Friday, September 14, 2012

Suara


Kuteteskan mataku dalam air di matamu
Tenggelam dalam menggapai udara
Sesak
Berjalan menengadah seperti pejuang
Walau hati sudah kalah dan raga tlah lelah
Semoga mati semoga mati
Semoga mati lebih baik
Daripada hancur berkeping
Merangkak dalam peluru berdesing
Malam ini aku ingin jadi mereka
Yang tidur tenang tanpa pikiran
Tapi apalah artinya
Aku ingin terkubur dalam pahitnya
Merasa getir getirnya
Menantang gelisah memperkara gulana
Tidak ada sedih yang mampu menyaingi kesedihan
Ia yang tak mampu lagi menumpahkan airmata
Namun sesak, menelanjangimu hingga ke akar dada
Aku penantang maut
Seketika hidup meskipun tanpa rasa
Menerjang sepi merekakan sunyi
Tapi kupejamkan mata
Dan akan kucoba hingga nanti menikmati hampa
Hatiku berkata lama lama terbiasa juga

Pontianak, 14 September 2012

No comments:

Post a Comment