berlari, tidak kukira suatu saat aku akan berhenti melawan ingatan-ingatan itu dan membiarkannya.  Ya, kini aku hanya membiarkannya hidup, pada tempat-tempat yang pernah kita singgahi, pada lagu-lagu yang pernah kita dengarkan, pada cerita masa depan yang pernah kita perdebatkan.  

Aku biarkan ia hidup, 
karena untuk membunuhnya, 
aku tidak pernah punya cukup kerelaan dan ketegaan.  

Maka, ijinkan aku mencintaimu dengan ingatan-ingatan, 

tentang duduk berbincang dan makan bersama, misalnya. 

karena nanti, akan kutanggung sampai aku lupa. 


Bisa saja sampai esok lusa, bisa saja selamanya.


.
.
.

TIMECAPSULE.02.xtml
name:diara
time travel; Unknown Future, November 2015

Friday, November 6, 2015

Dua Orang Asing

Dua orang asing,
tak sengaja dalam temu

diam dalam tatap
berbisik lambat lambat

katakan dalam hatimu,
sudah berapa lama kau tunggu sendiri dan sepi
hingga menemui aku

dua orang asing
berjarak namun merasa dekat
seperti genggaman yang sudah lama lekat

seperti pernah pergi
kemudian bertemu sekali lagi

seperti menunggu
namun kesempatan tidak beranjak sekali lagi

dua orang asing
saling mengenali
telah lama mengetahui

cinta lama mereka
yang telah lama mati
tidak bisa hidup kembali...

dua orang asing
tercekat dalam jantung yang berhenti berdetak

harum yang kukenal benar wanginya
wajah yang kuingat benar lekuknya
pelukan yang kutahu benar hangatnya
suara yang dulu benar menenangkan gulana

ia menatapku, kemudian tersenyum pahit.

ia masih sama, seperti dahulu
seperti tahun tahun lalu.

hanya saja,
kini kami hanyalah dua orang asing.

6-11

Monday, November 2, 2015

Time Capsule

Diara.

Sebuah pesan singkat masuk.
Dia mengatakan untuk menemuinya, menikmati senja.
"Senja itu indah", katanya suatu waktu.  "Saat yang tepat, untuk menikmati perginya matahari, dan menyambut datangnya malam" sambil bersandar di pundakku.  Memejamkan mata.

Tapi ia tidak pernah tahu.

Aku benci senja.  Ia tidak pernah bertahan lama, Satria.

Satria

Entah rasa kehilangan, atau sebuah kesempatan kedua yang aku butuhkan.
Aku juga tidak tahu.
Yang jelas, aku hanya senang.  Menghabiskan waktu bersamanya.  Sebuah jalan keluar dari kehidupan yang belum kutemukan ujung simpulnya.  Mungkin, hidup hanyalah teka-teki yang belum mampu kupecahkan.  Bersama Diara, kukira semuanya akan baik-baik saja.  Aku menyayanginya, dan dia menyayangiku.  Kami menikmati waktu bersama.  Aku tidak pernah meminta lebih, dan aku merasa lebih dari cukup.

Diara

Satria tidak pernah mengerti, bagiku senja tidak pernah cukup.  Bagiku senja terlalu singkat, sedangkan aku.

Aku adalah matahari.
Dan matahari tidak butuh senja.

Satria

Bagiku, cinta hampir sepenuhnya omong kosong, hanya tanggung jawab.  Aku bisa memecahkan semuanya.  Aku hanya ingin tenang, menikmati senja.  

Diam dan tenggelam.

Hidup bagiku sederhana saja.

Diara

Bagiku, Satria adalah bom waktu.  Berisikan semua hal yang aku butuhkan, berisikan semua hal yang ingin aku hancurkan.  Melengkapi semua hal yang belum pernah aku bayangkan.  Satria adalah sebuah garis penyambung hampa dan kekosongan-kekosongan yang pernah hilang.  Garis petunjuk dari kehilangan-kehilangan.

Tapi aku salah akan satu hal,

Dia bukan garis, dia adalah titik.
Sebuah penentu dimana semua ini akan berakhir.
Tapi dia, dia bahkan tidak mengerti apa-apa.

Satria

Jika ini bukan cinta, jawabku kepada Diara suatu waktu, lantas apa?
Mengapa aku mau menghabiskan sekian waktu, sekian banyak waktu, hanya untuk bersamamu?
Tidakkan waktu yang kuberikan sudah cukup?
Tidakkah bahagia yang aku berikan sudah cukup sebagai jawaban atas segala resahmu.
Kamu tahu aku bukanlah pemimpi.
Aku tidak memimpikan apa-apa Diara, mimpiku sudah mati, meskipun mimpimu belum.
Belum, tapi suatu saat kau akan sadar, Diara.
Mimpi itu akan mati suatu waktu, bergantikan dengan realita.

Bangun, Diara.

