Saturday, July 25, 2020

hidup dan kata kata

“ The wound is the place where the Light enters you. ” ― Rumi

Rasanya, tiap hari kita akan selalu menemukan masalah, sandungan sandungan kecil dalam hidup, atau malah badai besar yang kita pikir akan meluluhlantakkan hidup, mengaburkan masa depan yang kita susun dan rencanakan dengan matang.

Kadang pula masalah datang seperti ombak yang menyapu pantai, pelan namun seiring waktu ia mengikis habis daratan yang tak punya persiapan.

Hidup adalah masalah demi masalah, cobaan demi cobaan, pengalaman demi pengalaman yang kita susun dan ingat satu per satu, demi menjawab masalah hidup berikutnya.  Seperti permainan yang akan kembali memberikan kita kesempatan untuk hidup dan mencoba lagi.  Kita gak akan bisa naik ke level selanjutnya jika kita tidak menyelesaikan quest yang diberikan, dan tidak ada cheat.

Masalah membentur pada kita, mengikis habis kepercayaan diri, ilmu, siasat yang selalu akan jadi kadaluwarsa, memutar otak mencoba mencari cari jalan keluar dan mencari cari damai, yang rupanya malah terbentang luas di diri sendiri.  Jalan yang jauh hanya pengingat untuk menegaskan apa apa yang sudah tersedia, apa yang tersisa, apa yang kita punya.

Kata kata bijak jadi mimpi dan puisi agar lebih tabah menghadapi hari hari. Mempercayakan diri sendiri kalau surga, bisa dimulai dengan penciptaan sendiri.  Orang lain kemudian menjadi cahaya, atau malah gelap membutakan, semua bisa dirancang, asal berjarak dengan diri sendiri.  Akhir dan masalah terbesar dalam hidup manusia adalah kematian.  Maka masalah-masalah menuju akhir perjalanan, kiranya jadi doa doa agar bisa mampu dinikmati, dikhidmati, dievaluasi biar lain kali bahagia datang lagi dan kita sudah mampu mengenalinya, memeliharanya hingga datang duka dan kita bisa duduk bersama, menikmati hari hari, menggali arti arti yang belum pernah kita temukan sebelumnya.  Bersiasat dan bersepakat tentang apa yang ingin kita cipta, karena katanya kita hanya akan menemukan apa apa yang kita cari. Memberanikan hidup dan mencoba menghadapi hari hari, sebagai seorang yang buta dan tak tahu, untuk terus mencari tahu, menemukan satu tingkat lebih jauh dari hari kemarin, satu fase lebih tinggi, satu langkah lebih jauh dari rumah, dari diri sendiri, kepada yang asing dan yang belum belum diketahui.

“Run from what’s comfortable. Forget safety. Live where you fear to live. Destroy your reputation. Be notorious. I have tried prudent planning long enough. From now on I’ll be mad.” – Rumi

Bandung, 25 Juli 2020

No comments:

Post a Comment