rasanya aku masih ada di ruang kerjamu dengan lampu yang redup dan cahaya dari sisi jendela. menatapmu dan jatuh cinta satu lagi. menunggu kau melihatku dan tersenyum. berusaha menjelaskan dan mengartikan perasaan yang aku rasakan. janggal, tak nyaman, sekaligus penuh pertanyaan.
kau tak akan pernah memuaskan dahaga pada semua pertanyaan yang bercokol di kepalaku dengan tuntas. begitu pula sesopan apapun kata kata yang tak akan pernah membuatku memaklumi dan menerima. aku tidak akan pernah menerima semuanya.
waktu yang berulang dan kejemuan pada pertemuan yang membuatku alpa pada hal hal yang telah aku lewatkan, dan sisanya hanya penyesalan, yang seharusnya memang tidak disesali. hanya hampa dan kekosongan di depan, yang menarikku kembali pada pusaran.
kembali di sofa yang nyaman itu, tempatku menunggu kesibukanmu, dengan lagu yang kau putar yang selalu membuatku bosan, ide darimu yang tak pernah menarik minatku, diammu yang ternyata tak ada hal yang tak menjemukanku. konsep dirimu yang sebenarnya ide dan karanganku dari kepalaku sendiri. dan aku menatap gambar samurai keji dan menapaki dengan jari jariku berusaha mengingat ingat kemalangan diriku sendiri, untuk terlalu kehilangan diriku dalam magnet dan dengan rela memotong kepalaku, untuk memuaskan dahaga, di haus dalam kepalaku sendiri.
10/12
No comments:
Post a Comment