picture from here
ketika angin lembut mengalun manja
aku lupa dan bersenandung bicara
kau menjerit diam
tatapanmu sedingin air yang membasuhku subuh buta
ketika embun baru saja jatuh
dan kegelapan berkonspirasi membekukan
tiba tiba saja tempat aku bersandar itu
bertransformasi jadi pekik memekakkan
kututup telinga tapi tak menutup apa apa
luruh
gemuruh
di tengah hari siang bolong
aku jatuh
beku
mati rasa
dan aku,
pada akhirnya
tunduk pada sakit
menyerah
pada kalah
kau menang,
kau menang
No comments:
Post a Comment