Friday, October 29, 2021

lima belas : yang pergi, yang dicari

Wanderer above a sea fog - Caspar David Friedrich, 1818

tiap tiap fase hidup kadang mengajarkan hal hal yang berbeda. membuat kita mengalami- perasaan perasaan yang berbeda pula. dari seluruh dinamika dan variasi kejadian-kejadian. ada yang mirip, tetap berat, yang membuat berpikir, mungkin kita masih belum 'tuntas' menamatkan fase yang sebelumnya. sehingga kejadian bisa terulang kembali.

semacam ingin memberi pelajaran, diuji lagi dengan masalah yang sama- mencoba lagi mengolah, mengontrol perasaan. barangkali makin kuat menahan diri, di tengah antara ingin melakukan semuanya karena hidup cuma sebentar, dan karena-nya, jadi semakin berharga dan kita tidak ingin menghabiskannya dengan hal-hal yang konyol dan tak punya value.

menemukan orang yang tepat. hampir terdengar seperti utopia, tak perlu lagi punya pengharapan untuk apa-apa yang dilakukan. barangkali bertemu- barangkali pula terlewat.

dalam hidup, bertemu bermacam-macam orang, berinteraksi, bercakap-cakap, mengira-ngira, apakah pada akhirnya kita menemukan orang yang tepat itu. momen, situasi, juga menentukan, di fase mana kita bertemu seseorang, apakah terlambat, apakah terlewat, apakah jadi yang tak pernah selesai.

kepergian seseorang, harus pula dirayakan seperti kedatangannya. yang mengubah hidup jadi semakin berwarna, dengan suka dan dukanya, dengan berdarah-berdarah mencoba mengerti satu sama lain, dengan tiap pertengkaran dan putus asa- untuk bisa menyatukan pendapat dan menurunkan sedikit ego- untuk bisa bersama lebih lama lagi.

tapi ketika semuanya terasa sudah semakin berat- begitu berat hingga rasanya cuma ada luka perih yang ditetes-tetes garam, berhari hari, berminggu-minggu, berputar di labirin yang tak punya jalan keluar.

barangkali siapapun yang punya kewarasan- akan selalu berpikir yang terbaik untuk dirinya sendiri.

untuk keluar, untuk akhirnya pergi, seberapapun perasaan yang masih tertinggal.

diam diam memiliki pengharapan, tapi tak mau lagi terlalu berharap. memiliki kepercayaan- karena hanya itu lah yang kita punya, meletakkannya pada beban masa depan yang belum diketahui- untuk bisa meyakinkan diri berpikir yang positif, yang indah, yang punya hikmah.

bahwa apa-apa yang pergi, akan kembali, meskipun dengan wujud dan esensi yang berbeda. semoga hidup kita juga tak hanya diletakkan pada penemuan dan pencarian yang hilang-hilang, tapi melampaui itu semua -mengalami segala.

Wednesday, October 27, 2021

empat belas : goals

 

The Wild Hunt of Odin - Peter Nicolai Arbo (1872)

Apakah yang membuat hidup lebih menarik? kadang beberapa orang menjadi workaholic, terobsesi dengan sesuatu, mendedikasikan hidup kepada pekerjaan, pasangan. Kemudian hal hal terjadi dan semuanya falling apart. Dalam pekerjaan, selalu akan muncul seseorang yang lebih pintar, lebih jago, politik yang berubah yang mungkin membuat tersingkir, tekanan yang semakin besar, atau malah mungkin stuck dan berubah jadi membosankan, bisa juga akhirnya dipecat, diberhenti, atau jika bertahan dalam waktu yang lama- pensiun. Dalam hubungan, mungkin pada akhirnya keluarga, pasangan, menyakiti hati, mengkhianati, meninggalkan. 

kemudian pada akhirnya, kita akan ditinggalkan dengan diri kita sendiri, terus menerus membangun ulang dan bertanya-tanya. ketika jatuh dan ada yang salah- jadi menyalahkan diri sendiri, menduga-duga mungkin diri kita yang masih kurang, nasib yang masih kurang baik, Tuhan yang masih belum berpihak pada kita. 

