Saturday, June 30, 2018

Ujaran Kebencian Untuk Yang Mengujarkan Kebencian #journal

Di dalam hidup, tidak semuanya berjalan manis, baik-baik saja, tidak semua hal bisa membuat kita senang atau biasa saja.  Beberapa kadang membuat resah, hati jadi tidak enak dan situasi jadi menakutkan, bahkan menjengkelkan. Dalam momen pilkada kali ini, rasanya jengah sekali melihat agama dijadikan komoditas, berbagai isu digoreng melalui broadcast-broadcast di grup whatsapp, yang menjengkelkan saya, kalau pikiran dan konten itu murni dari individu yang mengirimkannya, its okay, ini beberapa konten memang rasanya terlalu berlebihan, terlalu menimbulkan hal hal yang penuh aura negatif, menjelek-jelekkan personal atau keluarga seseorang cuma karena kisruh politik menurut saya sangat meresahkan.  Mungkin karena saya juga tidak memiliki kepribadian yang terlalu baik, hingga rasanya jengkel, jadi saya menamakan postingan ini, ujaran kebencian untuk yang melakukan ujaran kebencian. :)

Dalam kasus saya, ada orang yang melakukan ujaran kebencian tersebut, kalau ditemui di dunia nyata, rasanya sopan dan baik baik saja, tetapi begitu di grup, wah, teriakin orang kafi*, makan bab*, haram, dll. Share hal hal berbau kekerasan terus komentarnya, 'rasain, makanya jangan *****'. Seperti komentar seorang teman juga, mendadak jadi pakar ini dan itu, kemudian merasa perlu untuk menyatakan pendapatnya, pilihan politiknya dan cenderung menyampaikannya dengan ngotot serta rasa rasanya memang harus menang banget.  Sebagai orang yang sedikit membaca, tahu sedikit tentang hal hal berbau sosial dan psikologi, sebenarnya adalah wajar apabila seseorang melakukan hal tersebut, memiliki banyak motivasi di belakangnya, mungkin beliau juga memiliki sejarah panjang yang menyakitkan tentang permasalahan ini, jadi semuanya mungkin adalah hal yang wajar wajar saja diutarakan, dan grup whatsapp, sebagai salah satu media ekspresi beliau, menjadi wadah dan ajang bagi beliau untuk mengutarakan unek-uneknya, seperti saya di blog ini.  Saya juga tidak pernah menggubris grup whatsapp, tapi berada di grup memang perlu karena saya tidak terlalu dekat dengan orang-orang yang saya tahu nanti saya akan membutuhkan bantuan mereka untuk satu dan lain hal.

Mohon maaf pula karena postingan ini, seperti komentar @penyanyitoilet di twitter, sebenarnya mungkin juga adalah bentuk diskriminasi juga, meskipun setelah saya liat-liat katanya ujaran kebencian itu diatur jika seseorang tersebut menyerukan kebencian berdasarkan diskriminasi suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik serta menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis lewat media sosial yang bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah, juga menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat dengan memberikan like, dislike, love, retweet, atau comment di media sosial.  Tetapi saya harus introspeksi juga, seperti kata jokes jokes tentang SJW (Social Justice Warrior) yang mempersalahkan semua hal dan menariknya menjadi isu-isu besar, pick your battles, pilihlah pertempuranmu.  Pertempuran saya kali ini, adalah dengan mencoba menyampaikan pendapat tentang orang yang menyampaikan pendapat pula, karena, apalah artinya tesis tanpa atitesis, seperti apalah arti debat apabila tidak ada lawannya. Setidaknya, saya bisa memanfaatkan ini untuk melatih cara saya menulis dan menyampaikan sesuatu, dan bahan untuk jurnal yang saya niatkan untuk konsisten saya tulis ini yang akan memuat kejadian hari hari yang berlangsung di kehidupan saya yang biasa ini.

Terimakasih, semoga kita sibuk berbahagia sampai lupa untuk mengujarkan yang lainnya!
Jumat, 29 Juni 2018

Thursday, June 28, 2018

Hal Hal Yang Dipikirkan #journal


Hal hal yang dipikirkan.  Bandung selalu memberikan aku perasaan yang janggal, mimpi mimpi yang aneh.  Badan lagi tidak merasa begitu baik, tenggorakan masih terasa sakit dan udaranya dingin, mungkin tubuh sedang memproses bagaimana cara beradaptasi setelah dua hari yang lalu berterik-terik di pontianak, dan kini kembali ke kos dengan cuaca yang dingin dan sedikit merasa kesepian.

Sesungguhnya, aku tidak terlalu mempunyai banyak teman, tapi aku ingin, berada di antara teman-teman, diterima.  Tapi entahlah, kembali ke pontianak membuatku kembali merasakan perasaan dikelilingi oleh orang-orang, teman-teman yang selalu ada, yang bisa aku andalkan, yang bisa aku ceritakan semua masalah, dan tempatku menceritakan semua masalah.

Kita semua memang butuh seseorang.  Tidak peduli seberapa tangguh dan penolakan kita terhadap hal hal di luar sana yang membuat kita patah semangat, kita selalu membutuhkan seseorang, untuk berbagi, menceritakan semua hal hal kecil yang terjadi, seseorang yang kita percaya.  

Terkadang teman datang, membuka diri, kemudian kita membuka diri kita pula, dan kita hanya terlupa begitu saja, untuk menjaganya, untuk saling memperhatikan, untuk selalu ada, menjadi suporter terbaik.  Jadilah seorang teman yang baik seperti kau ingin diperlakukan oleh temanmu yang terbaik.  

Momen-momen dalam hidup adalah hal yang memang patut disyukuri, sekecil apapun.  Waktu bergulir dan kita akan semakin menyadari bahwa beberapa hal hanya akan datang sesekali dan tidak akan datang lagi.  Beberapa kesempatan datang dan tidak akan datang lagi.  

