Monday, January 8, 2018

Jeda di Sela Punggungmu

kupanggil kau rumah
seperti ingin mendekap punggungmu
setelah lelah dan gelisah
yang sudah terlalu panjang

dalam perjalanan malam yang panjang
rasanya ingin pasrah
melepaskan angan
dan menunggumu pulang ke rumah

membiarkan takdir membawa
kemana lagi perjalanan ini berhenti
kepada kesempatan kesempatan
yang memekarkan hati, kemudian mematahkan

ingin kukabarkan aku telah berhenti berjuang
membiarkan hatinya patah dan menyerah
ikhlas melepas dan menunggu
kemana lagi perjalanan

akan menghentikan hati

semoga, kali nanti

tidak akan ada hati yang akan patah lagi.

07.01.2018

No comments:

Post a Comment