apakah kita benar-benar bisa memilih, apa apa yang diberikan pada kita. apa yang bisa kita kendalikan. karena kadang semuanya terasa datang pada kita dan pilihan mungkin hanya jadi ilusi. kemudian kita bisa melakukan semampu kita under the circumstances. pada pilihan-pilihan yang terbatas, kita mencoba membuat pilihan yang terbaik, semampu yang kita bisa.  untuk berangan-angan yang terlalu tinggi, atau memiliki harapan yang terlalu jauh. kadang sudah terlalu sering gagal dan dikecewakan hingga bisa berpikir untuk mencari jalan yang paling aman- paling nyaman. untuk berhenti berekspektasi. 

tapi impian juga masih perlu dipelihara, menjadi satu tingkat di atas untuk membuat hidup di level ini jadi sedikit lebih menarik, tak terlalu visioner. berimajinasi, seperti menonton film fiksi dan berperan, jadi orang lain, ke luar dari perspektif yang membosankan, dan menduga-duga, hal menarik apa yang bisa kita lakukan.

Monday, October 25, 2021

tiga belas : tenang

Rembrandt, 1633

semakin berumur, mungkin semakin sulit menemukan tenang, atau tiba tiba menyadari harga dari ketenangan yang semakin mahal. sadar bahwa ternyata hal yang dulunya sederhana seperti ketenangan, tiba tiba saja dibutuhkan. di tengah riuk pikuk hidup, kesibukan-kesibukan, atau malah waktu senggang yang tiba-tiba membuat sedikit terganggu karena sudah biasa hilir-mudik.

ternyata waktu dan diri tak kemana-mana, hanya kadang tidak penuh disadari, terus berjalan, terus bertransformasi. dengan jiwa yang masih sama, masih lekat dengan hal hal yang pelan pelan menggunung, dan jadi terasa berat.

begitu banyak dalam hidup ini yang tidak bisa kita kontrol, kita kendalikan. kejadian-kejadian, pemikiran orang, prasangka orang, kesalahpahaman, yang kadang mengganggu ketenangan pikiran. 

terkadang, semuanya terasa buru-buru menuntut jawaban, menuntut kejelasan, ego dari diri sendiri yang terluka dan ingin buru-buru meyakinkan orang lain -kalau diri ini tidak seperti yang orang pikirkan, bahwa diri ini benar, baik, -dan tak jahat. ego yang terluka jika dipandang jelek, kurang, bodoh, tak pandai. atau emosi yang naik karena orang lain melukai diri kita, dengan perkataan, dengan asumsi, dengan perlakuan, dengan tidak menghargai.

semuanya kadang memicu amarah, kegelisahan, gejolak yang membuat riak-riak di samudera hati yang tenang. bahwa riak adalah natural, terjadi secara alamiah, tidak bisa dielakkan, tapi hari demi hari, kita harus mampu menyesuaikan layar. memahami diri sendiri, memberi porsi diri kita agar tidak melenceng dan jatuh terlalu dalam dan jauh. 

semakin hari semakin tau, bahwa kebocoran perahu kecil diri adalah hal yang lumrah, kita hanya harus membuangnya sedikit demi sedikit- karena terlalu banyak akan menenggelamkan kapal, dan jika tidak ada celah maka akan tak imbang dan lama berjalan.

bahwa hidup adalah pelajaran demi pelajaran, langkah demi langkah yang tidak berhenti.

berhenti untuk tenang sedikit, sebentar, menahan diri, sedikit lebih lama, membuang yang jelek dan negatif- menggantinya dengan yang baru dan yang lebih baik di tiap perhentian.

semoga- bisa menikmati perjalanan, berpetualang dengan menyenangkan, dan sampai di tujuan dengan kebaikan, kebijakan, ketenangan.

