perihal sabar, kukira gak ada yang dilahirkan dengan kesabaran penuh. mungkin energi yang terkuras dan habis, dan dialokasikan ke hal hal yang pasti pasti saja. seperti orang yang tak sabar mengantre atau nada yang selalu ngegas kalau ditanya pas lagi panas dan lapar- mengontrol diri, tingkah dan perilaku juga perlu ekstra tenaga.
seharian, tenaga harus diperhatikan jangan sampai kendor karena, ketika tenaga tak ada, maka bisa menyebabkan kontrol emosi jadi awur-awuran, tidak fokus, tidak berhati hati yang malah menyebabkan kerugian dan penyesalan ketika ada hal hal yang terjadi seharusnnya bisa diredam.
mungkin juga ada kaitannya dengan sebuah katanya penelitian kalau orang pintar itu sopan, karena mampu berpikir sedikit lebih panjang kalau dengan menahan emosi dan amarah dengan kesopanan-atau basa basi, bisa berguna pada jangka waktu yang sedikit lebih panjang. hal itu bisa diambil kesimpulan ketika pintar itu didefinisikan dengan kemampuan menahan diri untuk hal jangka pendek- demi kepentingan dan kebermanfaatan jangka yang lebih panjang. tapi bagaimana juga jika beberapa punya tujuan praktis untuk tidak menahan emosi agar supaya lingkungan jadi terbiasa dengan amarah yang meledak ledak dan pada akhirnya memaklumi dan menormalisasikan kebiasaan yang lebih nyaman dan mudah dilakukan.
kesabaran pada akhirnya akan menemukan kita, pada kerikil, pada batu sandungan, pada hati hati yang lebih waspada pada jalan yang membuat kita jatuh dan terjungkal. kesabaran- seperti halnya kedewasaan yang tak ada jalan pintas selain melalui jalan jalan yang sulit. pada akhirnya akan menemukan kita.
pada waktu yang tepat. dan semua hal adalah alasan yang tepat. untuk kita jadi orang, yang lebih baik- atau setidaknya belajar, dari hal hal yang telah lewat dan disesalkan.
No comments:
Post a Comment