Seperti nyala lilin dalam
malam yang gelap dan dingin
Maka ia biarkan dirinya
kedinginan
Dan mendekapnya agar
nyalanya tak jadi beku
Ia mencintai kelopak
mawar yang merekah bersinar mekar
Namun tak pernah sampai
hati memetiknya
Apalagi membawanya pulang
untuk menemani sepinya
Ia busur panah,
Yang akan melepaskan anak
panahnya melesat jauh
Sedang ia diam, tak
bergerak di tempat
Namun lengkung senyumnya
tak pernah berbalik arah
Ia yang mendoakan
kebahagian kecilnya diam diam
Dari jauh, diam diam tak
perlu diketahui
Telah cukuplah baginya bahagianya
Telah cukuplah baginya tanpa
apa apa
14 September 2012. Pontianak, Asrama tengah lapangan
diantara hujan kembang api
diantara hujan kembang api
*terinspirasi dari kisah seorang teman :)
No comments:
Post a Comment