25/10/21

Wednesday, October 20, 2021

dua belas : perasaan

 

Der Kuss- Gustav Klimt, Austria, 1907-1908 

bagaimanakah cara menyampaikan perasaan. 

apakah lewat sentuhan, perlakuan, waktu yang dihabiskan, makanan yang disajikan di atas meja, pertanyaan, perlindungan, uang, tanggung jawab, kata-kata yang ditepati, ucapan di hadapan orang lain, perlindungan, kehangatan, kehadiran, telepon-telepon malam kala kesepian, teman menghabiskan malam, pesan kala membutuhkan cerita yang panjang dalam kabar kabar yang mengejutkan, yang selalu dicari cari dua puluh empat jam.

apakah pula genggam tangan, kecupan, yang sesekali mampir kala mencurahkan perasaan.

bagaimanakah menimbang, mana yang lebih kita inginkan, 
semua itu, atau janji menghabiskan masa depan?

atau janji tidak akan menduakan, 
tidak akan membagi perasaaan
dengan orang lain
dengan hati yang lain.

apakah semuanya benar benar punya makna
bagian dari hidup, dari jati diri, dari arti yang dicari
atau hanya lewat saja.
diingat ingat sebentar
kemudian terlupakan, 
tergantikan

begitu saja
begitu saja...

wednesday, 20-10-2021

Sunday, October 17, 2021

sebelas : perjanjian


sejauh apa kita memaknai perjanjian? apa saja yang membuat kita bisa bernegosiasi, berkomitmen untuk saling menahan diri dan patuh- terhadap apa yang kita sepakati. seteguh apakah moral kita untuk tidak menciderai kesepakatan, untuk hit and run, untuk menipu- ketika kita tahu bahwa konsekuensi dari melanggar sebuah perjanjian itu hanya setipis benang- tak berdampak apa-apa. hanya kepercayaan, hanya hati manusia yang mudah berubah dan tak bisa juga selalu kita pegang. yang masih bisa dibujuk rayu, dimanipulasi, dijanjikan yang lain lagi, atau ditinggalkan saja karna toh akan sembuh sendiri.

sepercaya apa juga seorang manusia untuk mengikatkan dirinya, membuka hatinya untuk menerima orang lain- mempercayakan apa yang dijanjikan, meletakkan harapan. pada orang lain, yang ia kenal, yang ia kira ia tahu, yang di dalam hatinya ia percaya- kalau orang itu tidak akan mengkhianatinya di masa depan.

kemudian, apa lagi artinya sebuah perjanjian- jika ia hanya mengikuti hati manusia- yang mudah berubah, dan mengikuti masa depan- yang tidak akan pernah kita ketahui. 

sudah berapa kalikah kamu pernah mendapati seseorang berjanji padamu- dan mengingkarinya. kata kata yang tipis dan mudah terucap pada hari hari bahagia tanpa beban. semuanya akan berubah ketika hari jadi gelap dan berat. ketika hal hal jadi berubah nilai dan makna sedangkan kau masih sama saja seperti yang dahulu. kemudian orang-orang mengingkari janjinya untuk tetap tinggal, dan pergi begitu saja. kehilangan makna- kemudian kau belajar lagi cara-cara mengikhkaskan, merelakan, kemudian membahagiakan diri sendiri lagi. untuk jadi cukup dengan diri sendiri.

pada akhirnya kita tidak akan pernah benar-benar bisa mengontrol orang lain, memegang kata-katanya dan menggantungkan seluruh hidup kita pada itu, karna akan jadi terlalu berat untuknya pula. pada akhirnya kita cuma bisa mengambil perspektif, bagaimana untuk membahagiakan orang lain- sebesar apa arti orang lain di hidup kita. apakah sebesar makna janji yang diberikannya- atau ternyata kebahagiaan itu tidak lagi diletakkan pada janji yang harus ditepati ketika akhirnya kau memahami hatinya. 

kita akan tinggal dengan diri sendiri, mencari cari bahagia sendiri, menambah pilihan, peluang peluang di masa depan dengan usaha yang bisa dilakukan, investasi jangka panjang yang dicicil sedikit demi sedikit, hari demi hari, hati demi hati. selalu meningkatkan dan menambah nilai untuk diri sendiri. hingga akhirnya di penghujung hari bisa berkata;

"i already did my best, if you fail at our promises, its your loss, not mine".

