Wednesday, November 21, 2018

November Reading List #2


11:11 - Fiersa Besari
Lelaki Harimau - Eka Kurniawan
Mereka Sibuk Menghitung Langkah Ayam - Rusdi Mathari
Menuju Merdeka 100% - Tan Malaka
Crazy Little Heaven - Mark Heyward
Madilog - Tan Malaka
Karena Cinta Kuat Seperti Maut - Adimas Imanuel
The Book Of Almost - Brian Khrisna
Kebijakan Multilateral dan Pembangunan Ekonomi Indonesia - Parjiana, dkk

Monday, November 19, 2018

mungkin cuma mimpi

kadang aku berharap ini cuma mimpi
yang datang sebentar dan menghilang
terbawa kabut dan gelap

kadang aku berharap ini cuma mimpi
dan yang tiap hari aku mimpikan
akhirnya hadir dan nyata

kadang aku berharap ini cuma mimpi
dan semua kesalahan
bisa aku mulai dari awal lagi

kadang aku berharap ini cuma mimpi
akan sungguh sungguh aku upayakan
untuk semua hal yang tidak akan lagi terjadi

kadang aku berharap ini cuma mimpi
biar hanya aku yang tahu
betapa sulit dan berat
mempertahankan yang tidak terjadi

kadang aku berharap ini cuma mimpi
dan kau,
akan hadir kembali
sama, seperti pertama kali

19/11/18


Thursday, November 15, 2018

Kelas Selasar Imaji Hari Ini





Apa yang lebih menyenangkan selain menemukan inspirasi? Menemukan diri kita di masa kecil yang masih ingin belajar, tapi terbentur akan banyak hal, siapa yang masih ingat akan masa lalu, kebaikan-kebaikan orang tua, guru, orang-orang yang kita temui yang masih kita kenang dan membuat kita ingin melakukan sesuatu yang lebih baik, bekerja lebih keras, tidak mudah patah semangat ketika bertemu hal-hal kecil?

Minggu, 11 November 2018 kemarin aku mengajar kelas literasi mengenai public speaking tentang pantun, puisi dan pidato.  Dalam kelompokku ada seorang murid bernama Najib, yang katanya masih TK, di pembagian kertas kami mendapatkan naskah pidato untuk dia bacakan, tetapi dia masih belum lancar membaca, jadi aku menuliskan pantun untuknya, 

ada sisir monyet berkaca,
ada kuda mirip keledai
rajin menulis rajin membaca
biar jadi anak yang pandai

pantun yang pelan-pelan ia eja dan baca ke depan kelas ini ternyata berkesan kepadanya, ia ingin membaca lebih banyak lagi, kata kata yang lebih sulit, kemudian pada saat kelas membaca, aku menemukan ia kesulitan membaca teks yang panjang, belum begitu mengingat beberapa huruf.  Terkadang masih lupa dan tidak lancar.

"aku mau membaca" katanya.

kemudian pada saat kelas bubar ia masih menghampiriku dan membawakan buku cerita lain tentang gajah yang melihat bintang-bintang melalui teropong.  Ia ingin tahu ceritanya katanya.  

lantas ia bercerita ia bercita-cita jadi polisi, awalnya kukira karena dia mengenal anggota keluarganya yang bekerja sebagai polisi.  Ia lalu bercerita dulu kalau jalan dengan ayahnya ia suka melihat polisi di jalan yang menggunakan seragam, ia suka melihatnya katanya.  Ia tidak tahu ayahnya bekerja apa, berangkat di siang hari, sesekali ia pula membantu ibunya di rumah.  Makanan favoritnya cumi, katanya, dulu ia pernah makan cumi dan merasa makanan itu enak sekali.

Kadang-kadang dalam kelas seperti ini, rasanya apa yang diajarkan, lebih banyak kembali pada hal hal yang mengajari kita lebih keras.

Untuk tidak mengalah pada kesempatan, memanfaatkan nasib yang sudah terhampar di hadapan dengan sebaik-baiknya, berjuang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, seperti kata Pram di salah satu bukunya.

Saturday, November 10, 2018

Mungkin Saja

“Sebentar lagi” katanya
hujan masih rintik rintik di luar
udara mulai dingin menusuk
menunggu tidak pernah asik
terutama, menunggu yang tidak kau tunggu

ia seperti obat
pahit, dan tidak kuinginkan
tapi setidaknya, memulihkan

di hadapnya, aku adalah matahari
yang dari jauh ia puja

karena aku tidak seperti yang biasa
karena rasa itu tidak pernah ada

mungkin aku tidak ingin sendirian
tidak sekarang 

kemudian dengan berbinar ia datang
membawa sebuket bunga
aku tersenyum
andai saja,
andai saja

kau adalah dia

mungkin aku akan baik baik saja
mungkin

10/11/18

Thursday, November 8, 2018

Untuk Cinta Yang Paling Pertama


Jika bisa kulukiskan
Cinta pertama
Adalah pagi yang merekah
Dan hati yang hangat
Perasaan yang masih tak karuan
Senja masih belum terbayang

