Monday, January 15, 2024

How To Work With (almost) Everyone - Stanier #bookreview

Title : How to work with (almost) everyone (1/50)
Author : Michael Bungay Sanier
Rate : **** (4/5)
"Mudah dicerna, ringan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menyisipkan quotes-quotes gambaran bab, memberikan gambaran dan contoh-contoh kekinian di awal bab, mencantumkan referensi-referensi buku lainnya yang sejenis"


Memiliki pekerjaan, tentu kita tidak hanya menghadapi beban kerja, menghadap layar komputer saja. Tapi untuk mencapai tujuan-tujuan dari pekerjaan, terkadang kita juga butuh membina dan membangun relasi dengan orang lain. Mungkin efek dari relasi ini tidak serta merta akan kita tuai dalam jangka waktu dekat, tetapi ketika pekerjaan-pekerjaan kita mulai mencakup beberapa bidang. Kita akan selalu membutuhkan orang lain. Apalagi dalam persinggungan kepentingan yang sangat kompleks, pembinaan hubungan ini juga akhirnya akan menjadi tantangan, dimana kualitas hubungan di kantor, juga akan mempengaruhi kualitas hidup kita secara keseluruhan. Karena, mungkin kita menghabiskan waktu lebih banyak berkomunikasi dan berada di kantor daripada di rumah/di luaran sana. 

Hal itulah yang ingin dicapai dan dibahas dalam buku ini : apakah kita bisa menciptakan kemungkinan terbaik dari hubungan kerja yang kita lakukan? bagaimanakah cara mencapainya? tentu kita akan selalu menginginkan yang terbaik, dalam setiap aspek hidup kita, bahkan pada hubungan relasi kita dengan orang terburuk/ yang tidak cocok dan satu visi dengan kita pun, kita harap kita dapat berada di tempat yang paling oke. 

Meskipun sebagian besar masalah ini dikesampingkan, tentu masih ada upaya-upaya yang diharapkan untuk dapat bekerja sama dengan orang dengan kemungkinan 'terburuk' yang bisa kita dapatkan. Di dalam buku ini akan dijelaskan, beberapa poin inti percakapan yang dapat dilakukan dengan orang-orang yang menurut kita udah 'mentok' untuk berkomunikasi, kita juga mengharapkan rekonsiliasi dari hubungan-hubungan masa lalu yang buruk. Beberapa upaya yang disarankan dalam buku ini adalah menetapkan tujuan yang jelas yang ingin kita capai, mengajak berdiskusi mengenai bagaimana masing-masing pribadi dan perspektif, bagaimana dan apa yang harus kita lakukan di depan, juga apa saja pengalaman-pengalaman buruk yang kita lalui di masa lampau yang kita ingin, hal tersebut tidak terjadi kembali dalam hubungan kali ini. 

Juga tentang, bagaimanakah cara menghadapi masalah, ketika ada sesuatu hal yang krusial maupun hal yang buruk terjadi? kita dapat menggunakan skenario plan untuk dapat mengantisipasi jika terjadi (bahkan sudah dapat dipastikan) akan terjadi di masa depan. Dan apa yang diharapkan dari relasi kita tersebut untuk dapat mencapai tujuan kita bersama. 

Adapun 5 (lima) pertanyaaan 'Keystone Conversation' di buku ini adalah : 
1. The Amplify Question : Whats Your Best?
2. The Steady Question : What Are Your Practices and Preferences? 
3. The Good Date Question : What Can You Learn from Successful Past Relationships?
4. The Bad Date Question : What Can You Learn from Frustrating Past Relationships? 
5. The Repair Question : How Will You Fix It When Things Go Wrong?

Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mungkin dapat membantu kita memahami lawan bicara sedikit lebih baik, untuk dapat memahami dan risk management dari potensi-potensi konflik yang mungkin terjadi. Tentu konflik memang pada akhirnya tidak akan pernah dapat dihindarkan, tetapi bagaimana kita mengantisipasi hal tersebut menjadi terlalu menimbulkan efek yang buruk, tentu kita dapat melakukan upaya-upaya dan menciptakan ruang nyaman untuk bersama. 

Karena pada akhirnya, tidak ada manusia yang akan sama persis dengan diri kita, memiliki pikiran yang sama, tapi paling tidak, di situasi terburuk pun, kita mungkin dapat saling bernegosiasi dan sepakat untuk hidup bersama dengan nyaman. 

15/366

No comments:

Post a Comment