Kuteteskan mataku dalam
air di matamu
Tenggelam dalam menggapai
udara
Sesak
Berjalan menengadah
seperti pejuang
Walau hati sudah kalah
dan raga tlah lelah
Semoga mati semoga mati
Semoga mati lebih baik
Daripada hancur berkeping
Merangkak dalam peluru
berdesing
Malam ini aku ingin jadi
mereka
Yang tidur tenang tanpa
pikiran
Tapi apalah artinya
Aku ingin terkubur dalam
pahitnya
Merasa getir getirnya
Menantang gelisah
memperkara gulana
Tidak ada sedih yang
mampu menyaingi kesedihan
Ia yang tak mampu lagi
menumpahkan airmata
Namun sesak,
menelanjangimu hingga ke akar dada
Aku penantang maut
Seketika hidup meskipun tanpa
rasa
Menerjang sepi merekakan
sunyi
Tapi kupejamkan mata
Dan akan kucoba hingga
nanti menikmati hampa
Hatiku berkata lama lama
terbiasa juga
Pontianak, 14 September 2012
No comments:
Post a Comment