Saturday, September 30, 2017

Be Obsessed - Grant Cardone #BookReview


Tittle : Be Obsessed or be average 
Author : Grant Cardone 
Pages : 252 
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama 
Language : Indonesia

This is one of my fav motivational book, to tell you about being obsessed with something is necessary, because somehow we are kinda addicted to something, being comfortable at routine things that give us impact.  How about change the addicting things to something positive and make yourself on fire to always catch on your target, about to evaluate and setting goals in daily basis.  Set a big dream, and small task to keep on going everyday. 

Cardone persuade us to keep on going on what we believe and do it more, do it better than anyone else in the room. 

Write your dream, your wishlist, do it everyday, so you can see it through, feed your monster so there will be no space for doubt.  Eliminate, ignore, and block people/anything that feed your doubt.  Keep on going, survive, hold on, things will going hard, but use it as a fuel to burn and motivate you to doing better than ever.  Fall hard so you can do it harder.  Always stay out from comfort zone and be outstanding, use all your resources and always expand and improve yourself.  Be dare enough to dream and reach the impossible things.  Be persistent in what you want and stick to it, because the one and only failure is to giving up. 

And the list keep on going for the daily basis :
1.  Finish all the task, finish all the things you started, and stop to leave the unfinished projects, in professional or personal life.  Finish it!
2.  When you are blocked by a wall, dont focus on that wall, find a creative way so you can find the twist to going through that wall.
3.  Expect people to giving up, and you will always be the persistent one.  Get ready to face the fact and dont listen to people that persuade you to giving up all your dreams.
4.  Stay busy to find your interest/income or learn something that can make you survive and improve yourself, because a rolling stone gathers no moss.

Next book : First, Break All The Rules - Marcus Buckingham & Curt Coffman.

Saturday Mood #13before26


Gonna be 26 in 13 days.  Excited.  Scary.  Maybe everything is not like i dream of when im 17 years old and think about how my 25 years old me. Still not in there.  The worlds are upside down and i still... float.  Trying to get away with pain, suffering, and enjoying happiness like before.  But it is what it is. Just remember this when life gets hard and you feel like you cant handle it anymore.  Happiness need an effort to.  So wake up and make it happen.  Now trying to accepting 26 and be like one.  
So this is a message from my 25 to my 26.  Be better, improved, wiser and enjoy your fucking miserable life while never give up to make it up.  Everything will go on.  Some people are already married and having a child, or going somewhere far, but its their journey, your journey, is the one you live right now, this moment.  Like Napoleon once said " courage isn't having the strength to go on, it is going on when you don't have strength ".  So go on, wake up and be something yourself need to.

Friday, September 22, 2017

Sebelum September Berakhir


Sebelum September ini berakhir, ijinkan aku mengingat hal hal yang akan aku ingat di tahun lalu, tahun ini, dan september di tahun tahun depan sampai aku sudah lupa untuk mengingat semua hal hal ini. Setidaknya bertahun tahun di depan, aku akan membuka kolom September dan bernostalgia tentang sebuah cerita yang benar-benar membuatku putus asa pada masanya. Walau mungkin bertahun tahun ke depan, hidup akan tetap dengan masalah-masalah peliknya hingga masalah ini akan terlupakan, dan yang akan teringat hanya manisnya saja.  Ijinkan aku menuliskan keping keping memori, agar kenangan itu terus hidup dan abadi.  Hidup dalam kata dan kenangan.  

