Thursday, December 29, 2022
di penghujung
Wednesday, December 28, 2022
dejavu
Tuesday, December 27, 2022
senin
semuanya akan berubah
Friday, December 23, 2022
alice in borderland
Wednesday, December 14, 2022
alasan
di tiap percakapan
Friday, December 9, 2022
selesai
Wednesday, December 7, 2022
kesekian
Thursday, December 1, 2022
desember
mengakhiri november
Sunday, November 27, 2022
yang tercerai berai
dari kesunyian dan kehampaan yang panjang
Friday, November 25, 2022
kopi pahit jam 7 pagi
Wednesday, November 23, 2022
di langit
Sunday, November 20, 2022
pulang
kehilangan yang biasa
Friday, November 18, 2022
kotak pikiran
Wednesday, November 16, 2022
yang hilang, yang dicari cari
angan ingin
Monday, November 14, 2022
sedikit lebih lama lagi
yang terakhir kepada rindu
Saturday, November 12, 2022
tentang sabtu
kebingungan tanpa arah
Friday, November 11, 2022
11/11
oleh kata kata hari ini
ujaran kebencian
penuh amarah
Wednesday, November 9, 2022
cara cara kehilangan
Tuesday, November 8, 2022
candu melankolia
Monday, November 7, 2022
di liang harapan
Sunday, November 6, 2022
setiap minggu
Saturday, November 5, 2022
Sabtu di Mimpi
Friday, November 4, 2022
ketiga
Thursday, November 3, 2022
rumah kedua
Wednesday, November 2, 2022
satu hari, satu kali lagi #poem
Monday, September 26, 2022
Perjalanan Cari Makan #pontianakfood
Thursday, September 15, 2022
i want to die but i want to eat tteokpokki #bookreview
15/09/2022
Tuesday, September 13, 2022
My Unfamiliar Family (2022) #reviewdrakor
Wednesday, August 31, 2022
mencuri raden saleh #moviereview
I always like spy, heist, or manipulative twist movies, playing with perspectives. So, watching this, even there's some part of it that feels like i want to do something else. But most of all its good. I like watching good Indonesian movies because the vibes, the background, the room setting was like around the corner.
Tuesday, August 23, 2022
maybe we dont need to seek for love
Its a quote from einzelganger, who quote Rumi "taking the path of love, is a matter of letting go rather than obtaining something". It just hit me, like all this time I always blame my self for my failed relationship, the anxiety to be worth enough to be loved by someone, to be with someone, to make someone stay long enough to the serious commitment. At first its just flowing like the water that at some points it finally drained me, why i cant make it.
but deep in my heart, i know i always surrounded with the love i seek for myself, from family, friends, coworker, the kind of love i always ignoring because i only want the special one, and search for it everywhere yet i never found it. maybe i just need that simple, everyday love that looks very shallow and like it doesnt matter, but consistent and stubborn to show up everyday. maybe i need more patience, like i never had before.
its the heartbreak and more heartbreak that teaching me more about loving my self, its dissapointment and another disappointment that finally teach me to stop depending on other's love, but start creating it for yourself.
the little bit of happiness when your friends call tell they need you to be with him. as an introvert, it may makes me calm to know that i have some impact for people's live and they need me to be with them. sometimes its as simple and as happier as it is.
atau kayak sound reels IG yang lagi sering lewat itu "kalau hari hari mu tidak berwarna, jangan sedih, warnai sendiri" lol :)
Monday, July 25, 2022
pada akhirnya
akhirnya semua selesai. tetap sakit bagaimanapun caranya. baik baik atau dengan kejam. tidak ada yang menyenangkan dalam berpisah. apalagi menghentikan perasaan yang begitu besar sejak pertama.
tapi takdir sudah berulang kali mencoba menjelaskan semua yang tak bisa. hati kecil juga sudah membocorkan rahasianya. hanya dada yang terlalu besar menampung tabah dan kepala yang sekeras batu.
akhirnya nasib harus ditanggung dan neraka tetap harus dijalani hari demi hari.
pada akhirnya semuanya tiada, dan penyesalan hanya jadi tangis yang menanggung harapan besarnya sendiri. semua kesalahan yang pada akhirnya menemukan karmanya sendiri. semua sadar dan kembali seperti kali pertama, hanya lebih luka luka.
selalu ada resiko untuk jatuh pada tiap lompatan iman dan harapan mencapai kebahagiaan yang sedetik saja itu. mampukah kau menanggungnya? dan mengulanginya lagi dari awal tiap kali ia jatuh. sebagai orang yang baru. tidak lebih kuat, hanya lebih tabah, hanya lebih pernah menanggung, semua tangis dan derita.
pada akhirnya, tidak ada yang pernah benar benar bisa dilakukan lagi.
hanya selamat tinggal, dan terima kasih untuk pernah ada.
untuk pernah jadi nyala sebentar. dalam malam yang begitu gelap itu.