Tuesday, October 12, 2021

sepuluh : what i dont want

until now, i life in gigantic moments of having no idea- or doing whatever comes. following the constructed society or following the order. sometimes its easy to go with the flow because we dont need to do the extra effort, just riding the wave, even we dont like the wave.

sometimes the grand question of my life is : why should i do that?

why people demand me to do the certain things i dont wanna do. why unconsciously i follow the rules when i dont have time to think about it. the more age i go, the more i have this resistance to not doing things i dont like, to not engage to activities that doesnt give me value, to leave the situation that doesnt benefit me, to leave the circumstances that doesnt give me new perspectives.

now, i kinda like to not sorry saying no. its relief.

im okay to be hated. i once tried to be liked and it just never worked too. so i dont care about it. people too. they shouldnt leave their expectation to me, they shouldnt tell me what to do if im not asking.

Sunday, October 10, 2021

sembilan : what life means

so today you leave me hanging again, and then it bites me a little. but i think im stronger than yesterday. you know, life's trial will come again if i cant pass the test. i still cant get away and passed in this exam but i am willing to try. to keep going and start to focus to the good things in life.  the recovery time will going shorter and shorter until it doesnt matter anymore. 

hardship always give me the valuable lesson. in my past relationship, it was easy until its hard and im falling apart, the recovery is too long and broke me inside. but i think with this kind of relationship, or whatever the name is. i learn to control my feelings too through all your bullshit and all your words.

it means that i should go through all the feelings, experience it all in order to understand more. to go deep again and recognize what's inside my heart, to know my self more, to love my self more. in order to searching for other people to be my company, thats me first, need to know myself, need to understand what i really need, what i really wants, how to handle myself. and then if im ready, i can open my heart again to suitable people who match into my preferences and could use my company too.


to find a meaning of life. we are in search, of something we missed, to fill the empty bottle, to figure the puzzle out. to make ourself feel like our true self again. to feel something strange, exciting, make our life worth something to fight for. still in search for the meaning every second, every day, to re-shape, evaluate, change, transform, differentiate, following the heart, interest, gut, spontaneous ideas, the crazy bucket list, into the unknown. to adventure that holds in every second after, i am ready for everything, i dont fear and scared anymore. cause i, have lost, and ready to found.

Saturday, October 9, 2021

delapan : waktu yang tepat

hari itu kau datang lagi, dengan secangkir kopi susu strong large seperti yang biasa kupesan, lewat gojek yang dikirim ke kantorku dan menanyakan kabar. berhasil, membuatku senyum siang itu. entah maunya apa lagi. sudah dari senin, aku sudah bersiap-siap. menyusun hatiku yang habis diobrak abrik, menyusunnya lagi pelan pelan, satu satu. hari itu, pertahananku runtuh sebentar. 


pada percakapan itu tentu aku bilang aku begitu merindukanmu, tentu. ingin rasanya berhenti menahan diriku sendiri dan hanya tinggal dengan nyaman bersamamu. tapi di hidup ini, kita tidak bisa memiliki semua yang kita inginkan dan menginginkan kita, bukan? 

ada yang namanya logika dan akal sehat, hitung hitung. tidak ada yang tahu tentang masa depan, tapi sudah jadi kewajiban buat mempersiapkannya, or at least - berusaha. menyiapkannya sebaik mungkin.

pergi darimu itu berat, sulit. kadang aku terisak sendiri, kadang juga aku betah memandangi kontakmu dan menahan keinginan untuk tidak menghubungimu lagi. tapi aku tau ini semua pasti akan berlalu.

