Thursday, April 25, 2024

mungkin, aku tak ingin tertidur malam ini

satu pesan singkat
satu kata demi satu kata
meruntuhkan hati
menguraikan penungguan
yang telah begitu lama 
bersabar

kemudian ia merajut lagi
penantian yang tak akan berakhir
dan perasaan perasaan yang mengering
mungkin,
aku tak ingin 
tertidur malam ini

memikirkan dan mengingat 
bagaimana perasaan yang lalu
dan wajahmu 
di bawah sinar rembulan

mungkin aku tak ingin
mencoba kuat hari ini
bahkan gelombang pasang
akan surut di waktunya

aku tak ingin
tertidur malam ini
mungkin besok
akan kuganti 
dan kubayar lunas
semua hutang

ketika perasaan akhirnya tenang
dan kedamaian menelusup di celah cahaya
nanti pagi, mungkin kelelahan akan datang
dan semua sesal dan duka menghilang

91/366

Friday, April 19, 2024

satu langkah kecil demi satu langkah kecil

"every action you take is a vote for the person you become" - atomic habits by james clear

Di era digital dimana arus informasi menderu dengan derasnya, semua data dan opini bercampur bias yang kemudian menjadi cukup sulit untuk melakukan verifikasi dan mencari cari esensi kebenarannya. Selalu ada artikel baru yang menarik setiap hari, fakta yang mencuat, tren yang sedang viral, topik diskusi yang sedang dibahas dimana-mana. Dulu, rasanya cukup berlangganan dan membaca satu koran untuk bisa update berita terbatu. Sekarang, dengan mudahnya akses aplikasi dan website, bisa berlangganan berbagai macam berita (walaupun saya tetap fans kompas dan tempo), tapi bisa saja topik yang sedang hangat itu bisa ditemukan juga di kumparan, atau tirto, atau artikel sarkas menarik dari mojok. 
belum lagi media sosial, dimana topik yang lagi diperbincangkan juga bisa berbeda antara satu platform dan platform lainnya. 

begitu juga dengan informasi, dengan mudahnya bisa nonton tutorial, mencoba mendalami dan memahami suatu bidang dengan banyaknya sumber yang bisa diakses. jika mengikuti rasa ingin tahu yang tak habis habis. tapi disitu pula lah kita diuji, bagaimana kita gak cepet 'burnout' atau kelelahan dengan itu semua. belajar untuk pelan pelan menyerap sesuatu, biar makna yang ingin kita rasa juga tak ketinggalan. berusaha satu per satu, hari demi hari, satu jam demi satu jam, beradaptasi dan mencerna ilmu dalam gempuran hal baru yang kita pelajari itu. karena, meskipun proses memperoleh pengetahuan kini semakin instan, tapi tetap butuh waktu, untuk benar benar menyerap ilmu itu ke dalam alam pikir kita. 

maka, kini kesadaran maupun mindfulness jadi barang langka yang memang harus di'setting', gak kayak dulu yang kita masih punya banyak waktu bengong dan memperhatikan sekitar, sekarang semua serba cepat, handphone melekat di tangan dan kadang beberapa clue penting jadi terlewat, observasi kita jadi sedikit terdistraksi untuk semakin jeli pada kesempatan maupun peluang yang mungkin ada di depan mata. kita juga dengan gampang tenggelam dalam bubble, hanya melakukan yang kita sukai, tanpa mau bersusah dan bersabar dengan kesulitan kesulitannya. 

maka, jangan lupa berjalan satu langkah kecil itu, tapi lakukanlah setiap hari. untuk menguji keinginan, untuk menguatkan fokus di tengah distraksi, untuk menunggu dan menduga duga, seiring berjalannya waktu, dan distraksi telah hilang, apakah yang benar benar ingin kau tuju pada langkah langkah itu? 

