Entah mengapa, aku selalu menemukan diriku tertarik kepada hal-hal yang berhubungan dengan mimpi. Terutama, aku sering sekali bermimpi, pernah ada masa-masa dimana sekitar delapan bulan, aku bermimpi setiap hari dengan berbagai macam bentuk. Kadang, mimpi itu memberikan aku perasaan yang aneh, perasaan yang ganjil ketika bangun. Aku tidak tahu apakah hal itu berhubungan dengan situasi baru saja putus cinta atau apa, meskipun kadang aku tidak hanya bermimpi tentang pacar yang dulu. Tapi juga ada satu-dua mimpi yang ganjil tentang dia, seperti duduk di sebuah padang rumput hijau sambil berpegangan tangan dan berbicara tentang hari hari, terasa nyaman. Hal itu kadang membuatku terbangun di pagi harinya dan merasa sedih untuk tidak akan lagi menemukan orang yang seperti dia.
Mimpi, dari beberapa tulisan yang aku baca adalah simbol, hal hal yang lalu lalang di alam bawah sadar yang kadang muncul saat kita tertidur dan memberikan sinyal-sinyal akan realitas. Terkadang alam bawah sadar juga menunjukkan bagaimana kita sedang membutuhkan sesuatu, menginginkan sesuatu yang bahkan mungkin kita belum sadar apa yang kita mau.
Kemudian beberapa waktu yang lalu saya menonton tv serial baru, yaitu Reverie, yang merupakan sebuah cerita dimana ada perusahaan swasta yang mengembangkan realitas di dalam mimpi, dengan cara memasukkan ingatan-ingatan dan memori sehingga kejadian-kejadian itu akan benar-benar kita rasakan pada saat kita tertidur, yang kemudian akan dipasang sebuah program untuk membentuk mimpi yang ideal itu.
Hal tersebut jadi kacau ketika beberapa orang, menjadi terlalu nyaman di alam mimpi, dan kemudian tidak mau bangun lagi, terlalu menikmati rekayasa kejadian-kejadian yang ingin mereka ulang. Dalam hal ini, memori memori indah tentang seseorang, yang sudah tidak lagi ada.
Menjadi hal yang ajaib memang, sebuah mimpi akhirnya menjadi sebuah semesta alternatif, yang bisa memenuhi hasrat dan kebutuhan, diantara kegagalan dan ketidakpuasan kita terhadap dunia.
Beberapa momen langka dalam hidup, seperti jatuh cinta, bertemu seseorang yang benar-benar kau sukai, terkadang sulit untuk kau temui, sulit untuk didapatkan kembali. Untuk kemudian kita akan menyadari, betapa sesungguhnya kehidupan itu sangat rawan, kita tidak bisa benar-benar memastikan kita akan bahagia, atau menemukan momen yang benar-benar membuat kita bahagia. Kita juga bisa mengalami sebuah momen yang tidak terlupakan, kemudian kita kehilangan, lantas hidup-hidup kita selanjutnya bisa saja menjadi sangat membosankan dan hal yang membahagiakan itu menjadi hal yang terakhir yang kita alami.
Lantas, kemudian kita terjebak pada mimpi-mimpi, kenangan yang indah, memori-memori yang baik, yang membuat kita ingin mengkristalkannya, mencoba merekayasa momen hingga kita bisa merasakan hal hal yang membahagiakan yang pernah kita rasakan. Dan kemudian melupakan hal hal yang membosankan dan mengecewakan. Tapi kita tidak bisa.
Momen hanya untuk tercipta pada saat momen itu ada. Masa kini hanya bisa jadi masa kini. Dan sejauh-jauhnya jarak adalah masa lalu, karena dia tidak akan pernah terulang sama persis dan kembali. Tidak ada yang bisa diharapkan pula dalam masa lalu yang kembali di masa kini karena semua hal berubah, tidak ada yang pernah benar-benar sama lagi.
Betapa waktu menjadi berkah sekaligus kutukan. Mengajarkan manusia berkali kali untuk ikhlas, memberikan maaf, dan merahasiakan masa depan agar tidak berputus asa. Dan tentu, mencoba sungguh-sungguh untuk menghargai mahalnya hari dan momen saat ini yang tidak akan terulang lagi tepat sama.
Selamat menjalani kehidupan dan mimpi-mimpi.
No comments:
Post a Comment