Tuesday, September 24, 2024
Omni Loop (2024)
hiduplah untuk hal hal yang kecil
hiduplah untuk hal hal yang kecil. kucing pemarah menggemaskan yang menunggumu memberinya makan setiap hari. bangun tidur yang selalu berat tapi lagu lagu yang mengantarkanmu beberes yang menyenangkan hatimu. cahaya pagi yang menyilaukan, kopi yang entah bagaimana menyegarkan matamu. pesan dari teman yang menunggumu di kopishop terdekat, sekedar ingin lari dari pekerjaan atau menceritakan hal hal bodoh. bacaan yang menarik yang membuat hidupmu yang membosankan menjadi lebih menarik, drama korea yang membuatmu menangis tersedu sedu, padahal kau telah lupa kapan terakhir kau menangisi hidupmu itu.
hiduplah untuk hal hal yang kecil. pekerjaan yang menunggu. bos yang menuntut waktu dan perhatianmu, deadline yang datang setiap hari, tenggat laporan yang menunggumu tiap bulan, orang-orang yang menggantungkan pekerjaannya di pekerjaan yang kau lakukan, hal hal yang kau buat mudah untuk orang lain.
hiduplah untuk hal hal yang kecil. nasi goreng yang enak di kopishop kecil yang baru kau temukan beserta teman-temanmu. teman yang selalu mengabarkan dan tak sabar menceritakan harinya denganmu. teman yang mencarimu tiap ada kesempatan agar meramaikan meja.
hiduplah untuk hal hal kecil. senyuman yang tak bisa kutahan tiap kau mengirimiku pesan untuk bertemu denganmu satu kali lagi. hal hal yang mungkin tak akan pernah aku tau tentang semua yang ada di kepalamu, semua keputusanmu yang mungkin tidak akan pernah aku pahami. semua tanda tanya dan teka teki besar. atau entah aku yang sudah tau dan tak mau mengerti. selama masih ada kau di sekitar, semuanya terasa baik baik saja. pada ketidaktauan, pada ketidakpastian yang kau tawarkan dan harapan yang tidak pernah ingin kau berikan.
hidup untuk hal hal yang kecil. kebahagiaan kecil hari ini. pada besok yang belum diketahui dan jadi misteri. tapi hari ini, bertahan pada hal hal kecil dan menyenangkan itu. cukup. dan mungkin, besok kita sampai. dan semua harap dan keinginan itu, akhirnya tercapai.
137/366
untuk hari yang baru
Monday, September 16, 2024
yang tidak berharap, yang tidak kecewa
Wednesday, September 11, 2024
mimpi baru
Tuesday, September 10, 2024
yang tergenang, yang terkenang
pertemanan dan hal hal yang di luar dugaan
Sunday, September 8, 2024
hari yang baik, hari yang buruk
beberapa hari yang baik pernah begitu berkesan. sehingga kita jadi lapar, terus terusan menginginkannya terjadi kembali. beberapa hal jadi kita paksakan, memutar otak, agar hari hari itu kembali menghampiri kita. berpikir dari yang benar hingga curang, hanya untuk melepas rasa lapar, akan ingin mengulang kembali hari hari yang indah, hari hari yang gemilang.
kemudian meteor menabrak dan kesadaran pulih kembali. bangun dari mimpi mimpi yang terlalu manis, nyata, tapi tak akan lagi ada. ternyata hari hari baik itu datang sebagai berkah dan anugerah, bukan yang bisa kita tuntut. dan kita harus sehari demi sehari, belajar melepaskannya pergi.
bertemanlah dengan hari hari buruk yang biasa, sepi dan kesibukan yang kadang jadi begitu menjemukan dan tak menarik. bertahanlah dengan hari hari buruk. pada gilirannya, hari hari baik akan datang tanpa kita paksa, tanpa kita tuntut, tanpa kita duga.
ternyata percuma memaksakannya, percuma pula menahan, menarik dan mengurungnya untuk tetap tinggal. biarkan hari hari baik itu pergi, agar ia tetap jadi hari yang baik dan menyenangkan. sebagai fitrah, sebagai anugerah. kemudian bersabar dan bertahanlah. yakinlah kalau besok, ia akan datang lagi dengan bentuk bentuk yang lain. menyerahkannya pada kekuatan yang begitu besar, yang tak akan mungkin kita tolak.
kita hanya pengelana, sedang semua telah diatur semesta. mungkin bisa melakukan sebaik-baiknya, sewaras-warasnya. hasil akhir tak ada yang tahu akhirnya. tugas kita hanya menjalani hidup, di buruknya, di baiknya. di tengah-tengahnya ada doa yang akan selalu dipanjatkan, di sepertiga malam. berharap mampu bertahan, dan di sela pertahanan itu. semuanya dilancarkan, semuanya dikuatkan.