Rasa-rasanya, hidup memang akan semakin berat, dengan semakin bertambahnya kesadaran untuk hidup, dan akan bertambah pula usaha kita untuk menikmatinya, secepat hal hal yang hilang dan sudah tidak lagi bisa kita rasakan lagi.  Mungkin, sesungguhnya, kita memang tidak pernah benar-benar sadar dan mengerti sampai pada saatnya semuanya hilang dan tidak lagi kembali

Bandung, 28 Juni 2018

Wednesday, June 27, 2018

Jeruk Sambal Dan Hal Hal Berharga Yang Tidak Kita Sadari #journal


Sejak tinggal untuk bersekolah di Bandung, dan menjawab ketika ditanya darimana, 'Pontianak' orang-orang,-sebagian besar ibu ibu, segera menitip minta dibawakan jeruk sambal.  Usut punya usut, ternyata jeruk sambal, atau jeruk limau dengan nama latin Citrus amblycarpa ini termasuk salah satu anggota marga citrus yang menjadi jeruk khas pontianak.

Semenjak itu, aku jadi makin memperhatikan keberadaan jeruk sambal ini, yang biasanya tersedia di rumah, selalu ada stoknya di dapur, aku coba coba tambahkan di makanan berkuah, beh.  Kemudian ketika tenggorakan gatal, dikasih air hangat dan gula, uftt~ 

Aku jadi sadar, hal hal yang kita punya sekarang, keuntungan, hal-hal berharga yang kita rasakan setiap hari, selalu ada, kadang-kadang tidak kita sadari, semua hal berjalan melaju tanpa kita syukuri satu per satu, keluarga, teman, kesehatan, kehidupan, terkadang semua hal hal kecil yang kita dapatkan menjadi mudah hingga kita lupa, hingga harganya jadi turun, hingga tidak kita perhatikan.  Hal hal kecil yang tidak kecil itu memang melenakan, membuat kita alpa bersyukur, terkadang.

Karena itu kita kadang kita memang membutuhkan waktu, untuk terus berkontemplasi, merenung, memikirkan hal hal yang terjadi, memaknai hal hal kecil yang kita sadari ternyata adalah hal hal besar yang mungkin ada pula orang-orang yang tidak seberuntung kita untuk mendapatkan hal hal itu dengan mudah.  Terus bersyukur, teruslah memperhatikan, teruslah berbagi.

Bandung, 27 Juni 2018

Jeda Yang Dibutuhkan

Hari ini akhirnya kembali lagi ke Bandung.  Disambut dengan hujan yang menyejukkan, untung kali ini sudah paham dan menyiapkan jaket yang tebal, menembus jalanan bandung dengan jalan kaki dan memesan gojek sebesar 16.000 dari bandara ke kos.  Awalnya rasanya ingin langsung pakai taksi dan bersantai santai tapi mendadak ingin jalan kaki, meskipun membawa tas yang berat tapi memang sudah lama tidak berolahraga.

Bandung, aku selalu suka suasananya, entah kenapa.  Beberapa teman mungkin lebih suka Jogja sehingga terngiang ngiang akan suasanya, katanya Bandung macet.  Tapi buatku, sebuah kota adalah tempat dimana aku merasa nyaman, sekaligus merasa tidak-nyaman.

Di rumah, di tempat kita dibesarkan, dilahirkan adalah tempat yang nyaman, tempat kita sudah terbiasa, mengenal orang-orang dan teman yang selera humornya sudah mirip, kalimat-kalimat melucu sudah jadi inside jokes sehingga lebih mudah untuk membaur bahkan dengan orang baru. Selalu ada kesamaan dan akar yang bisa dihubungkan dan mutual friends yang bisa kita kenali apabila kita baru mengenal dan ngobrol dengan seseorang di sebuah kota kecil.

Tapi disini, hampir semuanya tidak aku kenal, sungguh jarang bertemu dengan orang yang sama dua kali di tempat yang sama, tidak seperti di Pontianak.  Rutinitas juga menjadi sedikit berbeda karena begitu banyaknya orang, begitu banyaknya cabang jalan yang sering pula membuatku tersesat.

Merasakan perasaan kembali ke kost, menimbulkan semangat baru setelah dari tanggal 3 Juni-27 Juni berada di Pontianak, sekitar 25 hari kembali ke rumah. Tadinya setelah 6 bulan berada disini, aku juga merasakan kebosanan, stuck dan kurang termotivasi melakukan hal-hal yang lain dan berbeda.  Tapi setelah kembali ke kampung halaman, bertemu teman teman lama dan orang-orang lain, rasanya juga sangat menginspirasi dan menyenangkan.

Memang, di dalam hidup, kadang aku merasa terlalu berkutat dengan masalah yang sampai penat, sumpek, dan tidak tahu mau melakukan apa, stuck, putus asa.  Terlalu lama berada dalam situasi yang sama, rutinitas yang sama ternyata juga mematikan, karena membuat kreativitas jadi mati dan tak terinspirasi, untuk orang yang tidak terlalu menggilai traveling di semua kesempatan (dengan kadar yang berbeda) aku pikir berada di tempat yang berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama, dengan jeda ini benar-benar hal yang aku sukai.  Berada di tempat yang berbeda, melakukan hal hal yang berbeda.  Semoga beberapa tahun ke depan, aku akan mengingat apa yang aku tulis hari ini, dan mampu menghidupkan kembali nyala api inspirasi itu.  Untuk terus hidup, untuk terus menantang diri sendiri, untuk terus mengejar mimpi dan terus belajar, serta semakin menikmati kehidupan di setiap lika likunya.

Godspeed.
Bandung, 27 Juni 2018

Tuesday, June 26, 2018

Steal Like An Artist - Austin Kleon #highlightreview


Akhirnya dari ambisi sekian buku berbahasa inggris yang dibaca ala ala skimming dan tidak benar-benar membaca keseluruhan isi buku, hanya bagian-bagian penting saja, buku ini jadi buku yang benar-benar dibaca sampai akhir, karena isinya ringan, banyak quote dan ilustrasi gemes.  Sempurna buat selingan bacaan yang memotivasi, buat semangat.  Beberapa highlight/note/quote yang saya suka:

"The manifesto is this: Draw the art you want to see, start the bussiness you want to run, play the music you want to hear, write the books you want to read, build the products you want to use-do the work you want to see done."

Motto: Practice, productive, procrastination: Have a lot of projects going on so you can bounce between them, keep all your passion in your life.

Do the hobby that makes you happy.

The not-so-secret-formula:
Step one : Do good work (make stuff everyday) Stuck . Fail. Get Better
Step two : Share it with people (put your stuff on the internet)

Another phase:
Step one : Wonder at something
Step two : Invite others to wonder with you.

