Thursday, April 18, 2024

siksa kubur (2024)


bukan seperti film horor dengan penampakan hantu hantu, rasanya film siksa kubur lebih ke film humanity-philosophy-religion dengan bungkus misteri. sebagai salah satu penonton setia karya joko anwar, yang apapun filmnya mungkin akan aku tonton saja di bioskop. walaupun sebenarnya kulikan 'riddle' nya sebenarnya masih kurang dalam menurutku. serta clue nya (yang mungkin memang disengaja) kurang jelas, tapi jadi rada berasa nggak konsisten dan kuat. tapi siksa kubur jadi tontonan seru yang bermain main dengan set up beliefs dan penguatan penafsiran cerita. 

sebetulnya dalam menonton film, aku memang lebih suka film-film berat bikin pusing, atau laga action klise gak pake mikir sekalian. jadi memang jarang menonton film horor yang kadang suka dikagetin pake jumpscare. formula jokan menurutku seru banget, slow pace, riddle, multi tafsir dan set up cerita gitu. sebagai penonton awam ngerasa lebih dapat aja 'kebingungan' thriller psikologisnya. 

scene favoritku, adalah menit menit terakhir film dimana mungkin adalah puncak cerita, puncak kesadaran, puncak torture dan kebingungannya. yang digambarkan bam bam. just pure chaos. hha. dimana chaosnya menimbulkan kebingungan baru, apakah realitas yang dialami dan diyakini itu hanyalah delusi atau nyata, di alam kesadaran siapa, dan kapan sebenarnya awal mula realitas itu terdistorsi dengan liar dan menakutkan. tentu, harapannya adalah semua yang kacau itu adalah delusi karena kadang, kenyataan bisa jadi lebih membosankan. 

menurutku, film terbaik adalah yang bisa dinikmati begitu saja tanpa harus terikat rules rules nyata, cukup dirasakan sensasinya, dipikirkan sesekali tentang false beliefs dan sebuah keyakinan kalau semua yang kita yakini itu bisa saja salah. seperti yang kita yakini salah, mungkin bisa jadi benar. siapa yang tahu.

88/366

No comments:

Post a Comment