131/366
Saturday, September 7, 2024
mengisi kekosongan
selalu ada ruang untuk ketidakpuasan, ruang untuk berkembang. perasaan perasaan janggal yang menusuk perut. ingin jadi apa esok hari? mimpi mimpi apa lagi yang ingin dikejar? kesia-siaan apa lagi yang ingin dibuang dalam hidup? bagaimana lagi cara menemukan kebahagiaan pada hal hal kecil yang punya makna? bagaimana cara mengisi kekosongan kekosongan?
berdiskusi dengan beberapa teman mengenai gelombang kesepian dan kesedihan ini. ternyata memiliki segalanya juga tidak berarti tidak ada ruang kosong itu. punya rumah yang cukup ramai, pergaulan yang nampaknya tak pernah sepi, kesibukan kesibukan.
memang tiap orang punya kosong dan sepinya sendiri. tiap orang harus memetakan dan memahami dirinya sendiri untuk bisa beranjak dari ruangan gelap dan kosong itu. perasaan perasaan yang harus diisi. beberapa mungkin memilih untuk menjalaninya dengan mematikan rasa itu. dan melanjutkan hidup.
tampaknya beban terasa sedikit ringan jika sedang beruntung, menemukan orang yang bisa kita ajak berdiskusi tentang itu, orang yang telah mengenal diri kita dan memahami siapa diri kita, kira-kiranya. dan mendengarkan keluh kesah- dan jika beruntung, mengalami dan sedang berusaha mengatasi hal yang sama.
apalagi yang akan kita cari di hidup ini hari ini dan besok?
130/366
Friday, September 6, 2024
cinta dan kemungkinan kemungkinan
Thursday, September 5, 2024
hidup yang tenang, hidup yang menang
menikmati hidup, satu kali lagi. di satu kesempatan tambahan. mengulangi waktu dengan pemahaman tambahan tentang hal hal yang telah membenturkan kepala kita dengan begitu keras. kemudian kita melupakan semuanya, dan mulai dari awal lagi.
mulai menikmati duduk di taman kecil samping kamar itu sambil menerawang dan menikmati kekosongan, mulai menikmati kopi hitam tanpa gula, dan kopi kopi manis yang mulai membuat kepala nyeri. mulai berhenti berkomentar pada hal hal yang klise. mulai tak membutuhkan validasi pada argumen argumen kosong. mulai tak perduli pada omongan dan anggapan orang-orang yang tak berarti, sekedar lewat di hidup.
kemudian mulai mengapresiasi orang orang yang tertinggal. masih memilih untuk menetap dan menemani kita menjalani hari demi hari dengan sabar, dengan penuh upaya untuk memahami kita dan tak berusaha mengubah diri kita. orang-orang yang meluangkan waktunya dan mengapresiasi diri kita. orang-orang yang mau melihat siapa kita sebenarnya. mau mendengarkan cerita kita, mengerti keinginan keinginan sederhana, remeh temeh dan hal hal kecil.
orang orang yang melihat kita, apa yang kita lalui dan apa yang sedang kita jalani. dengan atau tidak kita katakan, mereka melihat sulitnya, senangnya, bingungnya, bodohnya, gamam dan bimbangnya. kemudian yang meluangkan waktu mendengarkan, memberikan kata kata yang terasa seperti pelukan.
beberapa takut jadi terlalu tua untuk banyak hal, tapi mungkin hidup baru dimulai, ketika kita benar benar mulai melihat, apa yang penting, apa yang punya arti, kita mulai sedikit paham tentang diri sendiri. mulai tak mendengarkan terlalu banyak dari luar, mulai mendengarkan diri sendiri, mulai melihat ke dalam, memperdalam pemahaman tentang diri sendiri. mulai menyaring apa apa yang mau kita tuju di hidup, apa apa saja yang menyenangkan dan ingin kita nikmati. kemudian memutus rantai apa saja yang memberatkan hidup, yang mengaburkan pandangan, yang membebani perasaan, yang membelenggu kita, membuat langkah terasa jadi lebih berat, membuat kesedihan berkali kali lipat.
mungkin kita memulai hidup, ketika keberanian itu akhirnya muncul dan memenangkan diri kita sendiri. bahwa tak akan ada yang benar benar perduli dan membuatmu bahagia, selain dirimu sendiri. bahwa semua orang hanya gema. dan kau selama ini hanya bercengkrama dengan dirimu sendiri.
yang lain hanya perpanjangan tangan, tentang bagaimana kau mencintai dirimu. orang-orang yang kau genggam saat ini, adalah dirimu, adalah bagaimana kau melihat dirimu dan mencintai dirimu.
hidup yang tenang, ternyata adalah hidup yang kau menangkan. dengan gagah berani, dengan mencintai dirimu sendiri, dan dunia akhirnya berputar, memutari porosmu.
128/366