"The internet can be more than just a resting place to publish your finished ideas- it can also be an incubator for ideas that arent fully formed, a birthing center for developing work that you haven't started yet"

"You dont have to share everything.  In fact, sometimes its much better if you dont.  Show just a little bit of what you'r working on"

"You are only going to be as good as the people you surround yourself with" The one who smarter, better than you, who are doing the really insteresting work"

"Keep a logbook, a little book in which you list the things you do everyday. Ask the question, what's the best thing that happened today?"

...
Monday, 25 June 2018

Saturday, June 23, 2018

Finding Another Reason #publicpolicytalks

Sometimes i wonder too why i continue to study, why i desired to know more about this subject.  I think as a civil servant, its very important to understand what we do, to know what are our power that we can use to protect the system, the society, and getting more welfare for as many people we can reach.  We cant denied there is so many dimensions and aspects will influence and maybe change our decision to do the job more, but at least, i really want to know how this things work, to look at my self and find a good reason to help people, with a long term plan, by building a good policy, good system.  Because as a civilian, sometimes i wonder why good things dont work, or the stability would turn into chaos.  At www.ox.ac.uk, they tell us about the foundation of policy making, that the policymakers who are not just skilled across a range of professional competencies, but also have a humane outlook and a moral compass. Foundations challenges you to think deeply to explore your own basic moral and political outlook, and reflect formally on the moral values and goals that do, and should, apply in public policy. 

The politics of policy making.  The abilitiy to think politically is a critical skill for effective action in government.  The politics of policymaking considers how actors and institutions shape outcomes in domestic and international politics.  Understanding and navigating these dynamics is essential for the advocacy for, design of, and implementation of successful policies.

Evidence and public policy.  How do policymakers know whether their policies meet their intended objectives? Can they improve the way policies are implemented? Given limited government budgets, these question are increasingly at the heart of public policy.  The aim of the evidence and public policy module is to provide you with an understanding of how policymakers gather, assess and use evidence in practice.  

Law and public policy.  Law provides a framework within which public policy is developed, shaped and implemented.  You will explore the ideas which underpin how legal systems work, and how law both constrains and can be used as a tool in the policy process.

By exploring the subjects, there is so many to learn, the multidimensional aspects of the policy, make us should read more and understand deeply before jumping into early conclusions.  Another aspects that makes me fall in love: how socials' is an art, there is no right or wrong, no black and white, its all the possibilty to reach the limit.  Its how we use the skills, and apply a good theory to the real world, to the people, by not losing the essence: do the job to getting more welfare, to people, to the environment, and to us, by a satisfaction of getting things done.

Pontianak, 23 June 2018

Friday, June 22, 2018

Memunculkan Kewarasan

Beberapa hal berjalan begitu cepat, seperti waktu, yang terasa terlalu cepat berlalu.  Tapi detik demi detik entah kenapa terasa berjalan lambat, seperti ada yang hilang, seperti ada sesuatu yang seharusnya ada, tapi sudah tidak ada lagi.

Lantas pikiran menjadi takut sendiri, berusaha mencari keramaian, agar kebisingan di kepala akhirnya akan mampu menutup pikiran-pikiran yang berseliweran.

Kewarasan lantas mulai mencari cari permukaan, dengan memikirkan hal hal yang sistematis, terstruktur, memiliki tujuan yang lebih besar.  Agar perasaan perasaan dikesampingkan, bukan agar tidak merasa, tapi agar ia menjadi bagian yang tidak dominan dan memenuhi celah celah kosong dalam dugaan dan khayal yang tidak akan jadi nyata.  Imajinasi tidak akan pernah mati, tetapi dalam kadar yang tepat, kewarasan harus mampu membawanya lebih dekat ke permukaan.

Sebagai manusia, kita harus mengatasi kelemahan-kelemahan kita sebagai manusia, citra manusia dengan standar standar yang menjadi ide yang terbentuk dalam lingkungan dan hal hal yang terjadi.  Mengesampingkan segala keinginan keinginan yang spontan, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan kekhawatiran-kekhawatiran yang sebenarnya tidak benar-benar menakutkan.

Jalan masih panjang, dan kita harus memutar, tidak melewati jalan utama yang dilalui oleh semua orang, jalan putar yang akan menghargai kegagalan kegagalan di masa lalu yang harus kita bayar dengan lebih memahami tentang bagaimana mencintai diri sendiri.  Jalan memutar tentang langkah langkah yang masih belum nampak berjejak, langkah panjang yang belum menapak.

Bahwa pada derita akhirnya akan diambil sebuah pelajaran, untuk menang dalam masalah yang akan muncul di depan.  Bahwa masih tersisa nyala api dan semangat yang tinggi, untuk menjalani kehidupan, untuk tidak menyerah kalah dan tunduk begitu saja pada nasib dan takdir yang ingin ditutunkan oleh masa lalu.  Untuk beranjak dan melangkah pada kekuatan-kekuatan karena telah lama kalah.  Kita sama sama berjuang, untuk membuka jalan kehidupan kita masing-masing, dan derita, bahagia, yang jadi teman perjalanan akan menjadi pelajaran dan pecutan untuk tetap maju ke depan.

Masalah yang datang, bertubi tubi adalah alasan mengapa kita bertambah kuat dan kebal, tahan banting untuk terus berjalan dan berupaya, malam malam panjang, sepi dan perenungan perenungan adalah cara kita berkontemplasi dan menemukan bahwa cinta ada dalam hati kita masing-masing, dan jalan menemukan diri sendiri adalah jalan untuk menuju harapan harapan itu kembali.

Sampai disini, di titik ini, dimana masa lalu baru saja lewat dan masa depan masih menjulang ke depan.  Terbersit perasaan, bahwa selama ini, kita akan selalu menjadi orang yang berjuang.

Pontianak, 22 Juni 2018

Semesta Kadang Memang Suka Bercanda

Hari ini aku tidak sengaja bertemu lagi denganmu, semesta memang suka bercanda.  Aku melihatmu di parkiran sedang melintas, dan tidak bisa menahan senyumku dan menyapa.

Aku tahu daerah ini memang wilayah kantormu tapi, bisa bisanya diantara semua waktu aku hanya melihatmu.

Dan, baru aku tahu cerita cerita tentang kebetulan itu sebenarnya bukanlah hal yang tidak masuk akal.

