Wednesday, March 2, 2022

Maret, yang baru

 


Sudah Maret saja, rasanya Februari kemarin sedikit berat dengan berbagai hal yang terjadi.  Tapi, selalu ada pagi yang baru untuk sebuah kesempatan baru.  Untuk berusaha dan mencurahkan segala yang kita bisa untuk angan angan dan mimpi yang ada di kepala kita.  Untuk melakukan sesuatu dengan harapan bisa mengubah kondisi yang menyebalkan sekarang.  Untuk berusaha lebih keras dari yang sebelumnya, untuk mengatur strategi, menggunakan hati, akal dan pikiran selanjutnya.  Untuk semaksimal mungkin dengan kesempatan yang ada dapat menikmati hasil yang maksimal.  Untuk berpuas akan kerja keras yang dilakukan, untuk tabungan yang telah dipersiapkan dari hari ini untuk masa di depan.  Untuk menjadi penuh persiapan dan penuh bekal untuk dapat memenangkan hari esok. Bertahanlah satu hari lagi, kita melangkah, memulai yang baru lagi.

Setiap hari mencari cari motivasi dan inspirasi baru, salah satunya menemukan teori tentang motivasi. Bahwa ada dua tipe motivasi, intrinsik dan ektrinsik. Jika seseorang diberikan suatu tugas, kemudian tidak berhasil mengerjakan tugas tersebut dan menyalahkan cuaca, maka orang itu termotivasi secara ektrinsik; yaitu usahanya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar diri. Sedangkan jika seseorang diberikan suatu tugas kemudian ketika tidak berhasil memiliki alasan bahwa dia belum memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas tersebut (setelah diusahakan) maka orang tersebut memiliki motivasi intrinsik, yang berarti memiliki possibility yang lebih besar untuk pada akhirnya selesai mengerjakan tugas tersebut. 

Ini juga dijelaskan dalam "The Locus Rule", yaitu tentang bagaimana kita memandang hidup, merespon masalah dan kondisi yang terjadi dalam hidup.  Dimana kita dapat menggunakan motivasi intrinsik yang dapat digunakan mulai digunakan dengan memiliki pandangan:
- Fokus dengan apa yang bisa kita kontrol; dengan usaha yang bisa kita lakukan, sekecil apapun itu yang dapat membuat kita sedikit lebih dekat dengan tujuan yang ingin kita capai. Hal yang lebih baik dibandingkan memikirkan hal hal di luar kendali kita, konsentrasi lah pada apa yang bisa dilakukan, reaksi pada kondisi yang kita hadapi, serta sikap kita dalam mengontrol hati dan pikiran kita.
- Ambil tanggung jawab, tapi juga beri hadiah untuk diri sendiri. Bahwa sah saja untuk bangga dengan pencapaian diri sendiri atas kerja keras yang telah dilakukan meski banyak faktor lain yang menjadi penentu.  Ambil tanggung jawab untuk tugas yang dimiliki, ketika tidak berjalan dengan baik, kita dapat mulai berpikir tentang bagaimana meningkatkan situasi dan belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.
- Miliki pandangan yang positif, serta teman teman yang memiliki pemikiran positif juga.  Bagaimana kita memikirkan tentang bagaimana hal bekerja sangat dipengaruhi oleh pemikiranmu sendiri.  Hal ini bisa dimulai dengan mencintai diri sendiri, bersikap baik dengan diri sendiri.  Mengatakan dengan diri sendiri kalau kamu dapat mengatasi situasi yang sulit, bahwa kamu mampu mencapai cita cita yang kamu inginkan dibanding menjatuhkan diri. Memiliki orang di sekitar yang punya pemikiran positif, dan berpikir serupa juga dapat membuat kalian dekat dan dapat saling memotivasi diri dengan kalimat-kalimat positif.
Jadi, semoga dengan pelan pelan mengubah perspektif dan pemikiran pemikiran kecil, mengontrol kata kata yang ada di pikiran, atau seperti kata Pram "menjadi adil (kepada diri sendiri) sejak dalam pikiran" bisa membantu kita untuk melewati hari hari berat yang rasanya kadang tak sanggup kita lalui.  Setidaknya walau belum berhasil, kita bisa terus belajar dan mampu memelihara semangat, untuk selalu memulai 'hidup' kembali setiap pagi, di setiap kesempatan yang masih ada alih alih menyerah dan terus menyalahkan diri sendiri.  

No comments:

Post a Comment