25/07/2022
Saturday, July 23, 2022
memulai kembali
permulaan selalu lebih sulit, apalagi mengganti rutinitas. hal yang kita lakukan setiap hari selama kurang lebih dari setahun, kadang terasa menjadi bagian dari jati diri kita. perasaan familiar, nyaman dan tenang jadi hilang, berganti kecemasan, apakah kebiasaan baru ini mampu membuat kita sama seperti dulu.
tapi ternyata jawabannya terletak pada ternyata apa yang terjadi (dahulu) bukanlah yang terbaik, jadi kita memang harus menggantinya dengan yang lebih baru: update, istilahnya. menyesuaikan kondisi, kebutuhan, kemauan dan dunia yang berubah. memang tak nyaman dan tak seperti dulu. tanpa perubahan dan keluar dari zona aman nyaman, kita tak akan pernah tau bahwa masih ada harapan untuk setiap kehilangan.
sebagai 'manusia' bohong kalau tak punya perasaan, keinginan yang menggebu gebu, hal hal yang ingin dimiliki. perasaan yang kadang membuat kita berjalan lebih jauh, tapi kadang juga menjadi sumber kesedihan, alasan kita menangis dan meratap.
yang membedakannya pada akhirnya bagaimana cara kita merespons dan memperlakukan perasaan perasaan itu. bagaimana kita menghadapi yang harusnya dihadapi dengan tegar, dengan perhitungan dan logika, tentang pada akhirnya kita harus tetap berjalan ke depan, melewati hari dengan baik. dengan 'aturan, etika, common sense' dan kebiasaan kebiasaan normal lainnya. pada akhirnya agar kita tidak terganggu dengan anomali anomali yang buat cara kita menjalani hidup jadi terganggu.
pada akhirnya, kita ingin hidup yang tenang, nyaman, aman, tetap ada tantangan dan maju tahap demi tahap untuk membuatnya seru, tapi juga tak lantas mengganggu dan menghambat. pada akhirnya, keputusan keputusan kecil akan dibuat setiap hari dari pengalaman pengalaman yang sudah sudah, harus bisa terus mengambil pelajaran dari yang lalu agar tak lagi habis waktu mengulangi kesalahan yang sama.
terus memelihara pikiran yang baik, positif, manifestasi yang baik, berusaha mengucapkan yang baik, melakukan yang baik. kadang gagal dan salah, tapi setiap hari, berusaha sedikit menjadi manusia yang lebih baik.
23/07/2022
Wednesday, July 20, 2022
pada hari ini
pernah nggak sih, menyepelekan suatu masalah dengan alasan cuma hidup sekali dan merasakan semuanya tapi tanpa sadar itu udah berlarut larut dan jadi susah buat memperbaikinya lagi. karena dari awal kamu udah kasi celah buat toleransi hal hal yang seharusnya nggak ditoleransi. hidup sudah sulit, dan kadang tantangan menambahkan bumbu bumbu membuatnya jadi lebih menarik. padahal ternyata masalahnya tidak sesulit itu. perasaan seperti kapas yang mengambang di udara, akan jadi terlalu berat bila terus ditambahkan dan menampung air jika terus ditumpahkan, tapi akan jadi ringan kembali kalau udah berani melepas apa yang ditampung terus itu.
mungkin kita harus terus hidup dengan mengikhlaskan segala sesuatu, agar ia jadi lebih ringan. perasaan seperti kapas yang tak tahu kapan akan tertumpah dan rela jika semuanya hilang karena memang bukan milik kita dari awal.
ikhlas adalah mata pelajaran yang tak habis habis. pada hari ini, kita mulai belajar lagi dari awal.