Hatiku yang tadinya sedang biasa biasa saja mendadak sedih, bagaimana kehadiranmu itu bisa membuatku tidak bisa menahan diriku untuk senang, sekaligus sedih karena sudah beberapa bulan ini, sebenarnya aku berupaya untuk menghapuskan bayanganmu dari pikiranku, tetapi tetap saja, aku tidak bisa membodohi diriku sendiri kalau rasa itu masih disana, melihatmu, hatiku berdegup kencang dan senyumanku tidak lagi bisa aku tahan.

Bagaimana bisa kau membuatku berbahagia sekaligus melukai? Sekedar berjalan beriringan saja membuat lidahku kembali jadi kelu dan tidak bisa lagi berkata kata. Aku membenci diriku saat bersamamu, karena aku tidak pernah bisa menahan diri.

Maka selanjutnya hanya awan gelap dan kesedihan.  Kebahagiaan kini hanya caraku untuk berpura pura selamat untuk bisa lari dari kehilangan.  Bagaimana bisa kau di sampingku tapi yang terbayang hanya semua kenangan?

Aku telah jauh berlari, mencoba melupakan, menyibukkan diri dengan pikiran pikiran agar kau bisa segera enyah dari kepala.  Tapi masih belum saja bisa.  Aku masih menemukan diriku, masih sama saja seperti yang dulu, mengagumi semua hal tentang dirimu. Ah, kau memang susah untuk dilupakan, tapi besok aku akan mencoba lagi, semoga saja aku masih bisa jatuh cinta dan kembali berbahagia.  Semoga.

Ptk, 22-06-18

tentang hari ini dan hal hal yang tidak bisa dimiliki

Kau masih saja menatapku seperti terjadi sesuatu, seperti, rasa itu masih ada disana.  Dan aku cuma bisa diam dan bingung, tidak lagi mampu berkata kata.  Aku yang selalu banyak bicara dengan orang lain dan ketika di hadapmu, hanya bisa diam, membisu, begitu takut untuk berbicara, karena sudah tidak lagi terpikirkan kata kata yang mampu mewakilkan apa yang rasa rasanya ada di kepala. Bahkan, kepalaku tidak bisa lagi mencerna momen yang mampu tercipta hari ini?

Orang orang bilang untuk menjalani hari ini, sepenuhnya, tanpa penyesalan, dan ketakutan ketakutan akan masa depan.  Tapi di hadapmu, aku tiba tiba merasa takut untuk menjalani masa depan, menjalani kehidupan kehidupan di depan.

Kadang aku berharap aku bisa membekukan waktu, dan tinggal disana selamanya, denganmu, dirimu pada hari ini.  Tidak perlu menghadapi beberapa saat setelahnya ketika kau kembali lagi menjadi dirimu yang dingin dan hanya sebatas chat-chat yang jarang kau buka itu, dan percakapan yang tidak pernah beranjak kemana-mana.

Denganmu, aku berubah gagu dan bisu.  Otak dan logikaku tumpul dan mendadak, semuanya jadi begitu bodoh dan gila, tidak seperti aku biasanya.  Dan semua upayaku yang selalu berhasil untuk orang lain, selalu gagal di hadapmu. Bagimana mungkin kau merubahku menjadi seseorang yang lain?

Kadang aku berharap kita bisa bercakap cakap dengan secangkir kopi hingga larut.  Tapi bagaimana mungkin ketika kau bahkan tak suka kopi dan tidur larut?  Bagaimana mungkin aku membicarakan hal hal yang aku suka ketika kau tidak menyukai sebagian besar hal hal tentangku?  Bagaimana mungkin aku menyukaimu sebegitu besar dan kau bahkan tidak tampak tertarik hanya untuk sekedar melanjutkan percakapan?

Terkadang aku bingung dengan diriku sendiri, bagaimana mungkin aku bisa bertahan selama ini, menggantungkan perasaan selama ini hanya untuk orang yang tidak benar benar memperhatikan dan ingin bersamaku? Bagaimana mungkin aku menaruh harapan pada orang yang sudah kehilangan harapan, untukku dan masa depan? Bagaimana logikaku bisa menerima orang yang tidak pernah benar-benar ada di hadapku untuk menjadi orang yang benar benar aku nantikan?

Diantara semuanya, kau adalah hal yang paling aku suka, sesuatu yang tidak akan pernah bisa aku miliki, sesuatu yang tidak akan pernah aku dapatkan, karena, kau tau, aku adalah seorang pemimpi yang keras kepala.  Tidak pernah mundur, untuk hal hal yang tidak masuk akal, karena aku adalah pemimpi, dan semua hal indah yang terjadi di kepalaku sudah cukup.  Karena aku menyukai hal hal yang mustahil, dan hidupku terlalu biasa-biasa saja untuk menyerah kalah pada hal hal yang menakjubkan, seperti semua hal tentangmu.  

Aku adalah orang yang terjebak pada putaran ilusi ilusi dan ide ide tentang keberadaanmu, yang berada di ambang batas kenangan dan ketidakmampuanku untuk memiliki, di ambang batas imajinasi dan ilusi, di ambang batas realitas dan mimpi-mimpi.  Maka momen momen sebentar yang surreal itu adalah tempatku berkontemplasi.

Denganmu, semua keresahan dan kata kata tumpah.  Denganmu, aku mampu menuliskan hal hal yang aku tidak tahu pernah ada.  Denganmu, aku mampu berjalan lebih jauh, menikmati kesendirian, mencari kesibukan yang mampu membunuh waktu waktu menjemukan, karenamu, aku keluar dari zona nyaman dan mencari hal hal yang tidak nyaman untuk membuat hatiku jadi kebal dan mati rasa.  Denganmu, aku belajar banyak hal dari mencinta tanpa mengharapkan apa apa selain cinta itu sendiri.

Denganmu, aku jadi tahu, bahwa hatiku, bukan lagi milikku sendiri.

21-06-18

Selamat, telah memenuhi ruang di kepalaku

Bagaimana mungkin kau menyukai sekaligus membenci seseorang? Bagaimana mungkin kau merasakan perhatian dari seseorang yang tidak pernah benar benar memperhatikan? Bagaimana kau mendapatkan jawaban dari seseorang yang tidak pernah bertanya?

