cuaca yang gerah
dan mata yang mengantuk
mengawali pagi dengan harap
kertas kertas menunggu dituliskan
seperti mengejek di pundak
dan warga yang sedang marah marah
menyambut di gerbang
aku hanyut dan tenggelam
pada penat dan angka angka
serta orang orang yang kutemui
setiap hari
kadang pulangku berkemas
ingin berbaring malas
dan menghabiskan waktu
dengan semu
menanti nanti kabar baik
yang kadang datang
kadang hanya pahit
di setiap tanggal satu
dan tengah bulan
kupanjatkan doa doa
semoga rejeki lancar mengalir
dan makan enak
diantara cemburu
dan keinginan keinginan liar
pergi jauh dan jadi kaya raya
semoga besok rejeki masih bisa dicari
dengan hati yang lapang
minimal tak lagi dimaki maki
kucoba kerjakan dengan sepenuh hati
melangkahkan kaki dengan payah dan malas
kenapa sulit sekali mencari motivasi
kenapa pula tak hidup dengan ongkang kaki
atau berharap pada senyum
di wajah yang manis penuh dusta
apakah kita pada akhirnya
benar benar mampu menikmati pekerjaan kita
sedang tunjangan belum cair
dan pekerjaan pekerjaan yang ekstra
dengan sedikit dengki
pada yang tak mampu berbuat apa apa
tapi mendapatkan yang sama
tiap pagi kurapelkan doa doa
semoga rejeki lancar saja
dan hidup tak bikin menangis
masih bisa punya tawa
dan teman dalam duka
sukanya nanti
kita tertawakan sama sama
11/366
No comments:
Post a Comment