Aku masih ingat dengan jelas, baju merah sabrina, ripped jeans biru, sepatu tinggi coklat.  Kala itu kita berjanji bertemu di bioskop. Tempat favoritku yang sebelumnya selalu kuhabiskan bersama mantan pacarku. Kau datang dengan tubuh jangkungmu dan tampak melewati pintu kaca depan.  Aku masih ingat dengan jelas semuanya.  Rasa senang yang tiba-tiba saat menemukanmu di tengah keramaian. Dan aku tersenyum, karena aku tahu, aku akan jatuh di pelukmu tidak lama lagi. 2016, september yang lalu.  Aku masih ingat filmnya, Mechanic : Ressurection, film sekuel Jason Statham yang kupikir film pertamanya bagus, tapi film kedua kunikmati dengan sedikit mengecewakan dan membosankan.  Setidaknya aku memiliki teman nonton yang membuatku senang.  Saat itu tanganmu kau sandarkan di tangan kursi, dengan sweater yang wangi nya masih kuingat sampai sekarang (padahal parfummu selalu ganti).  Saat itu percakapan kita terus mengalir dan rasanya aku tertawa terus.  (sedih rasanya jika melihat percakapan kita sekarang) Diakhiri saling bercanda, kemudian aku mengantarkanmu ke kosan.  Disitu lagi lagi bercanda dan aku lah yang bertanya, jadi kita ini apa.  Hahaha.  Dasar cewek agresif, mungkin itu yang kau pikir.  Karena kau lebih banyak diam dan tidak menjawab. Kupikir, aku tidak mengapa dibilang sedikit agresif *dalam bercanda.  Karena rasanya aku akan banyak melewatkan hal hal penting dalam hidupku apabila aku hanya memendam kata kata dalam pikiranku.  Aku lebih suka mengutarakan apa yang aku inginkan, dan berusaha sebijaksana mungkin untuk melihat hasilnya. Aku candu dengan hal hal yang instan dan cepat.  Karena aku terlalu lelah menunggu, tidak mau menghabiskan waktu. Lalu setelah hal hal yang aku utarakan rasanya kita butuh bicara lebih banyak dan kita kembali menyusuri jalan ayani untuk bercerita tentang rasa sakit dan masa lalu kita. 

Kau adalah orang pertama yang membuatku benar-benar berdoa (dan benar-benar melakukan sholat 5 waktu dengan rela secara harfiah, biasanya bolong-bolong.red), bahwa ini adalah yang terakhir. Bahwa semua ini, dan sakit yang kurasakan sebelumnya adalah yang terakhir. Kau lah yang membuatku percaya lagi setelah hubunganku sebelumnya yang betul betul kacau dan berantakan. Kau yang membuatku percaya aku akhirnya bisa tertawa, dan memiliki orang yang benar-benar menyukaiku, bukan karena satu dan hal hal lain. Orang yang mampu menjaga dan melindungiku, menginginkan yang terbaik untukku.  

Masihkah kau mau menungguku, di tempat pertama kali kita bertemu.  Di tempat semuanya bermula, di tempat kita masih baik-baik saja dan kamu masih menginginkan yang terbaik untukku dengan cara berdiri di sampingku dan duduk menghadapi hal hal sulit? Masihkah kau mau untuk tidak menyerah menghadapi hal hal yang memberatkan hatimu, menangisinya bersama setelah pertengkaran demi pertengkaran yang kita lalui hingga akhirnya kau turunkan ego mu dan membuatku tertawa lagi?

Sejak pertama kali, kau tau.  Aku tau kau adalah orang yang nantinya akan memporakporandakan hatiku, membuatku kacau dan menangisi hari hari yang telah dilewati dengan begitu bahagia.   Meskipun aku menyangkal dengan keras dalam pikiranku bahwa kau tidak akan menyakitiku nanti. Anehnya, hingga kini aku masih ingin, menjadi orang yang menangisi dan tertawa denganmu, semahal apapun harganya, seberat apapun jalannya, toh aku sudah tau, di hadapanmu, aku sudah kehilangan segala rasa yang aku punya.  Tunduk dan pasrah untuk pernah bahagia, kemudian kehilangan.  Kehilangan tawa-tawa itu, peluk itu, genggaman tangan itu, untuk pelan pelan melepaskan, September yang kala itu kulewati bahagia sekali.

Untukmu, september tahun ini.  Selamat merayakan kehilangan.
Nikmatilah setiap duka lara.  Apa adanya. :)

*inspired by the man who cant be moved- the script.

Second Chance - Robert Kiyosaki

After a long long hiatus i decide to write a book review again.  To keep track of what i'm reading, because recently i buy too many book and not really have big passion to finish it.  At this blog, i wish i could see how many progress i have by writing my personal opinion while i read that book, mostly i read book about self-development, motivation and fiction.  I never limit my self to read just one issue, but i buy book that i think i can finish it (or i wish).  For now on my target is a week/two week to finish a book (what an ambition! :p) at least it is somewhere to start, my booklist now is about 8 books (the newest) and 2 e-books.  A few of my books are very thick i think i will make more than a week.