Entahlah, sesekali perjumpaan hanya basa basi, tanpa hati? meski masih kurasakan juga sedikit-sedikit hatimu yang memperhatikan, tapi, apakah aku hanya bermimpi? aku tidak pernah benar benar tahu.  Aku tidak pernah benar-benar mengerti.

Kau hadir, sebagai film blockbuster yang membuat film-film kelas dua terasa biasa saja.  Kau hadir dengan sangat menakjubkan dan spektakuler, membuat rutinitas kehidupan menjadi begitu menjemukan.  Dimanakah kau letakkan takdirmu dalam jalur hidupku? Apakah sekedar meteor yang datang dan memporak-porandakan kemudian pergi ke tempat selanjutnya? akankah kau bertahan, berhenti dan membangun sebuah fase yang baru, sebuah semesta yang baru?

Selamat, telah memenuhi kepalaku dengan pikiran dan perasaan perasaan yang tidak pernah aku sangka ada disana sebelumnya.  Selamat, telah memunculkan perasaan kehilangan yang begitu pilu, perasaan rindu yang begitu panjang yang bahkan aku tidak tahu untuk apa dan siapa.

Selamat, telah menjadikan hidupku menjadi terasa biasa saja.  Selamat, telah memunculkan luka dan keresahan yang masih saja belum selesai.

Bisakah aku tidak beranjak dari hari ini, dan mengingat ingat, semua hal tentangmu dan semua hal yang pernah kau lakukan di ruang kepalaku?

21-06-18

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena kau akan menjalani hari hari setelahnya dan rasanya tidak akan lagi sama.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena kau akan merasakan hidup yang kembali membosankan, menjemukan,
setelah hal hal terbaik terjadi.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena setelah kau menemukannya, adalah waktu yang berjalan mundur untuk berpisah dengannya.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena mencintai akan bertahan sebentar, dan rindu akan terasa panjang.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena mencipta kenangan hal yang sebentar, dan mengingat adalah pekerjaan yang berulang.

Hari yang terbaik, adalah yang terburuk.
Karena tidak ada yang pernah abadi, dan masa lalu, adalah hal yang tidak akan terulang kembali.


Pontianak, 21 Juni 2018

Wednesday, June 20, 2018

Semoga

Beberapa hal-hal yang tertinggal, yang tidak selesai, yang tidak kunjung ingin diakhiri.  Beberapa hal, yang mengganggu pikiran, hal yang tak tuntas diselesaikan, hal yang tidak terkatakan.

Semesta mengendapkan begitu banyak teka teki, yang terkadang memang belum waktunya dipecahkan, betapa logika-logika kadang tidak mampu diaplikasikan.  Misteri yang menunggu momentum, untuk dipecahkan atau tidak dipecahkan.  Untuk memberikan tanda tanya besar, apakah harus menunggu, ataukah menyerah saja.  Dan begitu sulit pula hidup diantara keduanya, diantara telah hidup, namun belum pula mati, tapi tentu kita tidak ingin menyelesaikan dengan cepat dengan sebuah penutup, tapi kita juga membutuhkan sesuatu yang melegakan, sesuatu yang menjadi pertanda, sesuatu yang bisa kita andalkan menjadi penunjuk jalan.

Bahwa pada akhirnya semuanya cuman ilusi, hanya perhentian-perhentian sementara, asumsi, karena tiada pula yang abadi dan kebenaran yang benar-benar hakiki. 

Dan tiada yang lebih indah dari perasaan tidak selesai, perasaan masih belum tuntas, masih belum tamat, masih butuh belajar, dari fase satu ke fase lainnya.  Perasaan bahwa masih banyak hal hal yang perlu dilakukan, bahwa masih banyak fase fase yang bisa dikerjakan, dengan selesai maupun tidak selesai.

Entahlah, kadang hidup menjadi begitu membingungkan, rasanya masih banyak pertanyaan pertanyaan yang belum selesai, misteri misteri yang belum terpecahkan, dan tertinggal akan banyak hal, namun bukankah dunia ini memang tidak ada batasnya.  

Semoga, tiap momen yang tercipta, kita benar-benar bisa belajar sesuatu, dan menggunakannya untuk hari hari setelahnya, sebagai pembelajaran dan tidak mengulang, hal hal yang hanya akan menyakitkan, atau semoga kita tetap kuat dan tahan mental, akan hal hal berulang ketika kita masih belum bisa mendapatkan hal hal yang kita inginkan.

Pontianak, 19 Juni 2018

Saturday, June 16, 2018

Hidup dan Hal Hal Yang Ganjil

Betapa sebuah situasi, sebuah tempat, bisa membawa perasaan kita merasakan sesuatu, perasaan yang hangat, perasaan yang ganjil, perasaan yang senang, yang terkadang juga kita tidak terlalu bisa mengontrol apa yang bisa kita rasakan.  

Beberapa hal dan kenangan yang lewat, terkadang tiba tiba mengingatkan kita pada seseorang yang kita pikirkan.  Perasaan itu adalah hal yang ajaib, yang begitu misteri, yang tidak bisa dikontrol sesuai apa yang otak kita simpulkan.  Sebuah perasaan yang aneh.

Masa lalu terkadang begitu buram, terkadang juga begitu jelas.  Apakah masa lalu itu benar benar ada? Apakah ingatan yang tersimpan di otak kita adalah benar benar hal yang terjadi?  Apakah semua kenangan yang kita lalui itu benar seperti itu ataukah ada plot twist yang sebenarnya kita tidak tahu saja?
Entahlah.  Hanya kembali ke kota ini, perasaan ganjil itu timbul, tentang bagaimana seorang manusia bisa memiliki beribu ribu kemungkinan.  Bahwa satu sekrup kecil, pilihan pilihan kecil kita, bisa menuntun kita kepada nasib yang berbeda.  Tentang hal hal yang tidak kita sadari, bisa mempengaruhi hal hal besar.  Tentang bagaimana ketidaksengajaan, bisa menjungkirbalikkan nasib seseorang.

Masih tentang teori bagamana kepak sayap kupu kupu di hutan pedalaman yang mampu memicu badai di sudut dunia lainnya.  Satu kepak sayap kupu kupu yang memberi arti diantara ribuan kupu kupu di tempat tempat lain.  Bagaimana kita bisa menjadi satu diantara beribu pilihan dan kemungkinan.  Bagaimana jika seorang manusia sebenarnya tidak pernah mempunyai pilihan, dan kehendak kehendak bebas itu tidak pernah ada?