coba diingat-ingat lagi perpisahan terakhirmu yang begitu menyakitkan. semua akan sulit pada awalnya, seperti mengayuh sepeda. lama-lama kau akan mendapatkan keseimbangan dan kau hanya akan melaju.

aku pernah, jadi yang terlalu berharap, jadi yang terlalu berat melepas, semuanya tidak ada gunanya.  lebih baik kita menahan sakit berpisah daripada menahan sakit bertahan pada hubungan yang tak punya apa-apa lagi. 

aku kira kejadian kejadian buruk (dari perspektif kita) adalah hal hal yang selalu bikin kita belajar. bahwa perasaan perasaan hancur dan sesak di dada itu juga valid. tidak apa-apa. bahwa kita butuh waktu untuk memvalidasi perasaan itu, menerima bahwa kita juga punya perasaan itu di hati kita. menerima. kalau semuanya terjadi. dan berangkat dari situ, kita bisa mulai berpijak dan mengambil langkah untuk kembali berjalan, melanjutkan hidup. melepaskan.

barangkali, perasaan- entah apapun itu, sayang, cinta, ketertarikan: memang selalu datang tanpa kita duga, tidak direncanakan, begitu saja terjadi, -itulah yang membuatnya selalu menarik. tapi tentu, kita juga punya kuasa. untuk menahan diri, untuk mengambil pemahaman kalau ada hal hal yang perlu ditimbang dan diperhitungkan. bayangkan jika semua orang di dunia ini tidak bisa menahan diri. tentu dunia ini akan jadi tempat yang begitu kacau. jadi, cukup di hatiku saja yang menampung kekacauan itu kali ini.

perasaan tidak pernah salah, ia datang dari hati, gak sempat mampir ke otak, biasanya. seperti aku yang rasakan saat itu, saat pertama kali bertemu denganmu. perasaan yang aku kenali dengan cepat, debar yang aneh, berbeda dan bikin aku mati kutu. dari awal pertama kali kita berkenalan, aku sudah mengenali hatiku.

tapi perpisahan kita kali ini juga bukan hal yang buruk buruk amat. setidaknya, aku tahu kau juga menyayangiku dan memiliki perasaan yang sama denganku pada saat ini, despite whatever the circumstances are.  sekarang, sudah saatnya berbenah dan mencerna perasaan itu sebagai acuan kita untuk menjalani hidup sebaik-baiknya, melanjutkan hidup, karena kita memiliki orang yang tulus menyayangi kita- dan tulus, hanya mengharapkan hal hal baik - terjadi untuk kita. selalu berusaha menghindari kekacauan, kebingungan, keputusasaan- menjadikannya satu langkah lebih baik, menjadi lebih dewasa dan lebih bijak dalam mengambil keputusan-keputusan berat dalam hidup. aku mengenalmu sebagai laki laki yang baik- aku tahu kita juga bisa mengakhirinya dengan baik. 

terimakasih pernah mampir, dan bikin bahagia. adios!

Friday, October 8, 2021

tujuh : memikirkan kematian

hari ini adalah hari pertama aku melihat tempat kejadian perkara : seorang lelaki ditemukan tewas sendirian, headsetnya masih terpasang, kartu identitas menunjukkan ia berumur tiga puluh lima tahun, rokok dan kopi di sebelah, laptop rog yang menyala. anak istrinya berada di pulau seberang. tubuhnya kaku dibungkus selimut, agak bersyukur aku tidak melihat wajahnya langsung. aku melihat foto identitasnya, masih muda. mungkin serangan jantung. 

baru juga beberapa minggu yang lalu aku juga mendapatkan kabar, bos temanku, teman yang sering ngopi denganku dan beberapa kali menceritakan tentang bosnya, meninggal di umur tiga puluh lima juga. beberapa kali aku pernah melihat bosnya. dan temanku tiba tiba memotret meja kerjanya dan barang-barang yang ditinggalkannya setelah aku mendengar kabar ia meninggal tiba tiba.