Title : Second Chance, Untuk Uang, Hidup dan Dunia Kita
Author : Robert T. Kiyosaki
Pages : 375
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama 
Language : Indonesia

Mostly this book is about a financial education that Kiyosaki believe mostly people dont have and not be taught at school.  That people have a power to control their words, and not stuck into the 'demotivation' words or anything that similar to 'poor' and 'not-in-control' things.  Its mostly about how people manage their resources, make it as an asset, liability and cash flow.  Author belief there is no use to saving so much money because the value will decreased, start to invest in things that will make money.  Few examples are bussiness, gold, real estate, paper, comodity, etc.  You should choose what is your stronger point, stronger player at the field, learn all the things about that, have the best connection and committed to be the best at it.  Make your wishlist and stick to it everyday.  Instead of looking for project/bussiness, its better to looking for problem to solve that can make impact, and do it professionally not only for money that can make you have the best outcome, not output.  

Then the thing that interesting for me is how Kiyosaki describe how you should not see the problem as 'one side of coin'- one side of the problem you have.  You should not getting involved to the problem, you should see more.  See the other side of the problem.  Watch between them and make a profit.  Dont make yourself getting into unnecessary fight, learn to work together because there is no use of unfair competition, learn how to be a mutual partner and make each other grow and develop more.

And of course, the main title of this book. about Second Chance.  A question that keep haunting us.  Do we have a second chance? To fix our life, our financial life, our love life, to increase our income and to have a better life?  What we MUST sacrifice and what effort we need, to get better than where we was? Do we really want the hard- full of sacrifice day to keep our life in pain because of dicipline and can't enjoy time by relax and sleep because we need to grow and hustle? Do we? Do you? Do I? 

#weekendbookreview

Thursday, September 21, 2017

Pecandu

Semua rasanya tidak baik baik saja. Dunia yang berputar tidak lagi seperti biasanya. Ada sesuatu yang janggal. Yang ingin dilupakan tapi masih tidak bisa juga. Rasa yang ingin dimatikan tapi tidak bisa juga. Ada sesuatu yang ditunggu, sehingga jalan kali ini selalu menoleh ke belakang.  Menunggu.

Ada yang menghentikan langkah dan membuatnya selalu ingin berputar arah dan menyerah. Hari ini tidak baik-baik saja. Hari ini rasanya, entahlah. Banyak hal yang telah berubah dan masa lalu menjadi begitu jauh dan masa depan rasanya tidak terlihat lagi.  

Resah. Gundah. Biru. Dan ingin berkubang dan tenggelam dalam pusaran itu. Tidak ingin beranjak.  Ingin menikmati kepedihan yang tiba tiba saja jadi nyaman dan menjadi candu. Kita kecanduan banyak hal, gadget, kenyamanan, rutinitas, semua hal yang dilakukan berulang ulang dan membuat kita nyaman dan menginginkannya berulang-ulang. 

Dan tidak mampu berhenti meskipun kita sadar hal itu sudah tidak kita butuhkan lagi. Untukmu pecandu, sudahkah kau mampu dan sadar dengan penuh, melepaskan sesuatu yang tidak lagi untukmu?

*catatankopi #1
Iced Cappucino.  Ayani XXI. Kingsman : Golden Circle.
Rabu, 20 September 2017

Wednesday, September 20, 2017

Stars and rabbit di Pontianak

Rasa rasanya, sudah lama saya tidak menggemari suatu band dan pergi ke konser. Terakhir kali mungkin sewaku SMA dan itu sudah sekitar 5 tahun yang lalu. Sekarang, diracun teman saya @bargydelonge untuk menonton music video dan lagu-lagunya, ah saya kembali jatuh cinta.  Stars and rabbit adalah band indie yang beranggotakan Elda Suryani (vokal) dan Adi Widodo (Gitar) dengan genre pop indie/folk sedangkan mereka sendiri pernah menyebut genre mereka imaginary pop *sumber Album pertama mereka yang bertajuk 'Constellation' dengan lagu favorit saya, Man Upon The Hill adalah lagu yang membuat saya jatuh cinta pertama kalinya.  Dengan makna lirik yang dalam dan nuansa video klip yang magis, serta vocalizing yang unik. Surreal dan magis! adalah dua kata yang menurut saya melekat pada duo ini.  Sayangnya, acara di pontianak tidak berjalan lancar sehingga karena satu dan lain hal saya dan teman-teman tidak bisa menonton live perform mereka, khususnya, rasa penasaran saya melihat elda / @littlesuri menyanyi tanpa alas kaki.  Hehe.  Sangat disayangkan, untungnya (kalau orang melayu selalu ada untungnya) teman saya memiliki saudara yang berteman dengan bang Adi Wibowo dan kami pun menghampiri mereka di hotel kediaman mereka, @kapuaspalace.  Setelah membiarkan mereka bercakap-cakap dan mba Elda nya ngeh kalau kami mau samperin mereka ada tujuannya dan akhirnya diajak berfoto.  Well, agak malu sebenarnya ngerasa jadi anak muda yang minta foto bareng artis haha. Tapi karena @bargydelonge yang tidak tahu (punya) malu dan saya yang diam diam mau juga. Ah, tapi saya masih penasaran dengan live perform mereka, semoga suatu saat kesampaian deh liat aksi panggungnya Stars and Rabbit.

