Friday, September 20, 2019

yang terkenang dan yang akan dilewatkan


Sungguh aneh bagaimana caraku mengingatmu, contohnya pagi ini, ketika aku mendengar sebuah lagu, yang membuatku mengingatmu seperti memandang layar proyektor yang menayangkan potongan-potongan kenangan, yang tiba tiba hidup dan menggoda pada saat saat yang berbahagia, lagu Bahasa Kalbu- Titi DJ. 

Percayalah,
hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu

Kasih yakinlah,
hanya aku yang paling memahami
Besar arti kejujuran diri, indah sanubarimu kasih,
Percayalah…

Aku pikir hal itu bermula ketika aku masih merasa menjadi yang paling berbahagia di dalam hubungan kita, kemudian tiba tiba, entah darimana kau meminta,

“tolong puterin lagu Titi Dj yang Bahasa Kalbu dong” di mobilmu. 

Kemudian kau bercerita tentang bagaimana kau menyukai lagunya,

“aku suka lagunya” katamu dengan mata yang berbinar,

kemudian sambil menatap jalan, kau menggenggam tanganku. Hangat.  Dan aku ingat, sepanjang perjalanan yang cukup singkat itu aku banyak tersenyum dan tertawa dengan tingkahmu maupun usahamu menyanyikan lagu itu dengan suaramu yang sumbang.  Perasaan aneh, bahagia yang asing sekaligus familiar.

Sekarang jika aku mengingatnya lagi, sebenarnya hal itu adalah hal yang aneh, seperti, Bahasa Kalbu adalah lagu yang sudah cukup lama. Haha. Dan tiba tiba aku mulai menyukai lagunya juga.  Atau mungkin yang aku sukai adalah kenangan kenangan kala itu.  Entahlah. 

Kenangan-kenangan tentangmu seperti tayangan-tayangan yang hidup di kepalaku, kadang tiba tiba terputar dalam masa-masa sulit dalam hidup, untuk sekedar membuatku tersenyum, mengenang yang manis-manis dan kembali bersemangat menghadapi hal hal yang berat.

Terkadang aku pikir, kau adalah orang yang cukup aneh… atau tidak terlupakan.  Entahlah, atau mungkin gara-gara aku hanya belum menemukan lagi seseorang yang lebih baik dan mengganti memori memori yang sudah usang itu dengan yang baru. Belum ada pula yang cukup membuatku terkesan. Hehe.

...
Di dalam senyummu
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan

Kini dirimu yang selalu bertahta di benakku
Dan aku kan mengiringi
Bersama
Di setiap langkahmu
...

Beberapa kenangan akan tersimpan, tetap hidup, menunggu proyektor menampilkan lagi masa-masa berbahagia, kadang pula aku heran, mengapa di file yang tersimpan di proyektor itu, hanya senang menayangkan masa-masa bahagia, bukan masa-masa ketika yang ada hanya amarah, kecewa, dan hubungan yang sudah tidak lagi menyenangkan.  

Lebih sulit untuk mengingatnya, untungnya, kadang aku akan memaksanya pula untuk ingat, sehingga akan lebih mudah, untuk tidak berlama-lama larut dan lupa waktu memandangi proyektor itu.  Semudah menekan ‘next’ pada playlist kali ini.  

karena setelah aku tersenyum 
mengingat kenangan-kenangan manis
di masa yang telah lewat 

aku akan ingat pula, 
hanya diriku sendirilah saat ini
yang bisa membahagiakan diriku sendiri

setidaknya dari lagu yang kuputar,
ataupun lagu yang akan aku lewatkan kali ini.

5.55 am
CK, 20 September 2019

No comments:

Post a Comment