Diara

Aku hanya letih, Satria.
Letih bermimpi karena aku adalah orang yang keras kepala dan tidak ingin menyerah.

Dan hanya untuk kau tahu, aku bukan tidak bisa berhenti bermimpi. 
Aku hanya tidak mau.

Satria

Berhenti membaca buku-buku yang berakhir bahagia, Diara.
Hidupku sudah cukup lama untuk memiliki mimpi yang terlalu tinggi.
Mimpi itu akan mati.  Dan akhirnya kau akan mengerti.
Bahwa rasa sakit hanyalah rasa yang paling setia.
Dia tidak akan meninggalkanmu...

...


Waktu adalah roket yang melaju tanpa tahu.  Melesat melewati semua hal yang kita kira bisa menahannya lebih lama.  Tapi tanpa kuasa ia bergerak maju, melesat pergi.  

Dan seiring ia berlalu.  Kau tahu, ia tidak meninggalkan apa-apa untukmu.

Diara

Aku masih pemimpi yang sama, Satria.  
Pemimpi yang berani walau yang diimpikannya telah mati.

Entah aku pantang menyerah atau kehabisan pilihan.

Dan aku masih disini, menunggu setiap senja.  Menantikanmu.  
Walau aku tahu senja itu masih ada, namun tidak ada kau lagi.

Tapi kau tahu Satria, waktu tidak bisa mengalahkan kenangan.

Karena apa yang dimatikan oleh waktu, akan dihidupkan kembali oleh ingatan
Dan ingatan itu abadi.  Tidak akan pernah mati.
Ia tidak akan mengalahkan aku.


TIMECAPSULE.01.xtml
name:diara,satria
time travel; December 2014

Saturday, October 31, 2015

#Weekend Playlist

Juara Kedua 

Berapa banyak lagi cemburu
berapa banyak bual 
Terhanyut menepis realita 
kau bukanlah milikku 

Aku pilihan kaulah jawaban
jelaskan arti adil 
Tolong menetap utuh karena 
aku letih berbagi 

Mampukah kekasih mu setangguh aku 
Menunggu tapi tak ditunggu 
bertahan tapi tak ditahan 

Sampai kapan kau mau begini
Menjalani kisah rahasia 
Tak sadarkah di balik senyuman 
sungguh aku terluka
Jika kau tidak bisa pastikan 
sudahlah aku mengalah saja 
Kau adalah pemenang walaupun 
aku juara kedua 

Pada sebuah titik bifurkasi 

sudikah kau mengerti
Aku ingin cuma ada kita 
tanpa dustai dia 

Aku memberimu yang terbaik 
mengapa dia mendapatkan 
apa yang terbaik darimu
Fiersa Besari


https://soundcloud.com/fiersa/juarakedua

Wednesday, October 21, 2015

Kepada Tuhan

Tuhan belum mengijinkan aku mencintaimu
karena jika iya, aku akan lupa rasanya fana

Tuhan belum mengijinkan aku mencintaimu
karena nanti aku akan lupa bagaimana caranya meminta

Tuhan belum mengijinkan aku mencintaimu
karena dibisikku yang kuminta hanya ia saja

Tuhan belum mengijinkan aku mencintaimu
karena setiap detik bersamamu, adalah dosa

Tuhan belum mengijinkan aku mencintaimu
karena cinta, yang membara

datang dalam rahasia.

october, 2015

Sunday, October 18, 2015

Weekend List

When its Monday-Friday, easy to find something to do.  There is a 7-3 job i need to do, a course and a class.  But when its comes to weekend, mostly i just sleeping or watching tv.  Feeling lazy but always want to do something.
But recently the internet connection is good and i started download Tv Series that inspire me.  I always like american series movie that i can keep up long, especially when it background is work that related to what i do.  Its kinda inspirate me to do more in what i do.  Here's some suggestion:

1. Limitless.

If you are a fan of NZT - 48. Then this is the series of Limitless movie that act by Bradley Cooper, when in this series he comes as a mysterious man who looks like helping (or maybe setting up) the main character, Jake McDorman (as Brian Finch) who used to be the ordinary man who follow his dream, to be a musician but still not get any bright future and last as a singer at a cafe, then his friend from the band who became a succesfull agent FBI.  Then the trigger comes from his dad that almost passed away because of an ill that doctor cant diagnose, so his friend help him and offering him NZT.
This is an american crime drama that trigger an imagination of the full possibility to access the brain and can make a perfect recall that ever they read, heard or seen. This series is from CBS and cant wait for the next episode.

*4 of 5star for 3 episodes on 1st Season




2. Quantico.

Quantico comes as an American Television thriller created by Joshua Safran from ABC that makes me really excited because its comes up a good vision that please my eyes to see how FBI Agents got in an academy.  Starring an india actress who also a miss world on 2000, Priyanka Chopra that looks good and hot beside her good personality and became almost top of the class.  I just really like when a tv series makes a woman as its main character and can make the main character as inspired as Alex Parrish, an independent ambitious woman whose her life in an edge that she must fight and set for it when all the FBI in town look after her as a terrorist's primary suspect.  Its very exciting and amusing.  And cant wait for the next episode!