90/366

Thursday, April 18, 2024

memanggil mimpi.

mimpi seperti perasaan perasaan 
yang tak selesai di musim panas yang lalu, 
dan datang sebagai suatu penyesalan 
yang menggema gema. 

semua yang terkatakan 
dan tidak terkatakan. 
hal hal yang ada di depan mata, 
yang berani dihadapi, digerogoti pelan pelan. 

sebuah kesadaran 
yang akhirnya diragukan. 
karena matahari bersinar, 
dan rutinitas menenggelamkan, 
kehangatan yang menyinari, 
membuat lupa. 

mungkin ada yang hilang, 
yang telah dilupakan. 
dan ia memanggil manggil ingin diperhatikan 

apakah kau masih ingin mengingat
musim panas yang telah jauh berlalu
saat dunia terasa dimensi berbeda
yang dunia itu telah terkubur dan punah
takkan lagi kembali 
jarak yang terjauh di kenangan
yang hanya bisa dilalui 
dipanggil melalui mimpi yang janggal
tentang hal hal kecil yang kuingat

ulir rambutmu, 
bualanmu tentang perasaan 
yang tak akan pernah selesai
dan masa depan,
yang tak akan lagi kita temukan

89/366

siksa kubur (2024)


bukan seperti film horor dengan penampakan hantu hantu, rasanya film siksa kubur lebih ke film humanity-philosophy-religion dengan bungkus misteri. sebagai salah satu penonton setia karya joko anwar, yang apapun filmnya mungkin akan aku tonton saja di bioskop. walaupun sebenarnya kulikan 'riddle' nya sebenarnya masih kurang dalam menurutku. serta clue nya (yang mungkin memang disengaja) kurang jelas, tapi jadi rada berasa nggak konsisten dan kuat. tapi siksa kubur jadi tontonan seru yang bermain main dengan set up beliefs dan penguatan penafsiran cerita. 

sebetulnya dalam menonton film, aku memang lebih suka film-film berat bikin pusing, atau laga action klise gak pake mikir sekalian. jadi memang jarang menonton film horor yang kadang suka dikagetin pake jumpscare. formula jokan menurutku seru banget, slow pace, riddle, multi tafsir dan set up cerita gitu. sebagai penonton awam ngerasa lebih dapat aja 'kebingungan' thriller psikologisnya. 

scene favoritku, adalah menit menit terakhir film dimana mungkin adalah puncak cerita, puncak kesadaran, puncak torture dan kebingungannya. yang digambarkan bam bam. just pure chaos. hha. dimana chaosnya menimbulkan kebingungan baru, apakah realitas yang dialami dan diyakini itu hanyalah delusi atau nyata, di alam kesadaran siapa, dan kapan sebenarnya awal mula realitas itu terdistorsi dengan liar dan menakutkan. tentu, harapannya adalah semua yang kacau itu adalah delusi karena kadang, kenyataan bisa jadi lebih membosankan. 

menurutku, film terbaik adalah yang bisa dinikmati begitu saja tanpa harus terikat rules rules nyata, cukup dirasakan sensasinya, dipikirkan sesekali tentang false beliefs dan sebuah keyakinan kalau semua yang kita yakini itu bisa saja salah. seperti yang kita yakini salah, mungkin bisa jadi benar. siapa yang tahu.

88/366

Monday, April 15, 2024

kita yang menciptakan dunia, atau dunia yang menciptakan kita

percakapan percakapan yang baru terjadi setelah jam dua belas malam. teman yang baru mau open up dengan topik topik berat setelah ngobrol berjam jam, ketika tinggal berdua dan pertanyaan pertanyaan privat dan rasa penasaran muncul dan tak sabar untuk ditanyakan, rasa nyaman yang baru muncul setelah berhari hari bertemu dan tak dituntut untuk sesuatu yang dikatakan atau tak terkatakan. 

apakah kita, yang menciptakan dunia dengan ide ide di kepala, atau dunia, hal hal yang terjadi setiap hari itu, yang menciptakan kita. dunia kita yang terbentuk dari ingatan ingatan samar di masa kecil, kesalahan dan ketidaknyamanan yang pernah kita rasakan dan menjadi acuan untuk kita membuat keputusan keputusan di masa depan. sebuah latar belakang, kebetulan kebetulan yang ditemui, benang merah tak kasat mata yang menuntun kita pada kejadian kejadian yang janggal namun nyata. perasaan perasaan yang menuntun tindakan serta hal hal yang akan kita lakukan nanti. 