20/07/2022
Sunday, July 17, 2022
hari hari membingungkan
bagaimanakah caranya menemukan jalan keluar dari hari yang menjemukan. masa lampau penuh dengan hati yang berapi api dan berkobar. kemudian dalam satu hela nafas, semua itu hilang dan lenyap. menyisakan kehampaan. hari mulai bergulir dan mati rasa. bagaimana caranya hidup kembali? bagaimana caranya menemukan nyawa yang hilang dalam masa lalu, dalam hal hal yang tidak mampu kita miliki kembali. bagaimana kita mengembalikan api dalam kegelisahan kegelisahan tak tentu dan masa depan yang tak pasti namun hari ini jadi terasa jauh lebih membosankan?
kita terikat pada waktu, pada manusia, rutinitas, pada dopamin dopamin yang kita konsumsi setiap hari, tidak lagi bisa lepas. kehilangankah makna pada hidup jika semuanya tiada dan berganti. bagaimanakah caranya melepas adiksi sekaligus memberikan makna lagi pada hari hari yang biasa.
harapan terlalu digantungkan pada masa yang tidak ada, keyakinan setipis benang yang mudah putus dan terombang ambing tanpa tau direkatkan pada apa. setipis itu kah kepercayaan pada hidup dan takdir yang sungguh misteri. masih dianggap tak nyata kah tanda tanda merah darah yang bilang kalau pada akhirnya, kau sendirilah yang terkelabui, pada harapan, pada hidup.
suaramu terlalu lantang untuk akhirnya kau dengar sendiri bahwa kau sudah salah terlalu jauh. tapi pada akhirnya kau menikmati semua kesalahan dan tak mau pergi. sudah tuli dan batu kah hati yang patah berkali kali itu? apakah racun, yang ingin kau teguk lagi hari ini sebagai pemuas dahaga dan sepimu itu?
17/7/22
Sunday, July 10, 2022
hari hari minggu
atau kalau tidak bisa dibilang kewarasan, adalah kebahagian kebahagiaan kecil yang menyelamatkan hari hari bermuram durja: fokus pada hal kecil yang bisa dikontrol dan dilakukan. menulis, membaca, minum kopi susu aren dan fudgy brownies favorit, nonton netflix, dan ternyata hari hari jadi baik baik saja.
beberapa hal bisa bikin trigger perasaan jadi kacau, mood jadi bete, butuh kesadaran buat sadar dan mendeteksi, sebelum semuanya kehilangan kendali dan jadi merusak hari. hal hal kecil yang menyenangkan, perasaan perasaan kecil yang kita pelihara.
selamat hari minggu, jangan lupa berbahagia.
Friday, July 8, 2022
oceans and engines
Fingers entwined and so were our minds crying,
Thursday, July 7, 2022
yang kita tak pernah benar benar tau
/apa yang pasti dalam hidup? katanya tua, sakit dan kematian. diantaranya adalah kita, yang menerka nerka ingin apa dan mengisi apa. kadang udah berusaha jumpalitan, dengan doa yang tak henti dirapal tiap malam, tak juga kecapaian, padahal mungkin orang lain dengan hal hal yang mirip, mendapatkannya dengan begitu mudah. kita gagal. kemudian kita menerka-nerka, apa yang salah dengan diri kita. Berusaha mengevaluasi, memperbaiki agar nanti tak gagal lagi setelah usaha dan doa yang begitu rupa. Tapi tidak juga.
sampai dimanakah batas kesabaran dan usaha manusia, untuk mencoba-coba dan tak jadi gila. atau harapan dan pikiran yang terlalu kemana-mana sampai lupa kalau hidup ini cuma lewat saja, dan tak ada yang pernah benar benar jadi punya kita.
berani melepas, setelah mengupayakan, berani mengikhlaskan, setelah mencoba dan memberi kesempatan. mungkin bukan jalannya, mungkin bukan saatnya, mungkin telah diberikan jalan untuk mencoba yang lain.
kita tak pernah benar benar tau, adalah celaka, atau malah beruntung. untuk terus menyalakan harapan-atau delusi kalau mungkin, bisa saja hidup ini indah lewat susunan perspektif yang kita tau-tau saja, disusun dengan kalimat kalimat positif penyemangat kegagalan. mungkin kita bisa coba, memilih-milih lagi, apa yang ingin kita tau, apa yang bisa membuat kita waras- dan tenang, dalam ketidaktauan itu.
diantaranya, yang tersisa adalah menunggu. kadang terasa begitu lambat, kadang terasa begitu cepat. kadang menunggu membuat kita putus asa dan ingin menyerah saja. kadang rasanya penungguan itu tidak sepadan dengan apa yang akan didapatkan. kadang rasanya lama menunggu sampai kita ternyata tidak benar benar menginginkan dan membutuhkannya lagi.
tapi aku membaca sebuah medium hari ini, tulisan yang indah yang menguraikan dan menceritakan tentang, ternyata menunggu itu menyenangkan, tentang menahan keinginan, tentang bersabar- untuk hal hal yang bisa kita kendalikan dan lakukan, dan yang tidak. karena kita tak pernah benar benar tau, buah penantian itu. yang kita tau hanya upaya kita melakukan apa yang kita bisa. semampunya.