*4,5 of 5 star for 3 episodes on 1st season




Friday, October 9, 2015

Sebuah Pertanyaan

Terkadang, saat-saat seperti mengemudi di malam hari di jalanan yang gelap dengan background musik mellow membangkitkan pertanyaan-pertanyaan.  Momen-momen 'tercenung', 'menatap-kosong' adalah saat saat dimana tiba-tiba saja kita terusik.  Benarkah keputusan-keputusan yang kita ambil pada saat ini? Sampai kapan? Sampai dimana? Mau kemana?

Pertanyaan-pertanyaan yang pada saat itu terasa sangat krusial sehingga kadang membuat saya terus lurus mengambil jalan jauh menuju rumah di perjalanan pulang.

Hidup seperti itu, tiba-tiba saja ada pemikiran yang masuk, 'membuat sadar' atau entahlah, mengganggu realitas yang tengah dijalani dan tiba-tiba saja pikiran-pikiran bergulir dengan:

'bagaimana jika ia tidak ada?'
'bagaimana jika kehilangan semuanya?'
'bagaimana jika aku tidak ada?'

atau yang lebih miris;

'aku ini hanya siapa?'
'tidak ada manfaatnya'
'semua yang saya lakukan sepertinya sia-sia'
'kenapa hidup ini terasa begitu tidak beruntung'

Sayangnya beberapa mode 'tercenung' seringkali menyeret pikiran negatif bukan positif yang membuat pikiran semakin tenggelam dalam kesedihan yang tidak memiliki manfaat selain kesadaran kalau kita hanya debu kecil dalam semesta.

Kadang saya suka membiarkan pikiran negatif ini berkecamuk dan berseliweran, dengan penuh kesadaran kadang dengan sengaja melarutkan pikiran yang tadinya kosong dalam pikiran negatif ini.

Mengapa?

Karena saya tau, pikiran negatif itu pasti ada, hilang semangat dan jenuh itu pasti ada.

Terus?

Karena itu saya ingin mencoba menerimanya, menikmati ketika datang momen-momen seperti itu, momen yang melarutkan sisi-sisi sensitif (selama tidak berlebihan tentunya).  Membiarkan mood menjadi mellow dengan sengaja.

Sampai puas, sampai lega.

Hingga nanti sampai pada suatu titik.  Dan muncul pemikiran lain.

'ngapain?'

'kenapa terus-terusan?'

'tidak ada manfaatnya?'

Kemudian saya biarkan pikiran-pikiran itu jenuh sendiri.  Pemikiran untuk merasa bosan dan jenuh akan bosan dan jenuh pada akhirnya.  Hingga akan mencari jalan sendiri, pemikiran sendiri untuk keluar dari pemikiran itu.  Karena pikiran yang datang tidak tau darimana itu akan keluar tidak tau darimana.  Biarkan pertanyaan itu mempertanyakan dirinya sendiri.  Kemudia sadar, kalau jawaban itu tidak bisa dituntut, apalagi dipaksakan.  Tapi kadang hanya perlu dibiarkan untuk berproses, mengikuti struktur, kemauannya, setelah dia memahami apa yang dimaunya.

Dan saya, merasa tidak punya hak untuk membuat penjara.
Apalagi dalam dunia yang begitu membingungkannya.

Adapun apa yang saya rasakan menurut Jean Paul Sartre, adalah sesuatu yang bersifat intensional dan tidak dapat dipisahkan di dunia dimana kesadaran terarah begitu saja tanpa dikehendaki.

Kesadaran itu sendiri, adalah kekosongan.

Alasan Sartre sendiri adalah karena kesadaran adalah kesadaran diri.  Kesadaran bisa melepaskan dirinya dari objek-objek sehingga menyadari bahwa dirinya bukan objek-objek tersebut.  Kedua adalah kekosongan, karena dunia seluruhnya berada di luar dirinya.

Meskipun teori nya masih panjang. Dari sepenggal teori Sartre tersebut dapat di-iya-kan dengan momen-momen yang tiba-tiba muncul, terjadi begitu saja hingga pada sebuah kesimpulan yang mentok, kosong.

Kosong.

Tambah bingung?
Pasti.  Seperti dalam menjalani hidup, banyak hal yang membuat bingung, di luar nalar, di luar kehendak bahkan di luar kesadaran?

Tapi kadang-kadang saking bingungnya hanya bisa pasrah.

Lantas terlintas, jikalau intinya adalah bukan kosong, ataupun kosong.
Mengapa harus memilih sedih, daripada tidak sedih.

Toh intinya sama, sama-sama bingung.  Mungkin lebih baik bingung yang dinikmati, daripada bingung yang disesali.

Selamat hidup! Dan jangan lupa menikmatinya.