mimpi mimpi aneh yang datang ketika tertidur terlalu lama dari biasanya. orang orang yang dulu begitu kita kenal dalam ingatan yang jadi samar, jauh dan asing. kenangan kenangan yang pada akhirnya kita lupakan. penyesalan terdalam yang hanya samar samar muncul dalam mimpi yang tak pernah muncul di permukaan. apakah kita benar benar menjalani kehidupan tanpa sedikitpun terusik pada hal hal yang memanggil kita di kegelapan itu. sedang matahari menyongsong di depan, menantang kita menjadi yang lebih dari apa yang kita mampu. 

apakah semuanya hanya arus yang kita ikuti sedang kita tak mampu melawan alam dan semesta yang  menuntun kita pada hal hal yang kita kira adalah keputusan keputusan yang kita buat. kitakah yang mencipta? atau kitakah yang diciptakan?

87/366

Wednesday, April 10, 2024

mungkin kita terlalu lama menghabiskan waktu di internet, medsos, dimana saja

selamat idul fitri, by the way. moment yang spesial buatku, karena mungkin hanya di momen ini lah, secara rutin dan tradisi akan dihabiskan dengan keluarga besar, orang-orang yang aku temui secara umum di hari ini saja. rasanya lebih sepi, karena kakek meninggal tahun lalu, biasanya kami pasti pergi ke rumah kakek dan berkumpul. 

hari ini, acara makan-makan diadakan di rumahku dan keluarga inti pada datang. secara umum, aku sangat senang dengan hari ini, begitu tenang, udah gak ada pertanyaan menyebalkan, yang mungkin akan menggangguku beberapa tahun yang lalu. 

idul fitri kali ini aku rasa begitu sepi, dan juga begitu spesial. aku seperti sudah tenang dengan diriku sendiri. aku lebih jelas kenal dengan diri sendiri, karena beberapa hari juga aku habiskan sendirian. rasanya seperti kembali di masa-masa sma yang tidak terlalu sibuk dan banyak pikiran. aku juga berusaha belum buka kerjaan dan tak memikirkannya. kemudian, ide yang pertama muncul setelah sekitar tiga hari berkontemplasi (mungkin dengan menonton youtube dan netflix, kemudian journaling), aku jadi ingin menulis lagi. 

aku masih mengingat jaman-jaman SMA yang benar-benar senang main internet, seperti ingin mengetahui semua informasi, terutama gaya hidup dan cerita-cerita. kupikir, masa SMAku cukup menyenangkan, bisa tetap main sama teman teman (walaupun pada awalnya aku pikir aku orang yang 'cupu' dan gak bergaul), selalu ingin masuk geng yang hits dan diajak ngegeng, karena aku pikir aku memiliki resourcesnya. berusaha diterima dan menginginkan validasi dari orang lain, berujung ikut-ikutan apa aja yang lagi hits walaupun mungkin aku gak suka, karena waktu itu memang lagi gak ada acuan dan butuh arahan aja gitu. haha. kemudian setelahnya, aku menghabiskan banyak waktu di internet, terutama nonton gossip girl, yang akhirnya bikin masa remajaku rada halu tapi juga bikin aku jadi punya pendirian sendiri, jadi punya kepercayaan diri kalau aku juga bisa jadi seru dan gaul (kayak serena van der woodsen) tapi juga tegas dan gak terlalu perduli dengan yang lainnya. 

tapi, internet rasanya jadi acuan (yang  mana saat itu berusaha cari film dan serial bajakan yang gak ada di TV), bikin hidup jadi lebih seru, karena jadi punya referensi bagaimana caranya bisa menjalani hari seperti di film film serial barat. saat itu, semuanya pengen aku contoh, aku mencari kepribadian dan keinginanku (yang aku belum terlalu tau apa).