Yang aku pikirkan kala itu
Hanya debar debar
Aku masih mengingatnya
Lagu ‘sempurna’ – andra
Kau nyanyikan di dekatku pada istirahat kelas
Diantara gitar dan suaramu yang malu malu

Sebagai orang yang tak pernah banyak bicara
Kau membuat temanku jatuh cinta
Setiap hari ia bercerita kepadaku
Bagaimana ia jatuh kepadamu
Aku tak pernah melihatmu
Di pojok belakang, tak pernah kelihatan

Celaka, diam diam mataku kini melihatmu
Jatuh pada setiap kata yang tidak kau ucap
Cerita ceritamu pada kala istirahat

Aku, yang kala itu hanya ingin mengenalmu
Karena telah terlalu banyak mendengar cerita
Jatuh hati diam diam

Dan apa yang bisa aku lakukan,
Ketika kau menyatakan
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku, akan selalu memujamu

Seperti lagu itu.
Aku tau
Kau begitu sempurna
Untuk cinta yang pertama

Yang masih suka aku ingat

*Kala itu Pontianak, 2009

Sunday, November 4, 2018

The Tragedy Of Commons, A Question Left For All Of Us #thoughts

The term comes from Garrett James Hardin (Science Paper, 1968) who warned of the dangers of overpopulation.  He called attention to 'the damage that innocent actions by individuals can inflict on the enviroment.  He also said  "We can never do merely one thing.  Any intrusion into nature has numerous effects, many of which are unpredictable".  For why its happened, Hardin blamed the welfare state because allowing the tragedy of the commons, he said that 'freedom in a commons brings ruin to all".  Even its debated by Radkau, Gover and Rackham that said Hardin have no notion about how commons actually work.

The problem we'll see here is about how people, government, or as Hardin said 'the innocent' would hurt the society, by doing something harm, destructive act, just because they dont know yet.  It comes through the complex problem of social system and behaviour that can make the motive of people doing something.  And left by the 'intellectuals' that cant make a bold move to save people, or do they really need or even worth saving?

As in public policy, to make the great of it, the best impact, effect and to affect, its not as easy as its seems.  When it comes to rule, or control the 'commons', it also conflicted with multiple layer that not only needed the one who have a great capability to see through, but also the good negotiator to see from all the different perspectives.  As Nugroho said in its Public Policy's book, the policy would never be the perfect formula, its a long process, tranformative proccess that must have a room for improvement.

Talk about the public policy and government's role at the middle of the society, its always challenging, as the better government needs not only effort by the government only, but also the consciousness from the society and private sector too, to aware, and make a collaborative strategy to have a synergy and try to have less 'damaged' impact to their own.  Finally, each of them must know that its not all about their only perspectives, but every public problem have multiple layer that each of them have their contribution too.

and like one of my favorite q.s 13:11 :

"Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves"

#publicpolicy #commonsgood #society #garretthardin #thetragedyofthecommons

Bandung, 3 November 2018

Friday, November 2, 2018

keresahan terbesar abad ini

/1/
ruangan ini senyap dan pekat
sebungkus mie yang sudah lama tak kumasak
aku tercenung pada jendela luar kamar kos
gelap, sepi
siapa yang masih terbangun pada jam segini
hampir pukul empat dini hari
suara toa mesjid sayup sayup terdengar
merapal doa doa yang tak kuhapal
barangkali mengingatkanku untuk terus ingat padaNya
tapi belum, masih belum datang waktunya
aku akhirnya menyeduh kopi, memasak mie
belum lagi usai mengakhiri hari

apa yang ada di pikiranmu kali ini?
masih berserakan kata andai di kepala
terlalu banyak
ruang kepala menjadi sibuk hilir mudik
berpura pura menjadi, berpura pura ada
tapi ketika kesempatan terakhir terjadi,
kau tergamam, dan waktu jadi aksesori yang terlewat begitu saja

orang orang yang terjaga dan tidak bisa tidur adalah
orang yang pernah patah hatinya,
dan pada jam jam dini hari
kenangan datang, melarangnya tertidur,
mencegahnya bermimpi hal yang baru lagi

"cukup aku saja"
bisiknya

hingga akhirnya aku duduk dan menuliskan sajak ini,
"baiklah, untuk pagi ini, akan kutemani kau sampai pagi"

...
3.37 a.m
2 November 2018

Thursday, November 1, 2018

November Booklist


1st November Booklist : 
1. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini - Marchella FP
2. Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro? - Sapardi Djoko Damono
3. Pemimpin Yang "Tuhan" - Emha Ainun Najib
4. Kebijakan Publik dan Pemerintahan Kolaboratif ; Isu - Isu Kontemporer - Editor Dr Agustinus Subarsono, M.Si., MA