Bagaimana jika, dalam kehidupan aku telah menghabiskan semua kemungkinan kemungkinan yang tersisa?

Pontianak, 16 Juni 2018

Friday, June 15, 2018

Reverie- Review TV Serial dan Hal Hal Tentang Mimpi

Entah mengapa, aku selalu menemukan diriku tertarik kepada hal-hal yang berhubungan dengan mimpi.  Terutama, aku sering sekali bermimpi, pernah ada masa-masa dimana sekitar delapan bulan, aku bermimpi setiap hari dengan berbagai macam bentuk.  Kadang, mimpi itu memberikan aku perasaan yang aneh, perasaan yang ganjil ketika bangun. Aku tidak tahu apakah hal itu berhubungan dengan situasi baru saja putus cinta atau apa, meskipun kadang aku tidak hanya bermimpi tentang pacar yang dulu.  Tapi juga ada satu-dua mimpi yang ganjil tentang dia, seperti duduk di sebuah padang rumput hijau sambil berpegangan tangan dan berbicara tentang hari hari, terasa nyaman. Hal itu kadang membuatku terbangun di pagi harinya dan merasa sedih untuk tidak akan lagi menemukan orang yang seperti dia.

Mimpi, dari beberapa tulisan yang aku baca adalah simbol, hal hal yang lalu lalang di alam bawah sadar yang kadang muncul saat kita tertidur dan memberikan sinyal-sinyal akan realitas.  Terkadang alam bawah sadar juga menunjukkan bagaimana kita sedang membutuhkan sesuatu, menginginkan sesuatu yang bahkan mungkin kita belum sadar apa yang kita mau.

Kemudian beberapa waktu yang lalu saya menonton tv serial baru, yaitu Reverie, yang merupakan sebuah cerita dimana ada perusahaan swasta yang mengembangkan realitas di dalam mimpi, dengan cara memasukkan ingatan-ingatan dan memori sehingga kejadian-kejadian itu akan benar-benar kita rasakan pada saat kita tertidur, yang kemudian akan dipasang sebuah program untuk membentuk mimpi yang ideal itu.  

Hal tersebut jadi kacau ketika beberapa orang, menjadi terlalu nyaman di alam mimpi, dan kemudian tidak mau bangun lagi, terlalu menikmati rekayasa kejadian-kejadian yang ingin mereka ulang.  Dalam hal ini, memori memori indah tentang seseorang, yang sudah tidak lagi ada.

Menjadi hal yang ajaib memang, sebuah mimpi akhirnya menjadi sebuah semesta alternatif, yang bisa memenuhi hasrat dan kebutuhan, diantara kegagalan dan ketidakpuasan kita terhadap dunia.

Beberapa momen langka dalam hidup, seperti jatuh cinta, bertemu seseorang yang benar-benar kau sukai, terkadang sulit untuk kau temui, sulit untuk didapatkan kembali.  Untuk kemudian kita akan menyadari, betapa sesungguhnya kehidupan itu sangat rawan, kita tidak bisa benar-benar memastikan kita akan bahagia, atau menemukan momen yang benar-benar membuat kita bahagia.  Kita juga bisa mengalami sebuah momen yang tidak terlupakan, kemudian kita kehilangan, lantas hidup-hidup kita selanjutnya bisa saja menjadi sangat membosankan dan hal yang membahagiakan itu menjadi hal yang terakhir yang kita alami.

Lantas, kemudian kita terjebak pada mimpi-mimpi, kenangan yang indah, memori-memori yang baik, yang membuat kita ingin mengkristalkannya, mencoba merekayasa momen hingga kita bisa merasakan hal hal yang membahagiakan yang pernah kita rasakan.  Dan kemudian melupakan hal hal yang membosankan dan mengecewakan.  Tapi kita tidak bisa.

Momen hanya untuk tercipta pada saat momen itu ada.  Masa kini hanya bisa jadi masa kini.  Dan sejauh-jauhnya jarak adalah masa lalu, karena dia tidak akan pernah terulang sama persis dan kembali.  Tidak ada yang bisa diharapkan pula dalam masa lalu yang kembali di masa kini karena semua hal berubah, tidak ada yang pernah benar-benar sama lagi.

Betapa waktu menjadi berkah sekaligus kutukan.  Mengajarkan manusia berkali kali untuk ikhlas, memberikan maaf, dan merahasiakan masa depan agar tidak berputus asa.  Dan tentu, mencoba sungguh-sungguh untuk menghargai mahalnya hari dan momen saat ini yang tidak akan terulang lagi tepat sama.

Selamat menjalani kehidupan dan mimpi-mimpi.

dunia yang hilang

aku meraba raba
akan rasanya benar benar
kehilangan dirimu
dari kehidupanku
tidak melihatmu
berseliweran
dalam ruang kepalaku

aku memimpikan sebuah dunia
dimana cuman ada aku
dan kekosongan kekosongan
tiada lagi kau dan harapan harapan

aku terjebak dan menginginkan
hal hal yang akan hilang
hal yang tidak bisa aku hancurkan

aku membayangkan sebuah kehidupan
dimana tidak ada lagi
dekap hangat dan sambutan
bila nanti aku pulang

dan selamat datang
sebuah mimpi buruk
segeralah keluar
dari tempat khayalan
dalam pahit kenyataan

bangunlah mimpi,
sekali lagi...
tentang yang tidak pernah kau bayangkan


15 Juni 2018

Wednesday, June 13, 2018


Hingga Nanti


Hingga Nanti

semua perhitungan kenangan
menjadi buih, tergerus dalam lautan
sampai aku menua dan lupa

melupakan semuanya

maka sampai itu pula
aku akan berjalan kencang
menjahit satu demi satu ingatan

kepadamu yang selalu ingin 
aku kenang

nanti, rasanya tidak akan lagi sama
seperti kali pertama
yang selalu ingin aku ulang

kepadamu yang selalu ingin
aku kenang

nanti, rasanya tidak akan lagi sama
seperti kali pertama 
yang aku simpan di ingatan

kepadamu yang selalu ingin 
aku kenang

biarkanlah aku menari nari
berlari lari
menikmati hari hari

seperti yang pernah aku kenang
seperti yang pernah,

aku simpan dalam ingatan

pada senja ini, biarkanlah
ingatanku mengulang ulang

Selasa, 13 Juni 2018

Tuesday, June 12, 2018

sepertinya aku sedang bermimpi

7.54 pagi, 11 Juni 2018

Sebuah notifikasi membangunkan tidurku, pesan darimu.
"apakah aku bermimpi?"