kemudian datanglah friendster, facebook, instagram, youtube. semuanya rasanya jadi bikin gak mau tertinggal, terlebih semuanya bisa diikuti, ditulis, meskipun kadang-kadang, setelah bertahun tahun, rasa excited itu sedikit berubah jadi drowning. dulu, pernah merasa di titik burn out (pada saat itu baru kembali kerja setelah kuliah di tempat yang sibuk), jadi berasa muak ngeliat hp (spesifiknya whatsapp) dengan grup yang gak berhenti bunyi dengan informasi informasi terbaru yang butuh keep up. 

terus akhirnya sadar dan berusaha mengurangi, kemudian menjauhkan diri dari hp dan menjalani hidup yang di depan mata aja, walau abis itu bosan dan kembali lagi. haha. sekarang mungkin lebih ke instagram, rasanya ada yang kurang kalau satu hari gak update satu story. walaupun pernah ada dosen yang bilang, suru coba kasi satu ide setiap hari di status facebook, menuruku menarik. di instagram mungkin lebih bersifat visual, gak ada ide disana. cuma hasrat pengen diakui eksistensi dan keberadaannya dengan teman teman yang menjangkau di dunia maya itu. sekedar story yang memacu percakapan kecil atau icon love. rasanya jadi tidak begitu kesepian lagi. 

tapi apakah benar? rasanya tidak juga. kesepian itu kayak gelombang pasang, yang kita gak tau faktor penentu apa yang buat hari itu jadi begitu tinggi. rasa kesepian yang gak bisa kita kaitkan juga dengan kesendirian. karena, tentu kita tidak pernah benar benar sendiri di dunia ini. 

kali ini rasanya cuma pengen menepi, menikmati perasaan perasaan melankoli dan damai dalam perasaan yang dari dulu setengah mati dihindari. ternyata sendiri itu (masih) tenang, tak melakukan apa apa itu oke juga, dan menulis dari kekosongan, rasanya sungguh melegakan. 

86/366

Monday, April 8, 2024

Road House (2024)

Uploading: 178114 of 178114 bytes uploaded.


sudah memasuki minggu libur lebaran, saatnya menghabiskan waktu bersantai di rumah, gak mikirin kerjaan, berusaha rileks dan bersantai sambil menghibur diri dengan film-film seru.  akhir akhir ini lagi keranjingan nonton trailer trailer di youtube terus mencari filmnya. sebenarnya premis film ini typical, tapi emang film yang 'menyenangkan' itu ya kayak gini, gak aneh-aneh, straight to the action. mungkin kalau dianalisis lebih dalam lagi pake teori 8 sequences, ya masuk, kayak gini. 

sebenarnya yang bikin impressed itu behind the scene nya Jake Gyllenhaal yang berusaha ngebentuk badannya jadi mantan pemain UFC. filmnya remake dari film dengan judul yang sama dari taun 1989 yang pas liat trailernya kayaknya secara sinematik memang mirip. 

premis film juga cukup menarik, dari atlet gagal yang merasa bersalah, jadi petarung jalanan yang depressed dan suicidial kemudian menemukan 'arti' dan 'makna' hidupnya lagi dari hal hal yang ia temui. pada akhirnya, pemeran utama akan menemukan sesuatu yang pantas diperjuangkan dalam hidup. 'the heroic story'- pada akhirnya, film ini sekiranya berisikan perjalanan menemukan sesuatu yang bisa membuat hidup jadi lebih 'hidup'. hubungan dengan orang-orang, respect dan pemaknaan tentang apa yang akan kita lakukan untuk bekerja dan menyambung hidup, hari demi hari. 

