Seorang teman dekat pernah bercanda beberapa hari yang lalu, "jangan posting-posting stori tentang buku terus lah, nanti dapet cowoknya susah, gak usah keliatan terlalu pinter. Lagian, orang pinter juga ga pernah pamer-pamer kan dia pinter haha". Untung yang ngomong temen yang udah tau lah becandanya gimana, kalau orang yang gak dekat ngomong gini sudah pasti tak omelin atau langsung diblock karena aku adalah orang yang sebenarnya malas basa basi berdebat buat orang-orang yang enggak terlalu sefrekuensi. haha.
Tapi celetukan doi jadi bikin mikir, apa iya image baca buku adalah yang pinter jadi bikin orang takut. Sungguhlah berlebihan. Padahal tidak semua buku juga menandakan orang yang berpikir (dengan benar sesuai dengan kaidah dan teori). Buku cuma jembatan, cermin dan refleksi dari apa apa yang ingin kita ketahui. Atau sekedar, bersenang-senang.
Dari dulu, buku selalu aku anggap sebagai teman. Teman gabut, teman buat 'tenggelam' dalam 'dunia' yang lain, dunia yang berisi pemikiran-pemikiran orang lain, karya fiksi, maupun imajiner. Sebagai makhluk sosial yang berkomunikasi dengan orang lain. Aku mungkin termasuk orang dengan suasana hati yang cepat berubah jika tidak bertemu dengan orang yang se'frekuensi', juga mungkin karena aku adalah orang yang suka damai dan cenderung menghindari 'konflik perdebatan langsung', kecuali dengan orang-orang dekat saja. Aku merasa tidak semua orang benar-benar memahami kita, dan tidak seharusnya juga meletakkan seluruh suasana hati kepada respon orang lain. Karena itu, buku selalu menjadi teman yang bisa diandalkan, teman yang bisa mengajakku berpikir dan fokus satu per satu, teman yang tidak langsung 'nyamber' dan mungkin tiba-tiba hilang saat dibutuhkan. Buku menjadi tempatku memperbaiki suasana hati yang sering gak karuan. Apalagi ketika pandemi seperti sekarang, buku dan film jadi tempat rekreasi buat rileks dan mengajak jalan-jalan pikiran. Memberikan inspirasi baru, memberikan mimpi-mimpi baru.
Sayangnya, karena sudah mau pulang ke Pontianak, kita batasi dulu ya beli buku fisik- sekarang beralih ke ebook karena capek angkut-angkut barang sendiri ke cargo!! haha.
Selamat hari buku nasional! Terimakasih buat kehadiran buku-buku bagus yang selalu menginspirasi, dan buku buku yang selalu bisa menenangkan sekaligus menyibukkan ketika kepala lagi penuh dengan pikiran-pikiran yang tidak jelas. Untuk selalu ada di saat sepi dan sulit, dan bingung, dan galau dan senggang. Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, yang kemudian selalu melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru.
Pahlawan93, 17 Mei 2020.
No comments:
Post a Comment