07/07/2022
Sunday, June 19, 2022
Tujuh Detik Kebahagiaan
Dalam serial my liberation notes, Yeom Mi Jeong berkata, untuk menahan pintu dan melihat anak kecil yang berterima kasih, membuatnya bahagia selama tujuh detik. Ia hanya perlu tujuh detik kebahagiaan di satu hari itu, meskipun seharian itu ia merasa berat dan lelah. Tujuh detik kebahagiaan itu cukup, untuk membuatnya tetap bertahan, melanjutkan hidup.
Kupikir, tak ada juga orang yang berbahagia setiap hari, menjalani hari dengan selalu positif. Selalu akan ada hari hari berat yang datang yang buat dada rasanya begitu sesak, dan airmata dengan mudahnya tumpah. Air mata yang telah ditabung berhari hari karena kekecewaan yang ditelan pelan pelan. Perasaan negatif juga kadang hanya mengintip, dan bertahan lama. Dalam bayang bayang malam hari, kala termenung atau tak bisa tidur. Perasaan ingin menyerah dan mengakhiri saja semuanya dengan cara yang paling gampang dan mudah. Kadang semua hal terjadi dengan begitu cepat, begitu keras menghantam sampai tak ada lagi waktu untuk bernafas. Berat.
Mungkin, kadang kita lupa, dengan tujuh detik kebahagiaan yang singkat itu, yang membuat kita merasa hari kita begitu buruk. Kadang kita melupakan, bahwa ternyata kita masih sempat merasakan kebahagiaan selama tujuh detik, yang bisa kita jadikan alasan yang bagus, untuk tetap bertahan.
Hari ini, tujuh detik kebahagiaan di tengah hari yang rasanya sedang berjalan dengan berat adalah melihat pelangi di langit yang begitu indah. Benar-benar terasa melegakan, membahagiakan, tujuh detik melihat langit, dan pelangi. Pelangi yang datang tepat di saat hati ini rasanya sedang kacau balau. Pelangi yang datang ketika rasanya tidak ada lagi keajaiban dan harapan, untuk besok. Untuk menyerah kalah akan keadaan yang selalu berjalan tak sesuai harapan dan rencana yang ada di kepala.
Tujuh detik kebahagiaan hari ini, sudah cukup rupanya, alasanku bertahan. Untuk bisa berbahagia dan mendapatkan penghiburan.
18.27 19-06-2022
Monday, May 23, 2022
cara berpisah dengan baik
bagaimanakah cara berpisah yang baik?
sebuah perpisahan yang telah direka berulang-ulang, dipikirkan, ditulis berhari hari untuk mendapatkan skenario yang paling baik. tetapi berpisah adalah berpisah.
ia tetap akan terasa menyakitkan, apakah itu ditinggalkan dengan pertemuan terakhir dalam pertempuran yang hebat, atau pergi begitu saja tanpa aba aba. bagaimanakah cara berpisah yang terbaik? apakah dalam kata kata hangat yang panjang dan berurai air mata, atau tekad yang kuat dalam sunyi dan pikiran yang bulat untuk pergi dan meninggalkan semuanya dengan dingin dan tanpa penjelasan.
bagaimanakah menghentikan takdir pertemuan dan menghentikan rindu yang kadang kadang menyesakkan dada, memaksa gelap menampilkan drama dan hari hari saat masih berbahagia.
apakah dengan hati yang telah menjadi dingin, padahal api masih menyala dan membara tiap kali kau lewat di pikiran dan ingatan.
mungkin masih kurang tekad yang kuat untuk menyelesaikan apa yang tak pernah dimulai, karena bagaimana cara mengakhiri apa yang tak pernah benar benar kita mulai?
atau hati yang terlalu lemah, terlalu senang bermain-main dengan harapan dan mimpi yang janggal dan aneh.
cara berpisah yang baik mungkin, ya kita berpisah saja. apapun caranya. bagaimanapun tak nyaman dan janggalnya. seperti kala pertama pertemuan, yang terjadi, mengalir begitu saja, di pelupuk mataku, ditutup di penghujung hariku. mungkin besok, kita akan sama sama lupa pernah ada.
23/05/22