*PS : Man Upon The Hill- Stars and rabbit
Lagu dan MV yang buat saya jatuh cinta.



Hey man upon the hill, up here…
I used to write you 
You loved the way 
I watch the sun
Through my, finger 

We spent sometimes to the day we met. 
Can I fall into your constellation... ah... ah... ah... aa... eye 
We drove in the wind... 
Opened the window 
Waved to nothing... 
Just to keep us awake 
We drove under the heavy rain 
Soaking wet yes 
We laughed at it yet 
And tell me more of your constellation arm... 
And we danced in the room
 Grew our heart a bloom 
I stopped right there 
You've found a new home 
And I should be happy… 
I should be happy...

Sunday, September 10, 2017

Mari duduk dan membicarakan hal hal yang tidak kita ketahui

Time Capsule, 9 September 2017

Stuart bertanya padaku, dalam gelas kopi yang baru saja kita pesan.  Es kopi dingin.  Dia penasaran sekali, mengapa Bintang, mantannya dengan mudahnya berjalan melewatinya dan tidak berkata-kata apa. "Tidakkah dia lupa semua hal yang pernah aku dan dia lalui? Semua jalan yang pernah kami lewati, semua tempat yang menjadi saksi hal-hal liar yang pernah kami berdua lakukan?" sungutnya.  

Sebagai seorang teman yang baik, pertama kali tentunya aku harus menertawakan kegelisahannya.  Kemudian menyeruput kopi, dan kata-kata meluncur sebagai rentetan keluh dan kesah hal hal yang mengganggu benaknya.  

"Andai saja aku tahu, Stu. Aku juga terusik.  Beberapa orang mungkin memiliki kemampuan untuk tidak tenggelam dalam kenangan, dan menyukai kepedihan.  Tidak seperti kita, Stu. hahaha"

Es kopi dingin lagi.

Aku tercenung, hujan turun rintik rintik lagi.  Sudah hampir tujuh tahun.  Sudah lama sekali.  Tapi semuanya masih tergambar jelas di ingatanku.  Alis putusnya.  Harum tubuhnya.  Tawa garingnya, bahkan lelucon sulapnya yang sangat garing dan tidak pernah membuatku tertarik.  Aku pun masih heran, bisa bisa nya mengingat kenangan yang, tidak ada arti apa-apa.  Tentang hal lain, aku adalah orang yang mudah tersesat, seumur hidup aku tinggal di kota ini dan masih sering sekali salah jalan, kenapa aku tidak mengingat nama jalan atau hal-hal yang lebih penting?

Mengapa yang aku ingat justru tekstur kulit tangannya, perasaan ketika aku menggenggam tangannya, atau hatiku yang tidak karuan setiap kali ia mengacak-acak rambutku.  Sudah tujuh tahun, ia pun sudah menikah pula.  Pernah suatu waktu aku bertemu dengannya, tapi entah kenapa hatiku biasa saja.

Lantas, apa yang membuatku masih senang mengingat saat-saat bahagia saat bersamanya? 
Stu pernah bilang, mungkin karena aku tidak akan lagi menemukan sosok sepertinya.  Orang yang keras, sangat berlawanan denganku, tapi semua yang aku punya tidak ada denganku, dan dia memiliki semua hal yang tidak aku punya.  Karakter yang membuatku terkesima dan geleng-geleng kepala.  Namun, justru dalam paradox itulah aku menemukan hal yang baru, kegelisahan yang baru. Bahwa kenapa aku tidak pernah tahu ada hal hal yang seperti itu.  Karakter yang mampu menggoyahkan semua ego dan idealisme, bahwa kamu belum melihat semuanya, Diara.

