Thursday, July 20, 2023

Oppenheimer #moviereview





Di luar hujan deras, baru sampai ke rumah sekitar jam 12 malam setelah menonton Oppenheimer perdana di jam 20.00 di XXI. Hari ini hari libur kerja, jadi cukup tidur untuk gak ngantuk, yang sudah dipersiapkan kalau nonton dengan durasi lebih dari satu jam. Apalagi, dari trailernya sudah tau ini film sejarah- berat, dan cukup sangsi bisa bisa aja tetap ngantuk walaupun cinematic bagus dan yang bikin film yang udah legend.

Tapi asumsinya patah begitu dari awal disuguhkan adegan demi adegan, penggambaran 'atomic' yang haunted dari awal, meskipun nggak lagi ngomongin bom, tapi adegan demi adegan, mengungkap satu demi satu rahasia dan jawaban, tentang apa dan kenapa, struktur cerita dengan plot yang dipenggal penggal agar penonton bersabar menunggu beberapa timeline yang diorkestrakan dengan indah untuk membentuk puncak konflik dan menjawab apa sebenarnya yang ingin digambarkan di film ini? keberhasilan membuat bom? moral dan dilema? strategi politik dan rasa bersalah akan perang? siapa yang menjadi kambing hitam dan yang akan dipersalahkan? apakah hal yang buruk ini pada akhirnya memberikan kita kedamaian? apakah perang akan terhenti begitu musuh telah kalah dan negosiasi telah selesai? atau ada hal hal yang akan membuka mata rantai untuk saling berlomba lomba menghancurkan dunia? apakah batas kata cukup dalam sains, teori dan prakteknya? beberapa pertanyaan yang dicoba dijawab dalam film berdurasi 180 menit ini dengan rangkaian yang indah dan beberapa dinamika agar jelas-jelas tak membuat bosan penonton karena semua tentu sudah tau apa yang ingin disampaikan di film ini, karena penggambaran sejarah yang sudah berlalu dan semua orang tau. Tapi bagaimana cara Nolan bercerita, menggambarkan, menyampaikan, mengurai jawaban jawaban, adalah yang selalu saya senangi dalam menonton film. 

Tentu, pemeran yang mumpuni juga menjadi fondasi kuat dalam rangkaian cerita ini, setiap aktor punya karisma dan saling merebut perhatian untuk menekankan betapa urgensi perspektif mereka masing-masing. Pemeran wanita oleh Emily Blunt dan Florence Pugh juga sangat mencuri perhatian, sebagai wanita yang punya karakter dan dilemanya sendiri. Dan tentu saja, Cillian Murphy dan Robert Downey, serta Matt Damon yang begitu menonjol dalam menyampaikan kegelisahan karakter. Cillian, yang tentu saja begitu terkenal dengan peran Thomas Shelby yang menjadi favoritku, memang punya karisma dan misteri tersendiri. Seperti memiliki emosi yang begitu dalam dan kompleks, tapi juga begitu tenang. Belum lagi shoot jarak dekat memperlihatkan emosi dari matanya yang biru dan wajahnya yang telah menua, seakan menggambarkan kegelisahan yang bercampur dengan kepuasannya dalam kesuksesannya dalam meledakkan atomic bomb itu. Semuanya terangkai dengan manis dan pas. Serta hint hint fakta sejarah yang benar benar membungkus film ini. Nolan memang storyteller ulung. Takkan ragu menonton apa saja yang dibuatnya.

4,9/5 *****

No comments:

Post a Comment