Hal hal yang dipikirkan. Bandung selalu memberikan aku perasaan yang janggal, mimpi mimpi yang aneh. Badan lagi tidak merasa begitu baik, tenggorakan masih terasa sakit dan udaranya dingin, mungkin tubuh sedang memproses bagaimana cara beradaptasi setelah dua hari yang lalu berterik-terik di pontianak, dan kini kembali ke kos dengan cuaca yang dingin dan sedikit merasa kesepian.
Sesungguhnya, aku tidak terlalu mempunyai banyak teman, tapi aku ingin, berada di antara teman-teman, diterima. Tapi entahlah, kembali ke pontianak membuatku kembali merasakan perasaan dikelilingi oleh orang-orang, teman-teman yang selalu ada, yang bisa aku andalkan, yang bisa aku ceritakan semua masalah, dan tempatku menceritakan semua masalah.
Kita semua memang butuh seseorang. Tidak peduli seberapa tangguh dan penolakan kita terhadap hal hal di luar sana yang membuat kita patah semangat, kita selalu membutuhkan seseorang, untuk berbagi, menceritakan semua hal hal kecil yang terjadi, seseorang yang kita percaya.
Terkadang teman datang, membuka diri, kemudian kita membuka diri kita pula, dan kita hanya terlupa begitu saja, untuk menjaganya, untuk saling memperhatikan, untuk selalu ada, menjadi suporter terbaik. Jadilah seorang teman yang baik seperti kau ingin diperlakukan oleh temanmu yang terbaik.
Momen-momen dalam hidup adalah hal yang memang patut disyukuri, sekecil apapun. Waktu bergulir dan kita akan semakin menyadari bahwa beberapa hal hanya akan datang sesekali dan tidak akan datang lagi. Beberapa kesempatan datang dan tidak akan datang lagi.
Rasa-rasanya, hidup memang akan semakin berat, dengan semakin bertambahnya kesadaran untuk hidup, dan akan bertambah pula usaha kita untuk menikmatinya, secepat hal hal yang hilang dan sudah tidak lagi bisa kita rasakan lagi. Mungkin, sesungguhnya, kita memang tidak pernah benar-benar sadar dan mengerti sampai pada saatnya semuanya hilang dan tidak lagi kembali
Bandung, 28 Juni 2018
No comments:
Post a Comment