85/366

Wednesday, April 3, 2024

akar



ingatan pertama adalah ke sekolah, kewajiban yang harus dilakukan. sepertinya bagian terbaiknya adalah ketemu teman teman baru (meskipun rasanya aku adalah introvert), tapi menyenangkan menjadi bagian dari sesuatu. bercerita tentang tempat nongkrong terbaru, buku (kala itu harry potter) terbaru, mau pergi kemana nanti,  atau sekedar menunggu jam pelajaran berikutnya, diem diem naksir cowok di kelas yang bikin jam pelajaran jadi tambah seru. tapi pada akhirnya akan ada moment bosen dan mengantuk menunggu jam pelajaran usai, sepanjang apapun tidurnya (yang mana adalah ketiduran) atau singkat (karna begadang nonton film serial atau main game).

apa yang bikin hidup lebih hidup. tantangan yang silih berganti, upgrade, tapi gak terlalu sulit juga sampe bikin nyerah, lima sentimeter di depan mata, bisa diraih, tapi agak jauh dan maju dari tempat sebelumnya. sampai di dunia pekerja, middle age, middle class, going to mid thirty and thirdtry.

berusaha menulis jurnal setiap hari juga bikin kita lebih mengeksplor isi pikiran, yang mana sudah aku lakukan dan berusaha rutin melakukannya, tapi kadang ketemu teman (akrab dan lama) yang bisa mendengarkan kita dengan baik juga ternyata bisa mempertajam pemikiran di dalam kepala. rasanya kayak isi kepala tu digali dan keluar dari kebuntuan dan kedangkalan, meraih zona yang lebih sulit, kompleks. sekaligus di ruang kesulitan itu, jadi terasa lebih jelas, sulitnya dimana, dan menelaah apa yang akan kita lakukan selanjutnya. 

semoga kita bisa lebih sering menggali (gak boleh terus terusan juga), untuk menggemburkan hidup, biar nutrisi bisa merata terdistribusikan dan memperkaya semua pori-pori yang belum menyerapnya dengan baik. untuk terus hidup.

84/366

Tuesday, April 2, 2024

drops of god



baru saja menonton series Drops of God dari apple tv yang memiliki delapan episode yang punya premis menarik, mengenai sommelier atau pencicip wine terkenal yang meninggal dan telah bercerai dari istrinya, kemudian memanggil anaknya, Camile yang tinggal bersama mantan istrinya, untuk memperebutkan warisannya bersama dengan Issei, putra konglomerat yang telah menjadi murid didiknya dalam mencicipi wine. 

menariknya, episode demi episode berhasil memberikan tanda tanya tentang apa yang mendasari seseorang melakukan suatu hal, kemudian diurai dengan apik lewat flashback dan asal mula cerita sebagai jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang akan muncul dan kejadian yang unik dan janggal yang tentu, ada asal muasal, klimaks dengan alur cerita 'plot twist' yang sebenarnya bisa ditebak, tapi diceritakan dengan menarik. 

latar belakang tempat dari tokyo, prancis, kebun koleksi wine juga salah satu elemen yang menarik dari cerita ini. aku selalu menyukai cerita tentang protagonis, yang begitu passionate tentang sesuatu. walau dalam cerita ini, aku lebih tertarik dengan Issei Tomine dibanding Camille, yang digambarkan gadis prancis muda riang yang santai dan berbakat mencicipi wine, sedangkan Issei Tomine digambarkan cerdas, teoritis, berwawasan dan berpengetahuan tinggi, seperti yang dijawab oleh Issei 'dididik ibunya dengan keras untuk tidak menjadi manja'. 

salah satu film yang selalu aku tunggu tunggu (khususnya serial karena lebih panjang), adalah jika film itu menginspirasiku untuk jadi lebih disiplin dan passionate terhadap apapun itu yang sedang aku kerjakan, juga mengandung informasi yang khusus dan spesifik yang bisa memperluas pengetahuan, seperti di series ini adalah pengetahuan tentang bisnis wine. 

series yang bagus adalah yang gak bisa berhenti ditonton (untungnya sewaktu aku menonton series ini telah tamat) dan membuat aku bersemangat ingin menulis sesuatu di blog ini. seperti membaca buku yang bagus, ia memindahkan dan menyalurkan energi dalam bentuk inspirasi ke medium medium selanjutnya. semoga kita selalu menemukan api yang memantik kita untuk terus menyala dan melakukan sesuatu yang menarik, sepanjang tahun ini.

rating 8/10


83/366