selalu ada perasaan yang janggal melihat barang barang dan tempat orang yang baru saja meninggal. 

seperti pengingat kalau arti kehidupan, ya begini saja. tiba tiba suatu hari kau akan meninggalkannya, tanpa peringatan, tanpa aba-aba. mungkin ada buku yang sedang kau tulis, lagu yang sedang kau dengar, pekerjaan yang sedang kau kerjakan, hal penting- atau hal tak penting lainnya. kematian tidak menunggu apa apa.

ada beberapa kata-kata dari bapakku yang selalu aku ingat 'kalau kita mati- ya semua urusan di dunia sudah selesai, tidak usah dipikirkan, tidak ada lagi urusan'. mungkin beberapa kata kata selalu aku ingat dan membentuk perspektif tertentu di kepalaku. kepercayaan kalau ya, memang begitulah hidup. 

aku ingat seorang teman pernah bercerita kepadaku kalau ia takut mati, takut tidak meninggalkan apa-apa, takut dilupakan orang, takut tidak lagi diingat.

aku kemudian langsung bereaksi, ya enggaklah ngapain dipikirin kan nanti kalau mati gak ada urusan lagi, ngapain mikirin orang. kalau dipikir, aku jadi sedikit merasa bersalah untuk menanggapi temanku seperti itu. kupikir, kita punya cara sendiri sendiri untuk memaknai kehidupan, juga memaknai kematian. 

aku pikir, mati juga jangan terlalu dipikirkan, toh nanti semuanya akan hilang begitu saja. semuanya sia sia, sekaligus akan jadi penuh makna kalau dipikir lagi. ya, di tengah tengah saja.

pemikiran yang bisa bikin anxiety sedikit berkurang. toh, orang juga pada akhirnya akan melupakanmu, melanjutkan hidup, dunia akan terus berputar. tidak ada gunanya berpikir terlalu keras dan membebani. tapi tentu, perlu pula berpikir untuk memaknai kejadian kejadian hidup. agar membuat hidup kita jadi punya makna untuk hari ini, agar hari ini, detik ini jadi penting dan lebih punya value dan makna. 

memikirkan kematian, di jam setengah satu pagi. 

12.35 am

enam : tengah malam, waktu rindu

malam membangunkanku, mengingatkan, betapa cinta punya waktu sebentar dan tinggal dalam waktu yang lama. keinginan yang harus dipendam dalam, angan yang harus belajar bersabar lagi.

berandai andai, kalau saja semuanya tidak berakhir, kalau saja semuanya tidak seperti ini. mungkin, mungkin aku akan berbahagia.

tapi manusia memang dikutuk untuk terus menyesal. sekalipun rasanya, memang tidak ada lagi pilihan.

mungkin kita hidup hanya berdasarkan algoritma yang akan terus mengantarkan kita pada pilihan pilihan yang tak bisa kita tolak. keberuntungan dan kemalangan yang berganti. membuat mengeluh, sekaligus diam diam bersyukur beberapa hal yang memang harusnya terjadi.

malam selalu datang dengan penyesalan dan 'andai saja'. andai saja aku tidak memulai untuk sedikit menumbuhkan harapan, tentu cinta tidak akan semengecewakan ini. andai saja aku mampu menahan diri untuk tidak terjebak dalam hubungan rumit yang tak ada ujungnya ini, andai saja aku tidak mendorong dan menuntut sesuatu; mungkin saja kita masih akan menghabiskan malam dengan bercerita, dan aku yang akan menangis diam-diam, menginginkanmu dengan lebih. toh, malam ini aku sama menyesalnya dengan malam yang kuhabiskan denganmu. bedanya, kau tidak lagi disini.