Kamu tentu menyukai petualangan, dan ia, adalah petualangan terbaikmu.  Jauh dalam hati dan penyangkalanmu, kamu sudah tau itu.

Stu tertawa dan menghujat pembicaraan kami, 'dasar, hobi kok, gagal move on!'
...

#timecapsuleseries #satriadiara

Friday, September 8, 2017

Traveling and Teaching 8 1000 Guru Kalbar

https://www.instagram.com/karinaoktriastra/

1000 guru kalbar itu... pelarian.
dari kota, dari jalanan yang mulus, orang orang yang ramai berceloteh, tv yang selalu menyala, hp dengan baterai full, internet yang sibuk, jadwal jam demi jam, list demi list, ambisi demi ambisi, wajah sekolah yang cantik, guru yang datang setiap hari, murid dengan seragam yang bersih dan gak perlu mikir besok masih bisa sekolah atau gak, atau takut terkena wabah penyakit karna rumah sakit jauh.

1000 guru kalbar itu... jeda weekend. tempat istirahat. dari hal hal rutin, hal hal yang biasa, untuk mengingatkan diri sendiri. sekali2 tengoklah ke tempat yang lain, tempat yang jauh, yang sulit dijangkau. dengan teman teman baru, orang asing yang mungkin berbeda pemikiran, tapi memikul rasa kebaikan dan semangat ingin berbagi. menempuh perjalanan sulit bersama sama.

bahwa mungkin yang kau dapat begitu saja, dengan mudah, adalah berkah. dan kau baru akan sadar setelah melihatnya dari jarak yang sedikit lebih jauh dari rumah.



Lokasi : SDN 21 Merbau, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas
Tanggal Kegiatan : 25, 26 dan 27 Agustus 2017
Traveling : Ekowisata Mangrove dan Pantai Kampak (Camp WWF)
Volunteer : 20 Orang

Mengorganisir sebuah perjalanan adalah hal yang baru. Bagaimana kita berusaha, mengontrol situasi, merencanakan hal-hal, menduga masalah yang akan muncul dan bagaimana cara mempersiapkan hal-hal yang kiranya nanti akan diperlukan.  Selalu ada pengalaman dan pelajaran baru. Dari berbagai macam orang-orang yang kita temui, berbagai macam motivasi dari tindakan-tindakan yang kita lakukan. 

TNT 8 ini adalah kegiatan yang keempat, perjalanan keempat yang saya lakukan di komunitas ini.  Begitu banyak hal-hal yang sebelumnya tidak saya kira akan saya lakukan sejauh ini, terkadang ada pula hal-hal yang membuat saya merasa ingin menarik diri, dan berdiam diri saja di kamar, tidak menemui siapa-siapa dan tidak melakukan apa-apa.  Beberapa masalah membuat saya rasanya ingin mundur, merasakan hal-hal yang tidak mengenakkan ternyata juga adalah pengalaman berharga.  

Bahwa mungkin, beberapa hal harus ditempuh untuk melakukan hal-hal yang besar.  Tidak semuanya akan berjalan indah dan lancar tepat seperti yang kamu bayangkan, tidak pula seburuk hal-hal yang selalu muncul di dalam pikiranmu.  Ikhlas adalah hal yang berat dan masih bukan hal yang sanggup saya lakukan dengan mudah sampai sekarang.  

Tetapi terus berjalan, dan melihat hal-hal yang kita lakukan memberikan pengaruh, meskipun kecil, sesederhana tawa dan raut wajah bahagia murid-murid yang dikunjungi, ataupun antusias volunteer untuk bisa berbagi.  Semuanya adalah obat, suntikan energi untuk melakukan hal-hal yang bisa saja tidak dilakukan, tetapi kita semua lakukan.  

Berpikir terlalu banyak kadang juga adalah racun yang menjadikan kita takut untuk melakukan banyak hal, namun kadang juga diperlukan untuk melihat dan awas terhadap langkah-langkah yang akan kita lakukan.  

Terkadang, kita tidak membutuhkan alasan.  Hanya, melakukan apa yang kita kira suka kita lakukan, sekecil apapun itu. Dan, terus bergerak, berjalan maju, terus belajar.