Hari ini akhirnya kembali lagi ke Bandung. Disambut dengan hujan yang menyejukkan, untung kali ini sudah paham dan menyiapkan jaket yang tebal, menembus jalanan bandung dengan jalan kaki dan memesan gojek sebesar 16.000 dari bandara ke kos. Awalnya rasanya ingin langsung pakai taksi dan bersantai santai tapi mendadak ingin jalan kaki, meskipun membawa tas yang berat tapi memang sudah lama tidak berolahraga.
Bandung, aku selalu suka suasananya, entah kenapa. Beberapa teman mungkin lebih suka Jogja sehingga terngiang ngiang akan suasanya, katanya Bandung macet. Tapi buatku, sebuah kota adalah tempat dimana aku merasa nyaman, sekaligus merasa tidak-nyaman.
Di rumah, di tempat kita dibesarkan, dilahirkan adalah tempat yang nyaman, tempat kita sudah terbiasa, mengenal orang-orang dan teman yang selera humornya sudah mirip, kalimat-kalimat melucu sudah jadi inside jokes sehingga lebih mudah untuk membaur bahkan dengan orang baru. Selalu ada kesamaan dan akar yang bisa dihubungkan dan mutual friends yang bisa kita kenali apabila kita baru mengenal dan ngobrol dengan seseorang di sebuah kota kecil.
Tapi disini, hampir semuanya tidak aku kenal, sungguh jarang bertemu dengan orang yang sama dua kali di tempat yang sama, tidak seperti di Pontianak. Rutinitas juga menjadi sedikit berbeda karena begitu banyaknya orang, begitu banyaknya cabang jalan yang sering pula membuatku tersesat.
Merasakan perasaan kembali ke kost, menimbulkan semangat baru setelah dari tanggal 3 Juni-27 Juni berada di Pontianak, sekitar 25 hari kembali ke rumah. Tadinya setelah 6 bulan berada disini, aku juga merasakan kebosanan, stuck dan kurang termotivasi melakukan hal-hal yang lain dan berbeda. Tapi setelah kembali ke kampung halaman, bertemu teman teman lama dan orang-orang lain, rasanya juga sangat menginspirasi dan menyenangkan.
Memang, di dalam hidup, kadang aku merasa terlalu berkutat dengan masalah yang sampai penat, sumpek, dan tidak tahu mau melakukan apa, stuck, putus asa. Terlalu lama berada dalam situasi yang sama, rutinitas yang sama ternyata juga mematikan, karena membuat kreativitas jadi mati dan tak terinspirasi, untuk orang yang tidak terlalu menggilai traveling di semua kesempatan (dengan kadar yang berbeda) aku pikir berada di tempat yang berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama, dengan jeda ini benar-benar hal yang aku sukai. Berada di tempat yang berbeda, melakukan hal hal yang berbeda. Semoga beberapa tahun ke depan, aku akan mengingat apa yang aku tulis hari ini, dan mampu menghidupkan kembali nyala api inspirasi itu. Untuk terus hidup, untuk terus menantang diri sendiri, untuk terus mengejar mimpi dan terus belajar, serta semakin menikmati kehidupan di setiap lika likunya.
Godspeed.
Bandung, 27 Juni 2018
No comments:
Post a Comment