  


mungkin aku harus berhenti menuliskanmu, agar kau mati dan tak lagi hidup di ingatanku. tapi apa yang bisa kita lakukan pada cinta. tidak ada.

kita hanya bisa membiarkannya terjadi. hingga akhirnya melupakan dan melewatkannya. semuanya akan terjadi.

tiada daya dan upaya. tidak ada yang bisa memaksakan apa apa pada cinta. tidak pernah ada yang kuat dan mampu. kita akan selalu jadi orang yang kalah dan bertekuk lutut.

12.04 am

Thursday, October 7, 2021

lima : that guy i miss


i still miss him.  even when i dont really know what i miss. is it him or the idea of a right guy who come to my life and suddenly makes everything happier and bearable. i dont really know.
or maybe because in the last months, he fill my empty cup with tender love i want this long, and start to makes me dreaming that maybe, maybe i could be happier this time. 

the expectation always kill.

maybe its the timing, maybe its the uncomplete, irresistible love i cant have that will always stay on my mind. maybe i just get lazy to heal from my amazing past relationship and i start to make an excuse to crawl and crying on my bed.

maybe im a spoiled girl who want to complain and cry when i dont get what i want.  not because i really need it, just because i hate the idea that i cant have what i want.

i like my self when im with him.  that desperate girl try to be the better version of herself because he is just a good guy that do everything right. and this decision, to left me, is the decision that i respect of too. because this decision means he is a good guy and stop playing with me. because he never really cant give me what i want, what i need.  and its over.

and i want to enjoy the quiet, the feeling of missing him.  because its means that it ever matter. its matter, suprisingly its that good. the plain and sincere relationship i never had before.  never the same love twice. and you are the extra-ordinary one.

but also, i will ready now, packing my bags and ready to move into the next chapter that waiting for me. i dont know how long i will wait, i dont know how messed up next relationship i will be.  one thing for sure, i crave for the best, and ready to whatever comes to me. again.

Wednesday, October 6, 2021

empat : no time to die

Menonton James Bond selalu jadi healing sendiri, apalagi waktu memang butuh perspektif baru.  Ditambah, film Daniel Craig terakhir ini juga emosional tapi tetap dengan visual yang menarik.

Kisah cinta James yang penuh dengan wanita-wanita cantik juga akhirnya jadi bucin dengan Lea Seydoux, sebagai Madeline. Bahwa dalam petualangannya yang seru itu, cinta selalu jadi motivasi dan aspek kuat yang menarik sebagai alasan yang terbaik untuk menjalani hidup.


Kemunculan Ana de Armas sebagai Pamola juga menarik, sebagai agen baru yang masih canggung dan baru belajar. Serta munculnya agen 007 wanita baru. Ditambah, Rami Malek sebagai villain yang jahat tapi okelah gak ngeselin, berasa jadi true character yang masih nyambung dari Mr. Robot.


Menonton film selalu jadi kegiatan yang menyenangkan kalau lagi mau dapat pemaknaan-pemaknaan baru.  Mengembangkan imajinasi di luar kehidupan kehidupan kita yang biasa adalah hal yang menarik untuk membunuh kejenuhan. 

Ditambah lagi, shoot film yang penuh tempat tempat yang memukau, menambah bucket list untuk jalan-jalan, atau kalau mau konsisten mengkhayal seperti James Bond di film : Menjadi yang terbaik dalam karier agennya, masih dicari meskipun pensiun dan menikmati kehidupan di kampung serta akhirnya mati buat kepentingan yang lebih besar. Mungkin.

tiga : healing lagi, healing terus

membaca @thegoodquote yang menyenangkan siang ini.


di hidup yang penuh huru hara. rasanya tidak sempat mau tenang. malah makin mencari kesibukan karena kalau sepi sendiri rasanya malah lebih menakutkan.  tidak ada hal penting yang benar-benar mengkhawatirkan, hanya hidup pada umumnya. yang membuat gelisah. rasanya semua ingin terpecahkan saat ini juga, semua tanya harus terjawab, semua kerisauan harus jadi damai.

padahal, mungkin tidak apa masih tertinggal perasaan yang belum selesai. mungkin tidak apa masih ada ragu dan khawatir buat masa depan. mungkin, tidak apa untuk jadi rapuh, tidak kuat dan lemah sesekali.