Sebuah pesan yang aku kirimkan dua hari lalu, akhirnya kau balas.  Dan berlanjut, hingga 11.58.

Apakah aneh rasanya kalau aku akan melakukan apa saja, hanya untukmu? hanya untuk menunggu hal hal kecil.  Hanya untuk merasakan hal hal kecil dan sederhana seperti sapa dan mendengar bagaimana kau berbicara.

Aku menyukaimu, sekecil kesempatan itu dan sebesar rasa acuhmu, entah bagaimana kau mampu menghidupkan hari hariku, menjadi tak mati dan menjemukan.  Salahkahku memintamu menyelamatkanku dari kehidupan?

aku senang bermimpi sendiri, membayangkan hal hal yang akan terjadi.  Hingga mati di pelukmu.  Tidak perlu lagi menunggu, tidak perlu lagi ragu ragu dan melangkah dengan hati hati pada setiap langkah kaki.  Karna aku ingin selamanya di dekatmu saja.  Berkeliling dunia untuk kemudian menghabiskan penghujung hari bersama genggam tanganmu.

Hidup bukan lagi mengejar hal hal yang orang lain inginkan.  Aku telah sampai pada masa ini, dimana aku hanya ingin merasakan keajaiban-keajaiban.  Tentang bagaimana aku bisa mencintai seseorang dengan begitu menyenangkan.

Aku tidak lagi perduli akan hal hal lain. Terkadang dunia menahan langkah dan menjegal mimpi mimpi, tapi mereka tidak tahu, apa rasanya bersamamu, semuanya terasa begitu layak.  Perasaan yang jarang aku rasakan.

Kau membuatku yang telah mati berulang ulang kali, akhirnya hidup kembali. 

dan mimpi itu cukup.  dan semuanya tiba tiba saja cukup.  aku tidak perlu yang lain lagi.


Senin, 12 Juni 2018

Monday, June 11, 2018

pada suatu episode

Beberapa hal memang tidak seharusnya terjadi, beberapa berlangsung begitu kacau sehingga kala itu aku merasa seperti busur panah yang melesat dan membakar habis semua yang berada di hadapnya.  Tapi waktu ternyata sudah berlalu, api itu telah reda, tapi rasanya masih seperti kemarin.

Tidak akan ada penyesalan, seperti semua yang sudah Tuhan rancang, tidak ada yang meleset, bahkan patah hati-patah hati kecil itu.  Semuanya tidak luput dari takdir, tugas manusia, sudah sampai pada usaha dan doa-doa.

Entah mengapa, jauh di dalam hatiku yakin saja.  Apapun itu, adalah yang terbaik. Setidaknya, aku memberikan yang terbaik yang aku bisa.  Waktu berjalan, hari berganti, bahkan dalam titik terendah, aku masih menikmatinya, menuliskan setiap kata, setiap aku merasa ada resah dan sesak di dada, untuk sekedar mengembalikan memori, menerjemahkan pikiranku tentangmu dalam kata-kata.  

Di dalam tulisan-tulisan ini, kau telah abadi.  Selamanya di alam pikirku.  Menjelma menjadi titik balik yang akan menjadi awal mula perjalanan ini, kau berubah, menjadi alasan aku melakukan hal hal yang baik, mengupayakan yang terbaik, untuk belajar mencintai kembali, mencintai diriku sendiri.  Dingin yang kau ajarkan ternyata membuatku kebal dan tidak lagi menggigil, hangat yang pernah kau berikan ternyata membuatku mengingat rasanya di setiap aku kedinginan dan menyimpan nyala api di dalam hatiku.  Kau mengajarkanku banyak hal, kau mempersiapkanku untuk begitu banyak hal hal yang akan terjadi nanti.

Maka pada jam jam seisi kota tertidur dan lupa, aku duduk dan mengetikkan kata kata, untuk pamit sebelum lelapku, berterimakasih dan belajar lagi, mempelajari hal hal yang pernah terjadi. Setiap hal ternyata memiliki alasan, dan aku hanya harus berlapang dada menerima pahit dan manisnya.

Sudah dini hari dan sebentar lagi pagi menjelang, karenamu, aku tahu apa lagi yang harus aku lakukan, menyambut pagi dan kesempatan kesempatan.

11 Juni 2018

Sunday, June 10, 2018

mari berpura-pura

yang ingin aku katakan
sudah aku sampaikan

rasa yang aku pendam diam
kini sudah diungkapkan

tugas-tugas telah selesai

tidak ada lagi ragu dan sesal
cinta tinggal menghitung mundur
dan kembali ke asal
tidak akan lagi saling mengenal

tidak akan ada lagi
hati yang berharap
tiap kali kau lewat

tidak akan ada lagi
degup yang semakin cepat
tiap kali kau menatap

sudah saatnya tirai dibuka
dan melihat semua yang berpura-pura

bahwa semua yang pernah terjadi
hanyalah pura pura
cuman sandiwara

tidak akan ada lagi yang benar benar mencinta
penampilan yang paling terbaik,
kupersembahkan,
hanya untuk menemani resah dan sepimu saja

10 Juni 2018

akhirnya kau akan menang

mengecap pahit
menghembuskan bulir bulir
rasanya sudah lama
dan sepi seperti teman lama

hari hari adalah ujian
untuk tetap tabah dan menjalankan
segala liku tak terpikirkan
dunia sudah terlampau berubah
sejak terakhir kali aku bisa mengingat
sudah terlalu lama
kepalaku dihuni orang orang
sekarang rasanya kosong
dan kupikir mungkin
akhirnya aku bisa
diam diam menikmati kesunyian

katanya kau akan merindu
lebih lama daripada kau mencintai seseorang

sudah terlalu lama aku rindu
aku bahkan lupa apa yang aku rindukan
mungkin yang sudah tiada
hanya kuingat yang indah saja

bangun dan beranilah
berdiri sendirian
di tengah hiruk pikuk keramaian

dirimu sendiri,
meminta untuk ditemukan

sudah lantang kubilang
dan kuucapkan kata kata
kukerahkan segala upaya

maka jika suatu saat aku gagal
dan harus mundur jauh ke belakang
aku tau aku telah lama berjuang

hingga kini akan kunikmati jalan jalan sepi
sebagai seorang pemenang
yang telah memenangkan
pertempuran di hati dan ruang kepalaku

