*lemukutan island
Tidak pernah ada
yang mudah dalam mencintaimu. Pun tidak
juga menjadi mudah ketika aku harus meninggalkanmu. Sedikit demi sedikit. Mencintaimu adalah ketegaan terbesar bagi
diriku sendiri. Begitu pula dengan
meninggalkanmu. Menjejakkan langkah
dalam realita selangkah demi selangkah masih menyisakan nafas yang sesak dan
batin yang takut menjejak. Kamu akan
selalu menjadi lubang yang terus menerus kugali untuk kuburku sendiri. Cintamu adalah satu satunya bahasa yang mampu
ku baca ketika logika hanya bolak balik melakukan permainan rasa. Pemahaman adalah kata yang mustahil ketika
cinta hanya datang. Dan kita hanya terdiam.
Menikmatinya. Ketika waktunya
pergi. Maka hanya masalah waktu ketika aku
atau kamu yang beranjak menyerah terlebih dahulu. Untuk bergegas pergi ke arahnya selanjutnya…
Untuk kemudian saling melupakan… Atau berusaha saling meninggalkan.
No comments:
Post a Comment