Tuesday, October 5, 2021

dua : oktober

oktober. bulan yang spesial untukku yang merasa biasa. bersama jutaan orang lainnya, akan merayakan perayaan sekali seumur hidup dimana ketakutan ketakutanku datang: tiga puluh tahun. mulai sadar kalau diri ini masih tua, tak memiliki banyak hal yang umumnya dimiliki orang lain, sekaligus kupikir, memiliki hal yang jarang dimiliki orang lain pula. 

dimana momok dan gelisah begitu nantinya akan menjawab pertanyaan orang lain perihal umur berapa: tak lagi muda dan berbahaya. 

bulan yang rasanya sekarang aku takuti. terutama, di tanggal 5 ini, dimana baru lima hari berjalan. rasanya sudah terhantam kenyataan-kenyataan. aku pun berdarah darah (secara harfiah), dan compang camping mencoba bertahan, menahan perasaan perasaan mau berteriak menyerah kalah atau mematikan langkah sendiri karena begitu takutnya. 

pikiran sendiri yang begitu kencang memanipulasi dan memerintah buat takut, nyali yang tiba tiba ciut menjalani hidup begitu ketrigger hal hal dan kesalahan kecil yang terus menerus menghantui apa apa yang dilakukan.

otak yang memaki diri sendiri 'goblok', atau trauma dan masa lalu yang memanggil, mengingat ingat hal hal yang meruntuhkan hati. 

semuanya perasaan sedang berpesta, dan aku cuma host yang bergegar mengumpulkan semua orang dan menendang keberanian buat bertahan atas semua yang tak bisa aku kendalikan. berusaha agar pesta kali ini semua tidak hancur lebur. atau setidaknya, selesai tanpa hal hal ekstrim yang konyol, menjaga kebanggaan untuk diri sendiri agar tetap punya harga diri, berusaha terlihat punya kepercayaan diri padahal di 'dapur kotor' semuanya chaos.

entah apa yang terjadi setelah oktober berlalu. tapi rasanya, di hari kelima, aku hanya ingin keluar dan bertahan dengan selamat. cukup.

#31catatanoktober

source : here

satu : liang jawaban

akhir-akhir ini, rasanya begitu banyak yang terjadi. mimpi mimpi yang kecil, ketakutan-ketakutan, perasaan yang sudah lama tidak dirasakan. semuanya terjadi begitu saja.  membuatku serasa lupa bernapas.

air mata jatuh lagi dengan keras. mengingatkanku untuk punya jeda. menarik napas, menghelanya dalam dan kembali berkontemplasi. ngomong sama diri sendiri tentang yang mana yang salah, atau, tepatnya, yang mana lagi yang bisa aku lakukan di antara hal hal yang terjadi yang sudah tak bisa lagi aku kendalikan

terbentur keras sekali lagi. biar kepala bisa lancar mengingat, tidak lagi jadi bodoh. terus belajar lagi. melakukan lebih banyak.

tapi kadang juga rasanya capek banget, jenis capek yang gak bisa hilang hanya dengan tertidur. sepi yang gak bisa hilang juga dengan bersama orang lain. kekosongan yang hanya bisa diisi diri sendiri.

adakah waktu yang tepat untuk memulai? semakin dewasa, semua pilihan ada di depan mata, tak ada tekanan untuk melakukan apa-apa, sekaligus rasa bersalah harus mulai melakukan sesuatu untuk menjalani hidup. di batas mana semuanya cukup dilakukan.

menyerah juga percuma karena penonton hanya diri sendiri. semua juga hanya di angan-angan, mengambang bebas, bertanya tanya.

adakah jawaban yang akan benar benar ditemukan pada apa apa yang ingin dimulai. 

mampukah semua mengisi kekosongan dan lubang yang memanggil di tepi jurang?


#31catatanoktober