10 Juni 2018

Saturday, June 9, 2018

tidak ada

tidak ada yang harus ditunggu
dari yang tidak kembali

tidak ada lagi yang perlu dilihat
sejauh jarak dan sedingin dekat

sudah tidak seperti dulu
sudah bukan lagi ini

yang tersisa cuma luka
dan harga yang terlalu mahal

sudah pernah kita lalui
yang terbaik, yang terburuk

dan akan terlalu berharga
untuk tinggal dan menetap
pada rumah yang sudah tak layak

kata kata cuma pelipur lara
karna tidak akan lagi ada
hangat dan dekap

waktu yang berlalu
adalah kenangan yang tidak bisa
kumimpikan lagi untuk kembali

sudah waktunya pergi,
mungkin sudah waktunya pergi

9 Juni 2018

Friday, June 8, 2018

yang terberat

hari hari pertama adalah yang paling berat
menyimpan rindu dalam dalam

sedang melihatmu saja aku tidak berani
andai kau juga bisa merasakan

rasa yang menarikmu jauh tenggelam
dan aku memaksa hatiku untuk menutup rapat

hanya senyum dan tawa
mulutku sudah tidak lagi bisa berkata kata
karena sekali ia berucap
maka hanya air mata yang akan tumpah

kupegang genggamku erat,
cinta ini,
biar aku benamkan di hatiku saja.

karna hatiku, juga layak mendapatkan
hati yang mampu pula mencintainya kembali

8 Juni 2018

Thursday, June 7, 2018

mimpi

adalah bulir yang jatuh
rerumputan hijau

tangan yang berpegangan
hati yang tenang

carousel berputar
tanganku tak bisa lepas
dekapmu

tidak mau hilang

sudah berjuta purnama kutunggu
terlalu lama

dan akhirnya carousel berhenti
dan cahaya menggelap

dunia memanggil dan kau
akan melupakan hal hal pahit

7 Juni 2018

Wednesday, June 6, 2018

sedikit lagi

sedikit lagi
air mata pecah tertumpah

bersabarlah
menahan rindu
yang takkan sampai juga

kata kata yang beku
tidak akan lagi diucapkan

karena aku tahu
yang akan aku hadapi
hanya semu

sedikit lagi
luka akan kering
tanpa perlu kau korek lagi

bersabarlah sebentar
semua akan berlalu

hati yang pilu
lama lama akan tahu diri
mengundurkan berani

selamat mencari bahagia
atau belajarlah lagi berpura pura

6/6/18
Pontianak, di suatu senja yang masih indah
meski tanpa dirimu lagi

Nanti

aku menikmati setiap detik
waktu waktu kehilangan

sedang tidak ada inginku
jatuh dan tenggelam

melintasi sudut jalanan
masih saja mengingatkan kenangan

pengganti masih saja belum
melakukan tugasnya, memudarkan bayangan

maka kuambil jalan mundur
untuk mereka reka
kapan aku bisa mereda
sekali lagi, aku ingin tau rasanya lupa

6 Juni 2018

Tuesday, June 5, 2018

yang hilang dari pandanganku

ada yang menghilang di sudut kota
diam diam pergi dan kurindu

ada yang hilang kali ini
diantara deru keramaian
dan orang-orang yang aku kenal

pernah ada kenangan
tentang orang yang tepat
datang dan menjadikan waktu
bukan lagi fase kosong dan berulang

ingatan-ingatan yang muncul
tersembunyi di tiap ku lewat

ada kilas kenangan
meminta tuk diingat

ada luka yang terlupa
meminta tuk ku merasa

tidak mau aku nikmati lagi
pilu dan rindu yang pernah hadir dan membuat lara

maka kutunggu,
akan aku tunggu

sampai akhirnya akan ku jelajahi seisi kota
dan menemukan, yang lain lain lagi

hingga aku bisa tinggal dan menikmati hari hari
selain tunduk pada rindumu

hingga aku bisa tinggal dan menikmati hari
selain berkeliling tapiku terpenjara dalam sendumu

5 Juni 2018

Monday, June 4, 2018

di pontianak


yang mengalir di denyut nadi kota
adalah hati yang patah dan ingin kembali
mengulang ulang memori

sungai yang menampung kesedihan di pinggir kota
untuk larut dalam perayaan mencinta kembali
meledakkan kelu dalam meriam meriam hari baru

dalam terik cuaca pekat dan hati yang menghangat
secangkir kopi adalah teman, seperti penduduk sepenjuru kota
segala yang melintas dan singgah adalah kawan sepenanggungan derita

maukah kau kembali ke sini, ke kota pontianak?
tempat hatiku lahir, dan cinta mengalir?

maukah kau kembali ke sini, ke kota pontianak?
untuk meleburkan debu campur lumpur
dan menciptakan awal yang bermula lagi?

maukah kau kembali ke sini
tempatku jatuh cinta, terluka dan patah hati
tempatku meletakkan mimpi mimpi, pergi untuk lagi kembali

maukah kau kembali ke sini
sebagai teman, sebagai kawan
menikmati sendu dan sisa sisa hari?

taman kota, 4 Juni 2018

perjalanan di pulang

mimpi mimpi menghilang
laju tapi ku tenggelam
hanya hilang dan sepi
rayakanlah memori

andaikan esok ku ulang lagi
kuberikan semua yang aku bisa
tapi takkan engkau datang kembali

maafkanlah
semua yang tak mampu
kulakukan tuk bisa bersamamu

maafkanlah, hati ini untukmu.

jalan jalan tak bertepi
ku lari, tak ingin pergi

biarkanlah ku sendiri
menghabiskan waktu
memutar kaset memori sekali kali

biarkanlah waktu pergi
biarkan pergi

hingga pagi datang lagi
dan senja tak sendu lagi

suatu saat..
mungkin rasa kan hadir lagi.

Pontianak, 3 Juni 2018