Saturday, May 14, 2022

mencintai yang dilakukan

Dalam rapat-rapat, sudah dua kali aku menemukan rekan sejawat, yang menempuh master, juga seorang dosen magister,  yang ‘seperti’ meremehkan ilmu sosial, beranggapan bahwa ilmu administrasi, sosial politik, ‘hanya’ ilmu yang banyak berkata-kata, dan tak mampu memberikan kontribusi real.

Kadang aku memikirkan bagaimana satu ilmu dianggap lebih tak superior dibanding ilmu yang lainnya ketika yang aku tangkap adalah adanya rasa sedikit ‘minder’ dengan bidang keilmuan lain.

Tapi setelah beberapa rapat, aku selalu berusaha stand up dan membela bahwa ilmu ini juga penting, seperti kata profesorku dulu, kita juga punya keunggulan-keunggulan tertentu dari bidang lain.  Profesor lain juga pernah mengatakan, jangan pernah minder, kita semua mungkin tidak menguasai satu bidang spesifik, tetapi jangan lupa, apa yang membedakan satu orang lain dengan orang lainnya : Pengalaman.  Setiap orang memiliki timeline yang berbeda-beda, pengalaman hidup; sepaket dengan pelajaran yang berbeda.  Oleh karena itu diskusi tidak akan pernah mati gaya karena semua orang punya pengalaman, personal experience yang berbeda-beda dan kita selalu bisa mengambil pelajaran. 

Dalam Range- David Epstein yang baru aku baca di halaman 30an juga mengemukakan itu.  Bahwa kadang seorang master, yang memulai di usia muda dan melakukan 1000 jam, atau lebih, lebih unggul dalam mengembangkan naluri dan membaca struktur dan pola sehingga penyelesaian masalah lebih cepat karena mereka lebih cepat ‘mengenali’ tanda tanda yang berulang.  Tapi, ini juga menjadi poin yang tidak menjadi unggul ketika telah dikembangkan kemampuan artificial intelligence.  Ternyata, salah satu kelebihan manusia adalah mampu adaptif serta menggabungkan dan menyelaraskan gagasan yang baru. 

Orang-orang dengan keahlian spesifik juga lekat dengan pola yang kaku, yang familiar, yang jika suatu teori maupun pola yang dipegangnya runtuh, akan terkadang menjadi defensif karena akan menemukan hal berbeda yang akan meruntuhkan apa yang dipelajari bertahun-tahun.

Oleh karena itu, aku percaya, setiap orang punya keunggulannya masing-masing, dengan jalur yang berbeda, kita dapat bekerja keras mengembangkan dan selalu eksplor hal hal baru, atau kerjakanlah lebih banyak apa apa yang disukai dan memberinya variasi-variasi yang menyenangkan, mempertentangkan teori lama, mencetuskan ide ide baru yang tak melekat pada apa apa yang mudah dan tersedia begitu saja. 

Kita juga harus memiliki kecintaan pada apa apa yang kita lakukan untuk membuatnya lebih menyenangkan, bukankah, dengan tambahan rasa cinta, semuanya akan jadi lebih menyenangkan sekalipun ada masa-masa sulit yang harus kita lalui dalam menjalaninya?

sabtu, 14 mei 2022

No comments:

Post a Comment